•••
Luisa yang akan tertidur segera bangun dari kasurnya dan mengambil ponselnya setelah mendengar nada pesan masuk di ponselnya, dia segera memposisikan tubuhnya untuk duduk di atas kasurnya.
Dia mengerutkan alisnya dan membuka kunci layar ponselnya,"Hm..."
Alisnya semakin mengerut setelah melihat nomor asing di ponselnya. Dia penasaran dengan pesan itu dan segera membukanya, dan setelah membaca pesan iti dia hampir berteriak. Tetapi karena dia menggunakan masker di wajahnya, dia menahan diri untuk tidak berteriak. Melainkan menggeram marah.
Isi pesan itu jelas mengancamnya!
Sahabat lo ada di sini, sama gue...
Elvia dan yang lainnya baru saja pulang satu jam yang lalu dari rumahnya, karena mereka telah melakukan perayaan di rumahnya atas kesembuhan Galang dan masuknya Alex di kelompok mereka. Yah, Alex sama seperti Galang hanya bisa memendam perasaannya karena dia tidak bisa membalas perasaan mereka. Dan selama dua minggu kemarin dia sudah mengenal Alex, dan merasa bahwa ia sangat mudah bergaul dan memiliki kesamaan dengan yang lainnya. Sehingga dia dan yang lainnya merasa cocok bahwa Alex bisa bergabung dengan mereka.
Tangannya dengan cepat membalasnya.
Lo siapa?
Yah, itu karena dia tidak tahu siapa yang ia maksud. Karena hanya ada Elvia, Galang, Angga dan Alex sedangkan Rafael rumahnya tepat berada di sampingnya. Tidak mungkin Rafael yang di maksud olehnya? Jika Rafael di culik seharusnya dia mengetahuinya karena rumahnya bersampingan.
Dia menatap cemas ke arah ponselnya menunggu pesan darinya terjawab.
Lo kenal gue, kita pernah ketemu beberapa hari belakangan ini...
Luisa berpikir sebentar, tetapi dia masih tidak tahu siapa orang yang mengirimnya pesan dan mengancamnya. Karena meskipun mereka bertemu dia tidak mungkin masih mengingat wajahnya, karena dia selalu melihat orang-orang sehingga dia tidak akan ingat dengan wajahnya.
Dia menggigit bibirnya dan merasa putus asa dengan orang yang mengiriminya pesan, orang itu bahkan tidak memberitahu namanya tetapi berani mengancamnya melalui pesan. Jika saja ia memberitahunya mungkin dia akan mengingatnya dan juga seharusnya orang itu langsung berbicara di hadapannya sehingga dia mungkin bisa memukulnya secara langsung.
Dia menjadi tidak sabar dan membalas pesannya.
Maksud lo apa? Gue gak kenal sama lo, lagian siapa yang lo maksud? Kalau lo berani ngapa-ngapain sahabat gue, awas aja lo!
Luisa menunggu dengan jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat, dia melihat ponselnya dengan khawatir. Untungnya dia segera mendapat balasannya.
Kalau sahabat lo mau selamat, mending elo yang ke sini. Jemput dia... Kalau lo masih sempat. -Elvia-
Luisa terkejut setelah membaca isi pesan itu, dia merasa ingin sekali melempar ponselnya hingga hancur berkeping-keping. Tetapi dia menahannya, jika dia melakukannya. Maka ponselnya akan rusak, dan dia masih tidak akan mengetahui keberadaan Elvia. Dia tidak menyangka bahwa akan ada seseorang yang bisa menculik Elvia, dia kira tidak akan ada seorang pun yang mampu menculiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...