•••"Awali pagimu, minum asi setiap hari..." Angga berdiri di depan kelas, dengan memegang sapu di tangannya yang di jadikannya sebagai mikrofon. Dia mulai membuat ulah di kelas saat dosen tidak mengajar. Sontak seisi kelas menertawakannya.
"Wah, anjir. Berarti elo sering ngemut susu emak lo!" balas Galang.
Angga tertawa dan menggelengkan kepalanya,"Sebelum gue lakuin, gue udah di timpuk sama bapak gue. Anjing."
Luisa tertawa mendengarnya, dia menatap Angga yang berada di depan kelas,"Perasaan lo gak punya bapak?"
"Yah, bapak lo gak ada. Kasian bapak lo ilang di bawa orang," sahut Elvia dan di akhiri suara tawanya yang memenuhi seisi kelas.
Angga memang tidak memiliki ayah karena ayahnya pergi bersama selingkuhannya, meninggalkannya bersama ibu dan adik perempuannya yang masih kecil. Semua teman di kelasnya mengetahuinya, tetapi hanya mereka berdua yang berani mengejeknya. Tentu saja dia tidak pernah memasukkannya ke dalan hati, karena dia tidak memiliki rasa apapun pada ayahnya bahkan menganggapnya sudah tidak ada. Dan dia juga selalu ikut tertawa mendengar ejekan mereka.
"Demi alek gak papa, gue emang gak punya bapak," balasnya dan menyentuh dadanya seakan dia teraniaya.
Galang menghampiri Angga, dan merangkul pundaknya,"Lo mau gak kalau gue jadi bapak tiri lo? Kalau mau nanti gue lamar emak lo, lo kan jadi punya bapak. Meskipun bapak tiri," sontak semua siswa di kelas menertawakannya karena lawakannya.
Angga memelototi Galang, dan menghempaskan tangan yang merangkulnya. Dia menatapnya dengan jijik,"Najis, ogah gue punya bapak tiri kek elo, mending gue gak punya bapak sekalian," dia memperagakan seakan-akan dia akan muntah.
"Lah, gue juga ogah punya anak kek elo. Gak tau diri, durhaka lo sama bapak lo," balas Galang tak kalah sengit.
"Si anjir, mentang-mentang emaknya cakep lo mau nikah sama janda? Lo suka kok sama janda bolong, mending cari yang belum bolong," ucap Luisa blak-blakan.
Galang kini menghampiri Luisa, dan duduk di depannya setelah mengusir si pemilik tempat,"Kalau sama lo mau gak?" tanyanya.
Luisa menatap Galang, dia tahu bahwa Galang sedang tidak bercanda. Karena dia melihat wajahnya yang serius dan juga dia sudah tahu dari lama bahwa Galang memiliki rasa padanya. Bahkan bukan hanya kali ini dia mengajaknya, karena sebelumnya Galang sering mengucapkannya atau mengkode padanya. Tetapi karena mereka sahabatan dan juga dia tidak menyukainya, dia berpura-pura tidak mengetahuinya.
Dia mengerutkan bibirnya, Kalau gitu gue gak usah bilang, nyesel kan gue, dia membatin.
Dia terkekeh,"Apaan sih lo, lawak lo gak lucu."
"Yah, belum bilang udah di tolak duluan!" seru Angga yang kini berdiri di samping Galang dan menepuk bahunya dengan prihatin.
"Hei, lo telat. Luisa udah ada yang punya," Elvia menyela di antara mereka, karena jika ini terus berlanjut itu akan membuat hubungan mereka sangat canggung.
Elvia memang mengetahuinya, dan dia tidak bisa berbuat apa-apa pada mereka yang terlibat cinta dalam persahabatannya. Dan juga Luisa tidak bisa membalas cintanya karena dia tidak mencintainya, dia merasa prihatin pada Galang yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Selama Galang tidak melakukan hal yang membuat Luisa membencinya, dia akan tetap membiarkan Galang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...