•••Luois termenung melihat bingkai foto besar yang tertempel di dinding kamarnya, dia terus memandang orang yang di foto itu. Itu adalah Foto Luisa saat kecil, dia mengambil fotonya secara diam-diam dan mencetaknya. Dia juga membingkaianya dan menempelkannya di dinding kamarnya.
Dia masih mengingat pertemuan pertamanya, dan tidak bisa melupakannya. Setelah kejadian itu dia sangat menyesal dan tidak bisa menolongnya dengan cepat.
Karena saat dia mengikuti mereka untuk membantu Luisa, ternyata sudah ada Rafael yang menolongnya. Dan dia terlambat untuk menolongnya.
Dia mengingat wajahnya yang memerah dan matanya juga merah dan ia yang terus menangis, memohonnya dan memanggilnya untuk menolongnya. Tetapi saat itu dia bimbang untuk menolongnya atau tidak karena dia tidak terlalu peduli dengan orang lain.
Dan akhirnya dia terlambat oleh Rafael! Rafael sudah membantunya dan membuat Luisa menangis di pelukannya, bukan di pelukan dirinya. Dia seharusnya lebih dulu menolongnya sehingga Luisa bisa menangis dan memeluknya. Dan saat itu dia akhirnya memilih pulang dan mencari tahu tentang orang-orang yang ingin menculik Luisa, setelah dia mengetahuinya dia menyuruh bawahannya untuk menyiksa mereka dengan kejam dan membunuhnya.
Akhirnya dia bisa bertemu lagi dengannya saat dia mengalami kecelakaan dan kebetulan Luisa lah yang menolongnya, seharusnya jika Luisa mengingat dirinya ia tidak harus menolongnya. Karena dia juga tidak menolongnya saat itu. Tetapi sepertinya Luisa memang tidak mengingatnya, dia tidak tahu kenapa ia tidak mengingatnya.
"Kau masih belum tidur? Aku tebak, kau masih memikirkannya?" Freddy datang masuk ke dalam kamarnya dan dia melihat bahwa Luois sedang memandang foto besar di dindingnya.
Sebenarnya hanya Freddy yang berani masuk ke dalam kamarnya karena Jack tidak memiliki nyali untuk masuk.
Dia melihat foto besar itu dan mengetahui siapa yang di dalam foto itu, dia sudah mengetahui semuanya dari Luois dan Jack juga mengetahuinya. Dia hanya bingung bagaimana jika Luisa tahu bawa mereka pernah bertemu saat Luisa hampir di culik, tetapi Luois tidak membantunya saat itu. Mungkin Luisa akan marah dan kecewa padanya, dia hanya menduganya.
Luois diam dan menghiraukannya, dia terus memandang foto itu.
Freddy mendengus melihat Luois yang mengabaikannya,"Bagaimana jika dia mengetahuinya? Mungkin dia akan marah dan membencimu," setelah dia mengatakannya dia segera menghindar saat ada vas bunga yang terlempar ke arahnya.
Dia menghela nafas, untungnya dia segera menghindar. Jika tidak maka vas bunga itu sudah melukai kepalanya.
"Keluar," Luois memandangnya dengan tajam, aura dingin sudah mengelilingi ruangan sehingga Freddy merasakannya dan segera berlari keluar.
Freddy menutup pintunya dan terus memandangnya, dia bergidik ngeri merasakan hawa dingin yang di rasakan sebelumnya di kamar Luois. Untungnya dia segera berlari keluar jika tidak dia tidak tahu tubuhnya masih bisa menghindari lemparan barang yang mengarah padanya atau tidak.
"Kau hampir mati?" Jack melihat Freddy yang berlari keluar dari kamar tuannya dan dia segera mengejeknya. Dia tahu bahwa tuannya mengusir Freddy karena telah membuatnya marah atau kesal.
Freddy memandangnya dengan wajah yang datar tanpa ada ekspresi,"Kau tahu itu!"
Jack tertawa,"Sudah ku bilang jangan mengganggunya, kau bahkan membuatnya marah!" dia merasa senang dengan kesengsaraannya, karena sebelumnya dia sudah mengingatkannya untuk tidak masuk ke kamar tuannya tetapi ia tetap masuk. Dan akhirnya membuat tuannya marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...