•••
"Ibu kamu pulang?" tanya Luisa.
Luisa melihat Ibunya berada di rumah dan berpikir jika Ibunya sudah menyelesaikan pekerjaannya dan kembali pulang. Biasanya mereka akan membutuhkan waktu paling lama dua bulan tetapi sepertinya sekarang baru saja satu bulan, apakah ibunya pulang lebih cepat?
Lucy tersenyum melihat kedatangan anaknya dan merentangkan tangannya agar Luisa memeluknya, Luisa yang melihatnya segera menghampirinya dan masuk ke dalam pelukannya. Dia mengelus punggungnya dan merasa bersalah karena dia selalu meninggalkan putrinya sendiri di sini.
"Aku minta maaf telah meninggalkanmu..." dia berucap dan melepaskan pelukannya.
Luisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum,"Tidak apa-apa, lagi pula itu pekerjaan penting. Ibu tidak bisa meninggalkannya demi aku, dan juga di sini ada Rafael dan yang lainnga sehingga aku tidak merasa sepi."
Lucy terkejut mengetahui bahwa Rafael telah kembali, pantas saja saat dia pulang rumah di sampingnya terlihat seperti sudah berpenghuni. Karena sudah cukup lama rumah itu kosong dan sepi, dan sekarang mungkin ia telah kembali.
Lucy mengelus puncak kepalanya dengan sayang,"Tidak ada yang lebih penting darimu, jika kamu menginginkan Ibu kamu bisa mengatakannya. Sehingga Ibu bisa bergegas pulang ke sini," dia masih tetap merasa bersalah karena dirinya selalu tidak ada di sampingnya.
Luisa mengangguk,"Ya, aku akan mengatakannya nanti jika aku menginginkan Ibu untuk pulang."
Lucy menghentikan Luisa yang akan menuju kamarnya,"Kamu akan ke kamar?" dia bertanya.
Luisa mengerutkan alisnya dan mengangguk, dia baru saja pulang dari kampus dan sekarang dia ingin tidur siang.
"Kenapa tidak ajak Rafael untuk main di sini, dan kamu bisa memanggil temanmu yang lain. Ibu akan memasak untuk kalian, kamu mau?" tanya Lucy.
Mata Luisa menjadi cerah dan semangat, awalnya dia sangat malas dan bosan sehingga dia hanya ingin tidur siang. Tetapi setelah ibunya menawarkannya untuk membawa teman-temannya dia menjadi senang, karena dia tidak akan bosan di sini dan bisa bermain dengan mereka.
Dia mengangguk dengan antusias,"Aku akan memanggil mereka, Ibu kamu bisa memasak dengan banyak. Oh iya, dimana ayah? Kenapa aku tidak melihatnya?" dia bertanya karena tersadar dan tidak melihat kehadiran Ayahnya di rumah.
Lucy terkekeh,"Kamu ini masa melupakan ayahmu, dia berada di kantornya dan mungkin akan kembali di malam hari."
Karena mungkin Ibu dan Ayahnya telah menyelesaikan pekerjaan mereka di sana sehingga sekarang mereka telah kembali. Dan Ayahnya langsung pergi ke perusaannya dan menangani perusahaan yang ada di sini setelah ketidakhadirannya.
Luisa hanya mengangguk dia segera ke kamarnya untuk menaruh tas dan mengganti bajunya. Setelah itu dia akn menuju rumah Rafael yang terletak di sampingnya. Dan dia sudah mengirim pesan pada mereka untuk datang ke rumahnya dan tentu saja mereka sangat senang hati untuk datang ke rumahnya.
"Rafael! Nyokap gue ngadain makan-makan, lo harus ikut!" dia berseru dan memanggilnya.
Dan dia segera masuk ke dalam rumahnya yang sepi dan mungkin hanya ada pembantu yang selalu membersihkan rumah dan menyiapkan makanan.
Dia melihat sekitar dan melihat bahwa Rafael tidak kunjung menemuinya, dan membuatnya bingung.
"Non, Tuan muda ada di kamarnya. Mungkin lagi tidur," ucap Bibi Iyem yang adalah pembantu yang mengurus rumah Rafael.
"Makasih, bi," dia berterimakasih padanya dan segera menuju kamarnya berada. Dia mengetahui seluruh isi rumahnya sehingga dia sudah hapal dengan letak kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...