Chapter 97

280 39 7
                                    

Beatrix melangkah di antara ibu dan pamannya di lorong Departemen Misteri. Dia jadi teringat dirinya yang pernah dibawa paksa oleh Auror menuju ke ruang sidang ini. Ruang sidang yang selalu dipakai untuk menyidang semua Penyihir Hitam atau kasus kejahatan yang sangat berat.

"Ruang sidang sepuluh, eh?" Bellatrix mendesis dan sedikit mencemooh.

"Ssstt...," desis Lucius.

Suara-suara orang yang jumlahnya—sudah pasti—lebih dari sepuluh mulai terdengar samar-samar dari balik pintu gelap sangat mengilap—seakan pintu itu baru saja digosok—dengan gembok luar biasa besar.

Lucius mengecup pelipis istrinya sebelum membuka pintu dengan cara memutar pegangan pintunya yang besar terbuat dari besi itu. Begitu pintu terbuka, semua suara mendadak berhenti.

Ketika mereka masuk, semua mata tertuju kepada mereka. Narcissa berjalan maju dengan tubuh gemetar ketakutan, sementara yang lain berbelok untuk duduk di tribune.

Para guru Hogwarts hadir di sini, bahkan Madam Pomfrey pun ada di sini. Dia duduk di dekat Kepala Sekolah Hogwarts yang baru, Minerva McGonagall. Di sisi lain, ada Pomona Sprout dengan pakaian sangat rapi—berbeda dari biasanya.

Dua Auror yang sudah berdiri di kanan-kiri kursi terdakwa berjalan menghampiri Narcissa. Salah satu dari mereka memberikan kode untuk menyuruhnya duduk, lalu satunya meminta tongkat sihirnya.

Auror yang meminta tongkat sihir itu segera memisahkan diri dan berjalan ke Kingsley Shacklebolt, Menteri Sihir, yang duduk persis di tengah-tengah deretan pertama.

"Terima kasih, Williamson," kata Kingsley, menerima tongkat sihir Narcissa, yang sangat mengilap dan bersih serta terlihat sangat elegan.

Williamson mengangguk hormat, lalu berbalik dan berdiri di sisi kanan terdakwa dengan tubuh tegak. Sementara rekannya berdiri di sisi kiri terdakwa, dia baru saja selesai merantai kedua tangan serta kedua kaki si terdakwa.

Lucius hampir menangis melihat istrinya dirantai begitu, padahal dia tahu bahwa istrinya sama sekali tak bersalah.

Beatrix memandang berkeliling, banyak orang yang tak dikenalinya tetapi dia mengenali beberapa di antaranya, yaitu para guru dan staff Hogwarts, keluarga Weasley, Sirius Black—tampak sangat formal dan berbeda, Harry Potter, Hermione Granger, Neville Longbottom bersama neneknya, Hagrid—berada di paling bawah tribune, anggota Dumbledore's Army yang tersisa, anggota Order of the Phoenix yang tersisa, keluarga Tonks—termasuk Lupin, keluarga Higgs—Mr. Higgs bahkan ikut menghadiri sidang, dan beberapa lainnya.

Beatrix berpandangan dengan Mr. dan Mrs. Higgs, yang duduk di seberangnya. Pandangan mereka sedikit tidak bersahabat, mungkin karena ada ibu dan pamannya.

"Baik," kata Kingsley, memecahkan kesunyian di ruang sidang. "Para hadirin sudah hadir dan terdakwa pun sudah hadir bersama anggota keluarganya. Marilah kita memulai persidangan."

Narcissa sedikit menunduk ketakutan. Begitu Kingsley membuka suara lagi, dia mencoba memberanikan diri untuk menatap Kingsley. Dia harus berani, dia tidak salah, mengapa harus takut? Dengan hembusan napas yakin, dia bertekad untuk mengikuti persidangan dengan tenang.

"Interogator: Kingsley Shacklebolt, Menteri Sihir. Pendamping Interogator: Sirius Black, Kepala Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir; Eleanor Dandelion, Asisten Senior Menteri; Olive Aeschylus, Asisten Junior Menteri; dan Gawain Robards, Kepala Kantor Auror. Saksi Persidangan: para anggota Wizengamot dan para hadirin," Kingsley memulai. "Aku menyatakan bahwa persidangan yang diselenggarakan pada hari Jumat, tiga puluh satu Oktober atau hari ini pada pukul delapan pagi yang dilaksanakan secara terbuka telah dibuka!" Dia mengetukkan palu ke sebuah kayu bundar sebanyak satu kali dengan keras.

Beatrix Lestrange [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang