Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END

PPM|06 Secret between Galang and Galen

•••

"Dia cewek lo?" tanya pria itu dan menunjuk Luisa.

Luisa terkejut saat pria itu berjalan ke arahnya dan bahkan sekarang bertanya pada Galang. Dia ingin sekali memukulnya tetapi melihat bahwa pria itu seperti terbiasa berkelahi, dia mengurungkan niatnya. Bahkan sebelum dia menyentuh tubuh pria itu, dia mungkin sudah ketakutan melihat tatapannya yang mengerikan dan di penuhi oleh nafsu. Dia bahkan merinding saat melihatnya.

Galang memandangnya dengan dingin, dia tidak mengira bahwa Galen akan melihat Luisa."Dia bukan cewek gue, dia sahabat gue."

Galen terkekeh,"Oh, sahabat lo. Gue kira cewek lo, kalau dia bukan cewek lo. Gimana kalau jadi cewek gue?" dia beralih menatap Luisa.

Luisa membuang mukanya dan bahkan sangat jijik untuk melihat wajahnya, dia menyesal seharusnya dia tidak pernah datang ke sini saat Galang dan Angga sudah melarangnya. Jika dari awal akan ada pria ini mungkin dia tidak akan pernah datang ke sini.

Galang memandang Galen dengan permusuhan, dia sudah membencinya sejak lama. Dan hingga kini dia masih membencinya bahkan selalu muak melihat wajahnya. Tidak ada yang tahu bahwa Galen adalah saudara tirinya, termasuk mereka berempat. Dia sudah memendamnya selama ini, dan tidak ingin mereka mengetahuinya.

Mamahnya meninggal karena Ibunya Galen dan Papahnya. Dan karena itu dia tidak pernah mau mengakuinya sebagai saudara tirinya bahkan tidak pernah menganggap kehadiran mereka bertiga di rumahnya. Papahnya sudah selingkuh sejak menikah dengan Mamahnya, bahkan Mamahnya dan selingkuhannya hamil di saat yang bersamaan. Dan melahirkan dirinya dan Galen, mereka berdua hanya berbeda beberapa hari saat kelahiran.

Dia mengetahuinya setelah Papahnya membawa selingkuhan dan anaknya di depan dirinya dan Mamahnya, bahkan Papahnya mengakui bahwa sejak awal ia tidak pernah mencintainya dan mencintai selingkuhannya. Tetapi karena perjodohan oleh orang tuanya mereka terpaksa menikah. Dan karena kejutan itu Mamahnya mengalami serangan jantung dan menderita penyakit jantung, dan akhirnya meninggal. Dan karena itu dia membenci mereka yang telah membuat Mamahnya pergi meninggalkannya.

Saat itu dia masih SMP kelas sembilan, dan harus kehilangan Mamahnya. Papahnya langsung menikah setelah beberapa hari Mamahnya meninggal, bahkan kuburannya masih basah. Tidak ada kesedihan atau kepedulian di antara mereka, sehingga hanya dirinya yang selalu mengunjungi makam Mamahnya dan selalu mendoakannya.

Dia selalu sendiri setelah itu, tidak ada yang menemaninya. Tetapi setelah dia memasuki masa SMA, dia mengenal mereka, Luisa, Elvia, Angga dan Rafael. Merekalah yang menemaninya setelah kegelapan di dalam hidupnya. Sehingga setelah lulus dia terus ingin bersama dengan mereka, dan masuk ke kampus yang sama meskipun itu bukan minat jurusannya. Dia tidak ingin mereka pergi meninggalkannya, setelah mereka menghabiskan banyak waktu bersama dengannya. Dia takut mereka akan meninggalkannya sama halnya dengan Mamahnya, yang sudah menghabiskan waktu yang menyenangkan dengannya tetapi akhirnya meninggalkannya dalam kesedihannya.

Pria itu mengerutkan alisnya, melihat tidak ada jawaban darinya,"Gimana kalau kita taruhan? Yang menang bakal pacaran sama dia, dan yang kalah. Lo tau akhirnya?"

Galang mencengkeram tangannya dengan erat, setelah mendengar ucapannya dia segera menonjok wajahnya.

Bugh.

Galen tidak menyangka bahwa Galang akan menonjok wajahnya, sehingga dia tidak punya waktu untuk menghindar. Dan hidungnya terasa perih dengan darah yang telah mengucur. Dia mengusap darahnya, dan terkekeh. Karena Galang telah memberinya pukulan, maka dia juga akan melakukannya.

Luisa dan Elvia melangkah mundur dan menjauh dari Galang yang sedang berkelahi, mereka tidak ingin terkena salah sasaran dan memilih menjauh darinya. Angga dan Rafael berusaha melerai mereka tetapi mereka telah menarik perhatian orang di sini, sehingga banyak orang yang melihatnya. Dan mungkin teman-temannya Galen juga melihatnya dan akan membantunya.