Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END

PPM|65 Sister in law

•••

Warning! Terdapat adegan 18+ jadi untuk yang belum cukup umur di harapkan untuk di skip atau tidak membacanya!

"Aaahhh..." Erang Luisa seraya mendongak saat merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, meskipun awalnya terasa sakit tetapi lama-lama dia merasakan rasa nikmat.

Luois menunduk untuk melumat bibirnya dan tubuhnya terus bergerak dengan cepat, tangannya terjalin dengannya dan memegangnya dengan erat. Nafasnya memburu saat merasakan kulit mereka yang bersentuhan di tambah dengan kenikmatan yang di rasakannya membuatnya semakin bergairah untuk melakukannya terus menerus. Keduanya sudah berkeringat tetapi dia tidak memiliki niat untuk berhenti dan ingin terus menyatukannya.

Luisa bernafas dengan cepat karena rasa lelahnya tetapi tubuhnya merasakan rasa panas dan gairah di tambah dengan Luois yang terus bergerak membuatnya hampir terbang dalam rasa kenikmatannya. Dia tidak tahu bahwa melakukan ini ternyata terasa nikmat dan ketagihan, dia hampir gila saat memikirkan jika suatu saat mereka akan sering melakukannya jika sudah menikah nanti.

Mengingat pernikahan membuatnya bertanya-tanya apakah ia akan menikahinya? Dia takut bahwa setelah melakukannya ia tidak berniat untuk bertanggung jawab padanya dan membuatnya menjadi cemas.

Sebelumnya dia sudah salah paham dengannya dan Luois sudah menjelaskannya bahwa ia dan Flo adalah kakak adik, dan ucapannya memang benar bahwa dia adalah satu-satu kekasihnya dan orang yang di cintainya. Ia menjelaskannya di saat mereka melakukannya sehingga dia sangat malu dan tidak berani untuk melihatnya. Tetapi akhirnya kesalah pamahan ini telah selesai. Tetap saja dia merasa malu jika bertemu dengan Flo nanti, bagaimana bisa dia selama ini salah paham dengannya? Dan juga Flo tidak pernah menjelaskannya, sehingga dia salah paham.

Dia juga tidak bisa menolak bahwa dia memang masih mencintainya dan tidak bisa melupakannya, sehingga selama dia tinggal di sini dia tidak pernah dekat dengan lawan jenisnya. Meskipun Flo sudah menawarkannya dan mengenalkannya pada teman-temannya, dia menolak. Karena memang masih mencintai Luois.

Dia mengerang dan mengatur nafasnya sebelum berbicara,"Apakah kamu akan menikahiku?" tanyanya.

Luois mengulurkan kedua tangannya untuk memeras kedua buah dadanya yang bergetar karena gerakannnya, dia melumat bibirnya dengan rakus sebelum berbicara,"Tentu baby, aku tidak bisa menikahi wanita lain selain wanita yang kucintai." Dia beralih pada telinganya dan menjilatinya yang sesekali menggigitnya, lalu turun ke lehernya dan membuat gigitan sehingga meninggalkan bekas kemerahan.

Dia tidak puas dan menggigit tulang selangkanya selanyaknya menggigit permen yang membuat Luisa mengerang kesakitan dan menepuk bahunya, tetapi dia mengabaikannya dan terus melakukan kegiatannya. Kini dia turun untuk menatap kedua buah dadanya yang bergetar karenanya, dia menghisap salah satu putingnya yang berwarna kemerahan dan sesekali menggigitnya sedangkan tangan kanannya memeras buah dadanya yang menganggur dan itu membuat Luisa mengerang kenikmatan.

Dia tersenyum dengan puas karena bisa membuatnya mengerang kenikmatan di bawahnya, dia menatapnya dan mencium kedua matanya lalu hidungnya dan terakhir bibirnya."Baby call my name loud .."

Luisa berkedip saat mendengar ucapannya, dia menggigit bibirnya karena malu untuk mengatakannya. Wajahnya bahkan sudah memerah, dia benar-benar malu saat melihat tatapannya yang menatapnya dengan lekat menunggunya memanggilnya. Dia menelan ludahnya dan membuka mulutnya,"Luois ... Luois." Dia memanggilnya dengan pelan dengan nafasnya yang memburu, dia merasa bahwa dia akan mencapai klimaks.

Luois semakin senang meskipun dia hanya memanggilnya, dia juga merasakan bahwa ia akan mencapai klimaks karena bagian dalamnya berdenyut yang membuat miliknya terasa terjepit. Dia segera mempercepat gerakannya memaju mundurkan tubuhnya dengan cepat, membuat ruangan ini di penuhi dengan suara kulit yang beradu dengan kencang.