•••
Luisa mengintip sekitar dengan celah pintu untuk memastikan bahwa semua orang sudah tertidur, dan dia segera keluar dan menutup pintunya. Dia memandang sekitar yang gelap, karena mungkin lampunya sudah di matikan dan hanya ada cahaya lampu kecil di dinding. Dan karena itu dia tidak kesusahan saat berjalan.
Dia perlahan masuk ke dalam lift dan menekan tombol satu yang menuju lantai dasar. Dia menunggu dengan sedikit cemas dan gelisah karena takut seseorang akan melihatnya. Apalagi jika Luois yang melihatnya dia mungkin akan mendapat kemarahan darinya.
Dan sebelumnya juga ia menginginkannya tinggal di kamarnya untuk menjaganya jika sesuatu terjadi padanya. Tapi dia segera membantah dan menolaknya dengan tegas karena dia tidak bisa membiarkannya tidur di kamarnya, karena dia mungkin tidak bisa menahan jantungnya yang berdebar karena kehadirannya. Di tambah dia takut Luois akan melakukan sesuatu padanya dan juga jika ia tinggal di kamarnya dia tidak bisa keluar untuk ke ruangan bawah tanah itu.
Setelah pintu lift terbuka dia bergegas menuju ruangan itu dengan langkah yang ringan agar tidak menimbulkan suara langkahnya dan mereka mungkin akan mendengarnya. Tapi di mansion ini mungkin hanya ada dia, Luois, Freddy dan Jack sisanya pelayan dan bawahan tinggal di tempat yang berbeda.
Dia menengok untuk memastikan tidak ada yang melihatnya dan perlahan dia melangkah menuruni tangga dengan ringan tanpa menimbulkan suara. Dia merasa suasana di sini lebih menakutkan karena saat malam hari itu lebih terasa dingin dari sebelumnya. Meskipun dia merasa sedikit takut dia berusaha menghilangkan rasa takutnya karena dia tidak boleh takut hanya karena ini.
Dia melangkah setelah melihat lorong sebelumnya dan dia memberanikan diri untuk kesana meskipun dia masih merasa ragu. Dia menghentikan langkahnya setelah sampai di depan pintu itu, dia mengambil nafas dingin dan mengulurkan untuk membuka pintu itu.
Dia terkesiap melihat pemandangan mengerikan di depannya itu, kedua wanita itu terikat oleh rantai di kedua kaki dan tangannya bahkan penampilannya sangat mengenaskan dengan rambut yang acak-acakkan serta beberapa luka di tubuhnya. Dia tidak tahu di balik pakaian kotor itu apakah tubuhnya terluka atau tidak, karena dia tidak bisa melihatnya.
Dia tersenyum sinis saat melihat keduanya mendongak dan melihatnya, dia berjalan dengan percaya diri dan menghampiri mereka. Kini dia tepat berada di depan keduanya dan memandang mereka dengan prihatin. Bukan prihatin karena kasian, tapi lebih tepatnya dia prihatin karena mereka masih hidup dan belum mati.
Padahal aku menginginkan mereka lebih mengenaskan dari ini, tapi ternyata dugaanku salah. Mereka seperti belum merasakan penderitaan, jadi aku akan membuatnya mereka mengerti arti dari 'penderitaan'yang sesungguhnya.
Dia bersidekap dan sedikit menurunkan pandangannya saat melihat keduanya karena mereka berdua terduduk di lantai dan mungkin dia harus berjongkok. Tapi dia tidak ingin berjongkok hanya untuk melihat keduanya. Dia melirik lantainya yang kotor dan ada bercak darah yang mengering bahkan saat dia masuk ke dalam sini dia sudah mencium aroma anyir dari darah.
"Apa kalian mengenalku?" dia memandang keduanya dengan tatapan yang tajam.
Rara mengerutkan alisnya melihatnya,"Siapa kamu? Aku tidak mengenalmu, apakah kamu mengenalku?" dia mengingat-ngingat apakah dia pernah bertemu dengannya tetapi dia memang tidak pernah melihatnya ataupun pernah bertemu dengannya.
Luisa terkekeh dan terlihat sangat menyeramkan dengan kilatan dingin di matamya,"Yah, kita tidak pernah bertemu. Aku akan mengenalkan padamu, aku adalah anak dari pria yang kamu jebak. Coba tebak siapa itu?" di tertawa kecil tetapi itu berubah dengan cepat dan dia tersenyum miring melihat perubahan wajahnya setelah mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...