Pada senja hari mereka kembali ke Hogwarts. Beatrix menyimpan Cokelat Kodok-nya di dalam lemari laci di sebelah tempat tidurnya. Kemudian dia keluar kamar, dan dia berpapasan dengan Astoria Greengrass yang tampak sangat ketakutan kepadanya.
"Hmmm," kata Beatrix, memicingkan matanya menatap Astoria. "Ada apa denganmu Greengrass? Kau tampak sangat ketakutan sekali, seakan ada rasa bersalah di dalam dirimu."
Astoria membeku, dia tak berani menatap Beatrix. Dia berusaha keras untuk tidak memikirkan apa-apa karena Beatrix bisa membaca pikiran, jadi dia memutuskan untuk tidak berpikir apa-apa.
Pikirannya kosong, cihh, pastilah dia sudah berusaha untuk tidak memikirkan apa-apa.
Beatrix menyeringai, memandang tajam Astoria.
"KENAPA?" bentaknya, membuat anak-anak yang duduk di ruang rekreasi terlonjak kaget.
Astoria gemetaran saking takutnya.
"Greengrass!" kata Beatrix masih dalam nada yang sangat membahayakan. Dia tampak mulai tersulut emosi. "Kenapa? Kenapa kau kabur tadi di Hogsmeade? Kenapa, Greengrass?"
"Ak— aku," gagap Astoria.
"Apakah kau berpikir bahwa Beatrix Lestrange tidak tahu. Dia selalu tahu. Dan dia akan selalu tahu," kata Beatrix, berjalan memutari Astoria, yang gemetaran. Dia meletakkan tangannya ke pundak gadis itu.
Astoria gemetaran, dia menunduk, dia menangis ketakutan.
"Merencanakan untuk mengusir Beatrix Lestrange dari Hogwarts, eh?" cemooh Beatrix. "KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU ITU?!"
"Bu— bukan aku," cicit Astoria, air matanya sudah membanjiri wajahnya.
"SIAPA?!" bentak Beatrix, emosinya sudah tak terkendali lagi. "AKU MAU DENGAR KAU MENYEBUTKAN NAMANYA WALAU AKU SUDAH TAHU!!!"
"Pa– Pansy," isak Astoria.
Beatrix mendongak, mencari-cari anak yang bernama Pansy Parkinson itu. Tetapi anak itu tak ada di sana, yang ada hanyalah anak-anak yang menatapnya dengan penuh ketakutan.
"Cari dia sampai dapat, Greengrass!" jerit Beatrix, mendorong Astoria hingga terjatuh terjengkang di hadapannya.
Beatrix melipat kedua tangannya di dada. Kemudian mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.
"BAWA PANSY PARKINSON KE HADAPANKU! ATAU AKU SENDIRI YANG AKAN MELAKUKANNYA DAN KELUARGA GREENGRASS AKAN MUSNAH!" Beatrix meraung keras sekali hingga menggema di seluruh ruang rekreasi.
Astoria bangkit dengan susah payah, dia langsung berlari untuk mencari Pansy.
"KALIAN JUGA IKUT!" bentak Beatrix kepada anak-anak yang memandangnya. "CARI PANSY PARKINSON SAMPAI DAPAT! BAWA DIA KE HADAPANKU!!"
Semua langsung bergerak, mereka berbondong-bondong keluar dari ruang rekreasi, kecuali Draco.
"Bee," katanya, menatap Beatrix dengan lembut. "Tenangkan dirimu—"
"Dia akan mengusirku dari Hogwarts. Tetapi aku yang akan lebih dulu mengusirnya," sela Beatrix tajam.
Draco menghela napas panjang.
"Ikut aku ke Aula Depan," kata Beatrix kepada Draco. "Aku sudah menyiapkan kejutan untuk Parkinson."
***
Di Aula Depan, Beatrix berdiri diam bersama Draco untuk menunggu Pansy. Beatrix meletakkan kedua tangannya di belakang tubuhnya, dia mengangkat kepalanya dengan angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beatrix Lestrange [END]
Fantasy꧁_[DRAMIONE]_꧂ Beatrix Rodolphus Lestrange adalah putri semata wayang dari Rodolphus Lestrange dan Bellatrix Lestrange (née Black). *Terkadang tidak ada sangkut pautnya dengan alur cerita Harry Potter* Penasaran dengan kisahnya? Yuk, baca. Jangan lu...