•••"Elo berdua udah denger belum?" Angga segera menarik perhatian Luisa dan Elvia, dia duduk di dekatnya.
"Apaan?!" sarkas Elvia, dia tidak suka melihat kedatangan Angga yang mengacaukannya saat sedang menulis karena dia sedang terburu-buru menyalin tugas milik Luisa.
Luisa melihat kedatangan Angga dan dia segera menolaknya untuk mendengarkannya,"Kenapa lo?! Kalau mau ngegibah jangan sama kita, gue takut dosa gue makin banyak."
Angga menatap keduanya dengan tatapan jijik,"Elo berdua emang udah banyak dosa juga? Gak apa-apa kali nambah dikit doang buat ngegibah," dia masih tetap pada pendiriannya.
Luisa dan Elvia kesal mendengar ucapan Angga yang sangat lemes, memang mereka sudah banyak dosa. Dan mereka tidak ingin menambahnya, tetapi jika gosip yang menarik mereka akan mendengarnya dan membiarkan dosanya bertambah.
Luisa menatapnya,"Gibah apa dulu nih? Kalau lo ngomongin gosip sampah, mending gak usah! Soalnya gue udah terlalu sering denger gosip sampah dari lo, mending elo gue masukin aja ke tempat sampah sekalian," dia memang terlalu sering mendengar gosip dari Angga, karena Angga memang tukang gosip di kelasnya.
Bahkan dia yang sebagai seorang cewek saja tidak mengetahui beberapa gosip yang beredar dari kalangan cewek di kelas lain. Dan dia selalu mengetahuinya dari Angga.
Elvia telah menyelesaikannya dan kini melihat Angga,"Kalau gosip gak guna, gue cabein tuh bibir lo biar lo gak ngegosip lagi kek cewe," dia mengucapkannya dengan tajam.
Angga mengerucutkan bibirnya, dia menatap keduanya dengan bingung. Karena dia merasa bahwa keduanya terlalu sensitif dan bahkan ucapannya sangat tajam. Dia beralih menatap Rafael dan Galang yang duduk di sampingnya, tetapi mereka mengalihkan tatapannya darinya. Dan itu membuatnya semakin bingung dengan mereka. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada mereka!
Yang Angga tidak tahu adalah Luisa dan Elvia sedang datang bulan, dan mereka lebih sensitif dari biasanya. Bahkan Galang dan Rafael sudah mengetahuinya dari gerak-geriknya, sehingga mereka memilih tidak mengganggunya yang membuat mereka akan sangat marah.
Karena mereka berdua tidak bisa menanggung kemarahan dari keduanya. Menurut mereka Luisa dan Elvia biasanya akan terlihat seperti harimau tapi saat sekarang mereka telah berubah menjadi singa yang kapan saja bisa membunuh mereka dengan kemarahannya.
"Elo pada kenapa sih? Perasaan kemarin biasa-biasa aja?" Angga bertanya.
Luisa mengerutkan kedua alisnya dan menjadi tidak sabar dengannya,"Lo mau gue bacok?!"
Hari ini dia sedang datang bulan dan merasa bahwa dia selalu ingin marah dan melampiaskannya pada seseorang dan sekarang mungkin Angga yang akan dia lampiaskan.
Elvia mengangguk dengan setuju dia menarik baju lengan panjangnya sampai siku dan menatap Angga dengan tajam,"Sekalian kita mutilasi aja!" dia juga sangat marah sama seperti Luisa dan ingin melampiaskannya pada Angga yang kebetulan menjadi targetnya.
Luisa melirik Elvia yang juga meliriknya mereka saling mengangguk dan bergegas menuju Angga, tetapi Angga sudah menyadarinya dan segera melarikan diri dari mereka berdua.
"Lah anjing! Lo berdua kenapa sih?" Angga berteriak dan terus berlari di kelas menghindari dari mereka yang mengejarnya.
Galang tertawa melihat kesengsaraan yang terlihat di wajah Angga, dia diam-diam merasa tenang bahwa ia tidak mengganggu mereka sehingga dia tidak terlibat dari Angga yang sekarang berlarian menghindari Luisa dan Elvia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomansaSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...