•••Luisa terdiam melihat batu nisan di depannya yang bertuliskan nama sahabat kecilnya, Rafael. Karena hari ini adalah hari kelulusannya dan dia langsung ke sini setelah mendapatkan gelar sarjana. Dia tidak memberitahu pada yang lainnya bahwa dia kesini, karena dia tidak ingin ada seseorang yang melihatnya. Terutama kedua orang tuanya dan Luois, dia tidak memberitahunya.
Dia hanya mengatakan bahwa dia akan mengunjungi sepupunya dan akan tinggal di sana, dia sudah merencanakannya dan berbohong pada mereka. Karena sebelumnya dia sudah bilang pada sepupunya bahwa dia akan ke sana dan tinggal, jika kedua orang tuanya bertanya langsung padanya. Tapi nyatanya dia tidak akan pergi kesana.
Dia berencana untuk ke Inggris dan tinggal di sana, dia juga sudah menyiapkan uang untuk biaya hidupnya di sana. Karena dia takut akan menjadi gelandangan dan tidak bisa makan, jadi dia benar-benar siap dan tinggal pergi. Dia tidak akan membawa apapun selain surat-surat penting seperti paspor dan yang lainnya. Dia bisa membeli pakaian dan yang lainnya setelah sampai di sana.
Dia berjongkok di samping batu nisannya dan melihat buket bunga yang sudah busuk lalu menyingkirkannya ke samping. Dia menaruh buket bunga yang di bawanya di dekat batu nisannya dan mengulurkan tangannya untuk mengusap tulisan di batu nisan itu.
Dia masih tidak menyangka bahwa Rafael berada di bawah tanah ini, mungkin tubuhnya sudah membusuk. Memikirkannya membuatnya tidak bisa menahan air matanya dan mengalir di pipinya, dia terisak dengan kedua tangan yang menangkup wajahnya.
"Kamu meninggalkanku ..." ucapnya lirih di sela-sela isak tangisnya.
Dia masih merasa menyesal, menyesal karena ia membiarkan nyawanya hanya untuk menyelamatkannya. Jika ... jika ia bisa bertahan saat itu, mungkin ia tidak akan ada di bawah tanah seperti sekarang. Mungkin ia masih bisa bercanda dan bermain dengannya dan yang lainnya.
Jika waktu bisa di putar, dia akan kembali ke saat Rafael meninggalkannya. Dia akan menahannya untuk tidak pergi ke luar negeri dan memilih menjalani perawatan di sini, jika tidak maka dia juga bisa mengikutinya ke luar negeri untuk menjaganya. Hanya saja ... itu tidak mungkin.
Baginya, Rafael adalah seseorang yang paling penting setelah kedua orang tuanya. Karena ia lah yang selalu ada di sampingnya dan selalu menyelamatkannya di saat dia mengalami hal yang buruk. Ia menjaganya dan melindunginya segenap hati, hingga tidak memperdulikan nyawanya sendiri.
Dia mengusap kedua matanya agar air matanya tidak terus mengalir dengan deras,"Terima kasih ... terima kasih karena kamu selalu melindungiku dan menyelamatkanku hingga kamu tidak memedulikan nyawamu sendiri..." dia tersenyum di sela-sela isaknya yang belum berhenti.
"Aku sangat senang memiliki kamu di sampingku ..." dia mendongak menatap langit, mencegah agar air matanya tidak mengalir lagi. Tapi itu semua sia-sia karena air matanya tidak bisa berhenti, akhirnya dia lelah dan membiarkannya.
Dia menggigit bibirnya agar isak tangisnya tidak keluar dan menangis sejadi-jadinya, dia tidak ingin tangisannya terdengar oleh orang lain karena itu akan sangat memalukan. Tapi untungnya tidak ada siapapun dan hanya ada beberapa orang yang jaraknya agak jauh dari tempatnya sehingga mereka tidak akan memedulikannya.
Setelah beberapa saat matanya mulai perih dan terasa bengkak dia tidak bisa terus menangis lagi karena matanya akan sangat bengkak keesokan harinya, jadi dia berusaha mungkin untuk menahan tangisnya meski air matanya tetap mengalir tetapi hanya sedikit.
Dia menunduk dan berucap dengan bibir yang bergetar,"Hari ini adalah kelulusanku, jika kamu masih ada kamu masih membutuhkan beberapa tahun untuk lulus. Tapi kamu pergi lebih dulu ..." dia menggigit bibirnya sebelum melanjutkannya,"Aku datang ke sini bukan hanya akan memberitahumu tentang ini, tetapi karena aku akan pergi ke negara asing dan mungkin tidak bisa mengunjungimu. Tapi tenang saja aku akan mendoakanmu, aku tidak akan pernah melupakanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...