PPM|26 Luisa refusal

2.5K 143 3
                                    


•••

Luisa mencengkeram tangannya, setelah mendengar ucapan Elvia dia berkeinginan untuk memukulnya. Tetapi dia menahannya, karena tidak mungkin dia memukulnya di sini itu akan membuat Luois malu. Dan juga dia tidak berani untuk memukulnya. Jadi dia menutup matanya dan mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya, dia melakukannya beberapa kali untuk menghilangkan kemarahannya.

Tetapi itu tidak membuat amarahnya reda, setidaknya dia harus melampiaskannya. Dia tidak bisa memukul Luois karena tidak berani, tapi dia bisa melampiaskan melalui mulutnya, bukan?

Elvia terkekeh melihat apa yang di lakukan Luisa,"Kalau marah, marah aja jangan di pendem nanti elo sendiri yang nyesek," dia menepuk pundaknya.

Entah kenapa dia merasa senang dan ingin melihat penderitaan Luois, karena selama ini ia selalu mengintimidasinya sehingga dia selalu takut saat melihatnya. Dan dia ingin melihat reaksinya, apakah dia akan diam saat merasakan kemarahan Luisa atau akan ikut menjadi marah? Dia sangat menunggunya.

"Lo bilang terima dong, ko malah diem mulu?" Angga mengeluh saat melihat bahwa Luisa tidak memiliki reaksia apapun saat Luois menyatakan perasaannya, padahal dia sudah memvideokannya untuk menjadi sebuah kenangan.

Galang segera menyeret Angga yang mendekat pada Luisa, dia tidak ingin Angga menjadi sasaran Luisa atau Elvia lagi. Karena dia sudah menebak bahwa ada yang tidak beres dengan keduanya itu, dan memduga bahwa mereka berdua seperti memiliki kemarahan yang terpendam. Dan dia sendiri saja tidak tahu, jadi dia merasa kasian pada Angga jika mereka berdua menjadikan Angga sebagai sasaran kemarahannya. Dia bahkan tidak tahu kenapa Angga begitu bodoh untuk menyadari situasinya.

Luisa menghela nafas dan memandangnya,"Tapi aku tidak menyukaimu," dia mengucapkannya dengan sangat kecil sehingga hanya Luois dan Elvia yang mendengarnya.

Bahkan saat dia mengatakannya hatinya terasa berat, karena ucapan dan hatinya sangat berbeda. Mungkin di mulutnya dia mengatakan tidak, tapi hatinya sangat jelas bahwa dia memang mencintainya.

Dia sengaja mengatakan ini karena tidak ingin Luois mengejarnya dengan sikap penuh perhatiannya yang di berikan kepadanya, tetapi ia juga melakukannya pada wanita lain. Kejadian kemarin akan selalu di ingatnya dan tidak akan melupakan fakta bahwa Luois sudah memiliki wanita di sampingnya!

Luois tertegun mendengar jawabannya dan dia menjadi linglung selama beberapa menit, tetapi akhirnya dia sadar bahwa Luisa memang menyatakannya. Luisa tidak menyukainya!

Dia mencengkeram erat bunga di tangannya, entah kenapa dia merasa marah dan melampiaskannya pada bunga di tangannya itu. Dia merasa marah karena Luisa tidak menyukainya dan sedih karena selama ini ia belum memiliki rasa suka padanya.

Dia berpikir jika Luisa sekarang memang belum merasakan rasa suka padanya, tetapi dia akan bertekad untuk membuatnya menyukainya. Dia tidak akan menyerah di sini, karena Luisa harus menjadi miliknya! Tidak ada pria lain yang boleh memilikinya selain dia, jika ada dia akan membunuhnya!

Luois menyembunyikan rasa kemarahan dan possessive di matanya, dia bangkit dari posisinya. Karena dia tidak bisa terus seperti ini dan memaksan Luisa untuk menjawab bahwa ia menyukainya juga. Dia bisa saja melakukannya dengan mengancam orang terdekatnya agar Luisa mau mengakui bahwa ia menyukainya, tetapi dia tidak akan melakukannya. Karena takut jika Luisa akan marah dan benci jika dia melakukannya.

Dia berusaha untuk tetap memasang wajah lembutnya dan tidak goyah setelah mendengar penolakannya meskipun di hatinya dia merasakan kemarahan,"Aku tidak peduli jika saat ini kamu masih belum bisa mencintaiku, tapi aku akan terus mengejarmu sampai kamu bisa menyukaiku," dia mengangkat bibirnya membentuk senyum seringai. Di pikirannya saat ini hanya harus mengejarnya hingga Luisa bisa melihatnya dan mencintainya.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang