•••
Tika ketakutan tetapi dia berusaha untuk tetap tenang,"Kau melihatnya sendiri, a-aku melakukannya!" dia berucap dengan gugup.
Rena tidak bisa melihat apapun dengan jelas karena pandangannya buram, dan wajahnya merasa sangat panas dia bahkan merasa bahwa wajahnya mungkin hancur. Dia menjadi marah saat mengetahui bahwa ia menyiramnya dengan air keras, ia ingin membuat wajahnya cacat! Sialan! Dia tidak akan membiarkannya pergi setelah melakukannya padanya, dia harus membalasnya.
Dia merasakan bahwa Tika tidak jauh darinya dan dia segera bergegas untuk meraih lehernya, ternyata dia melakukannya dengan tepat dan mencengkeram erat lehernya."Sialan! Kau gadis jalang! Aku tidak akan membiarkanmu lepas atau hidup setelah melakukan ini padaku!" dia dengan kuat mencengkeramnya lebih erat dari sebelumnya.
Tika kesusahan bernafas saat ia mencekiknya, dia tidak bisa menghindar saat ia bergegas dan mencekiknya. Dia hanya mencoba untuk melepaskan tanganya yang mencekik lehernya, tetapi itu sia-sia karena tangan itu semakin erat mencekiknya. Dia tidak bisa bernafas lagi, bahkan wajahnya kehilangan darah. Dia... dia berakhir untuk mati di cekik olehnya. Tetapi dia beruntung karena dia mati ditangannya dan bukan Luisa, dia bisa membanyangkan jika dia mati di tangannya itu mungkin akan sangat mengerikan. Akhirnya dia menghembuskan nafasnya akibat cekikan di lehernya.
Rena merasakan tubuh yang di cekiknya merasa lemah dan merosot ke lantai, dia tahu bahwa dia mencekiknya sampai mati. Tetapi dia tidak menyesal, karena ia sendiri dengan berani menyiram air keras padanya dan membuat wajahnya cacat! Dia sendiri tidak tahu apakah matanya masih bisa melihat atau tidak, tetapi dia menyesal karena membunuhnya dengan mudah. Seharusnya dia membunuhnya dengan sangat mengerikan dan bukan hanya di cekik saja.
Dia menggertak giginya bergemeletuk dan menyentuh wajahnya yang terasa aneh,"Sialan, apa yang terjadi dengan wajahku?! Apakah wajahku akan cacat?! Seharusnya aku tidak mencekiknya hingga mati, karena aku ingin menggunakan cara yang kau lakukan!"
Dia tidak punya waktu untuk memikirkan bagaimana dengannya yang sudah mati, dia hanya memedulikan untuk keselamatan wajahnya dan segera menelepon seseorang untuk membantunya dan membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Untungnya dia meletakan ponselnya di meja sehingga dia bisa meraba-raba dan mendapatkannya meskipun pandangannya buram setidaknya dia masih bisa melihatnya.
Di sisi lain Luisa terkekeh pelan dengan tatapan dingin yang menuju rumah itu, dia tidak bisa melihatnya tetapi dia bisa mendengarnya melalui ponsel. Karena dia sudah meneleponnya sebelum ia masuk ke dalam rumah sehingga dia bisa mendengar apa yang di bicarakannya. Dia memandang ponselnya dan segera mematikan sambungannya, dia tidak ingin di ketahui olehnya bahwa dia yang melakukannya. Jadi dia segera mengeluarkan kartu simnya dan membelahnya menjadi dua lalu membuangnya keluar jendela mobil.
Dia sudah merencanakannya sejak awal dan dia juga meminta bantuan pada Jack agar ponselnya tidak bisa di lacak dan untungnya ia tidak curiga padanya dan mau melakukannya. Dan sekarang dia tidak perlu khawatir ketahuan olehnya.
Dia mencibir,"Meskipun yang satu mati, tetapi ada satunya lagi. Aku akan menunggu kapan dia akan bertahan, tetapi aku hanya akan memberikan waktu selama 24 jam. Setelah itu aku harus membunuhnya, tidak aman jika musuh tetap ada di sekitarnya."
Setelah memandang rumah itu dia memilih untuk menjalankan mobilnya, dia takut wanita itu akan keluar dan melihatnya. Mungkin dia akan ketahuan.
Luisa terdiam untuk beberapa menit, dia memiliki ide untuk membunuhnya dan tidak perlu menunggunya selama sehari. Jika dia bisa melakukannya sekarang? Untuk apa dia masih menundanya, dia harus melakukannya sekarang!

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...