PPM|64 I will start, baby

3.1K 140 9
                                    

•••

Luisa merinding saat merasakan nafasnya yang menghembus di lehernya, dia juga menyadari bahwa ia juga meniup lehernya. Dia menutup matanya dan merasa menyesal, menyesal kenapa dia tidak langsung pergi secepat mungkin dari sini sehingga dia tidak perlu bertemu dengannya. Dia sangat ketakutan dan ingin sekali menghilang dari hadapannya atau bersembunyi sejauh-jauhnya darinya, tapi itu tidak mungkin karena ia telah menemukannya.

Sialan! Dia tidak tahu harus menjawab apa, karena ia sudah menebaknya jika dia akan melarikan diri jika bertemu dengannya. Tentu saja akan melarikan diri, tetapi ia sudah menebaknya dengan benar. Lalu apa yang harus di lakukannya? Dia juga sangat ketakutan, nada ucapannya terdengar mengancam meskipun suaranya lembut. Tetapi dia masih bisa mengetahui bahwa ucapannya mengandung kemarahan yang jelas, dia tidak bisa mengabaikannya.

Dia kembali mengingat ucapan Flo saat mereka pertama kali bertemu, ia mengatakan bahwa ia adalah mantan kekasihnya. Jadi dia dengan kesal melepaskan tangan yang memeluknya dan melangkah mundur untuk menjaga jarak dengannya. Dia benar-benar kecewa dan marah saat mengingatnya kembali.

Jadi apa jika dia meninggalkannya dan akhirnya ia bisa menemukannya? Dia tidak tahu apakah selama itu ia telah menemukan wanita lain atau kekasih barunya, tidak mungkin untuk menunggunya karena dia telah meninggalkannya tanpa kabar? Dia tidak percaya dengannya.

Luisa semakin marah mengingat perkataannya yang akan mengikatnya agar tidak melarikan diri lagi? Heh, dia masih punya kaki selama dia bisa, dia bisa melarikan diri kemanapun. Dan juga untuk apa ia mengikatnya di sisinya, apakah ia juga akan berucap pada wanita yang bersamanya?

Dia menatapnya dengan kemarahan dan rasa jijik,"Lalu? Aku meninggalkanmu karena aku tidak ingin bersamamu! If I continue to be with you, the people around me will die slowly too!" dia berucap dengan menaikan nada tingginya, dia sangat marah sehingga nafasnya memburu saat mengingat kematian Rafael.

Luois terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar ucapan penuh kemarahannya, apalagi saat melihat tatapan jijiknya yang di arahkan padanya dia merasakan hatinya tertusuk. Dia merasa sedih dan kecewa tetapi dia menyembunyikannya dengan baik.

"Itu tidak akan terjadi untuk yang kedua atau ketiga kalinya, aku akan melindungimu dan orang-orang terdekatmu. Mereka tidak bisa mendekatinya atau melukainya," dia berucap dengan nyakin.

Selama Luisa pergi, dia juga berusaha mungkin untuk tidak bertemu dengan mereka dan dia hanya menemui kedua orang tuanya karena perusahaan mereka memang bekerja sama. Tetapi dia bahkan sudah mengirim beberapa bodyguardnya untuk melindunginya dari jauh, dia juga mengirimkannya pada sahabat-sahabatnya agar tidak terjadi sesuatu yang buruk pada mereka. Dan di sela-sela itu juga dia berusaha untuk mencari keberadaannya tetapi hasilnya selalu nihil, dia tidak bisa menemukannya.

Dia pernah berpikir bahwa ia menghilang dan di culik oleh salah satu musuhnya sehingga dia mencoba mencari mereka ke tempatnya untuk mencarinya, dia juga bahkan membunuh mereka. Tetapi dia tidak bisa menemukannya. Selama ini dia telah menjadi seorang pembunuh yang kejam, untuk mencari keberadaannya dia masuk ke kandang musuh dan menghabisi mereka semua tanpa tersisa. Dia merasakan rasa tersiksa saat tidak bisa menemukannya dan berpikir bahwa dia sangat lemah.

Siapa yang tahu bahwa Luisa bersama dengan Flo, adiknya. Padahal selama ini dia berusaha mencarinya dengan mati-matian, siapa sangka bahwa keluarganya sendiri mengetahui keberadaannya dan tidak memberitahunya. Dia tentu saja sangat marah tetapi dia hanya bisa menekan kemarahannya dan tidak berani untuk memarahinya, bagaimanapin ia adalah adiknya yang dia sayangi. Dia tidak bisa memarahinya atau membuatnya menangis, dia akan merasakan hatinya yang terluka.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang