PPM|37 Friend or traitor?

1.9K 120 6
                                    

•••

"Aku bukan Ayahmu!" Austin memandangnya dengan dingin tidak ada tatapan kasih sayang terhadapnya, karena dia tidak akan pernah menganggapnya sebagai putrinya. Karena putrinya hanya ada satu dan itu adalah Luisa, tidak ada yang lainnya.

Air mata menetes di pipi Jessica, dia sangat terkejut mendengar ucapan Ayahnya itu yang bahkan tidak mau menganggapnya sebagai putrinya,"A-Ayah... Aku merindukanmu..." dia berucap dengan sangat pelan tetapi tentu saja itu terdengar di ruangan ini.

Luisa akhirnya masuk setelah mendengarnya, dia menggertak giginya menatap Jessica dengan penuh kebencian. Dia tidak suka mendengar orang lain memanggil Ayahnya, jika Luois tidak apa-apa. Tapi kenapa anak dari wanita jalang itu harus memanggil Ayahnya?!

Dia melihat Ayahnya dan Ibunya yang terdiam,"Ayahku hanya Ayahku! Tidak ada yang bisa memanggilnya atau merebut Ayah dariku!" dia takut Ayahnya akan melihatnya dan membawanya ke keluarga, dia tidak ingin itu terjadi!

Ayahnya akan tetap menjadi Ayahnya, tidak ada yang boleh menjadi anaknya selain dirinya. Dia hanya akan menjadi putri satu-satunya!

Dia segera memeluk lengannya dan menatapnya dengan pandangan yang berkabut dan kapan saja air matanya akan keluar,"Ayah adalah milikku? Aku akan menjadi putri satu-satunya, bukan? Tidak akan ada putri yang kedua atau yang lainnya?"

Austin tersadar dan melihat putrinya yang memeluk lengannya seakan ketakutan bahwa dia akan mengambil anak perempuan lain, dia tersenyum lembut dan menatapnya dengan penuh kasih sayang. Dia tidak berencana untuk mengakuinya tapi putrinya sudah ketakutan hingga ia akan menangis kapan saja dengan matanya yang sudah berkabut. Dia tidak suka melihat putri kesayangannya itu menangis, jika ada yang membuatnya menangis dia akan membalasnya.

Dan yang membuat putrinya menangis adalah karena putrinya yang lain, dia akui bahwa Jessica memang putrinya karena darahnya mengalir di tubuhnya. Tapi dia tidak akan mengakuinya bahwa ia memang putrinya dan tidak akan pernah memasukkannya ke dalam keluarganya.

Dia mengusap puncak kepalanya yang tingginya hanya sedadanya,"Sayang, Ayah hanya memilikimu sebagai putri satu-satunya. Tidak akan ada putri yang lain selain Luisa, oke?" dia menyakinkannya.

Luisa berkedip dan air matanya menetes ke pipinya saat dia melihat tatapan Ayahnya yang menyakinkan dan dia segera mengangguk,"Aku akan membenci Ayah, jika Ayah memiliki putri lain selain Aku!" dia mengerucutkan bibirnya dengan marah.

Austin terkekeh melihatnya yang marah padanya dia segera membawanya ke dalam pelukannya,"Ayah janji tidak memiliki putri lain, tapi jika Ibumu yang melahirkan putri lagi. Ayah akan memiliki dua putri kesayangan Ayah."

Lucy terkejut mendengar ucapan suaminya, dia tidak menyangka ia akan mengatakannya. Lagi pula dia tidak memiliki rencana untuk memiliki putri lagi, karena memiliki satu putri saja dia belum bisa mengurusnya dengan benar meskipun sekarang putrinya sudah dewasa. Apalagi memiliki putri lagi, dia mungkin tidak bisa mengurusnya sama seperti dia tidak bisa mengurus Luisa dengan benar.

Karena saat Luisa masih kecil dia selalu meninggalkannya bersama pembantu rumah tangganya, dan dia sendiri berpergian karena harus mengurusi pekerjaan bersama dengan Austin. Jadi dia tidak bisa memiliki banyak waktu untuk mengurusnya. Lalu jika dia memiliki putri lagi, bukankah dia juga akan menjalani hidup seperti saat Luisa kecil? Dia tidak menginginkan itu terjadi dan dia juga tidak menginginkan anak lagi. Karena sekarang dia hanya ingin mengurus Luisa dengan benar, dia ingin menebusnya karena dulu dia selalu tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya.

Dia memandangnya dengan tajam dan penuh peringatan,"Aku tidak ingin memiliki putri lagi, hanya akan ada Luisa! Jika kau ingin kau bisa memintanya pada wanita lain!" dia beralih menatap Rara dengan penuh kebencian.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang