•••
Salah satu dari mereka menjawab,"Ya, tentu saja. Kau akan menurut dengan mudah?"
Luisa mencubit pinggang Rafael dan Angga agar mereka tidak menjawab,"Ya tentu saja kami akan menurut, jika kami melawan apakah kalian akan memukul kami?" dia hanya memberitahu pada yang lainnya untuk tidak melawan dan ikut dengan patuh.
Tangan yang memegang ponsel bergetar karena entah kenapa dia merasakan aura dingin yang muncul dari ponselnya, itu memang tidak mungkin bisa terjadi. Tapi tetap saja dia merasakan ketakutan karena di sebrang telepon sangat hening, dia tahu jika Luois berbicara mereka akan mengetahuinya bahwa dia meminta bantuan. Dia tidak tahu apakah Luois benar-benar mendengarnya atau tidak, karena dia berharap ia akan menolongnya nanti.
Elvia memeluk leher Luisa dari belakang dan mendekatkan bibirnya pada telinganya untuk berbisik,"Jadi kita pasrah di bawa mereka? Lo gak mau ngelawan emang?" tanyanya bingung karena Luisa memilih menuruti mereka di bandingkan melawan, padahal seharusnya sekarang ini mereka harus melawan bukan? Tapi kenapa ia dengan mudah membiarkan para pria itu menculik mereka berempat?
Luisa segera memberitahunya,"Gue nelepon Luois, jadi dia denger dan mungkin bisa nolongin kita," dia berucap dengan suara kecil agar mereka tidak mendengarnya.
Pria yang telah menghancurkan jendela mobil kini berbicara dan menatap Luisa,"Yah, kalian bisa ikut dengan kami dan masuk ke dalam mobil itu," ia menunjuk mobil box putih dan membuat Luisa dan yang lainnya tercengang.
Meskipun mereka menculiknya, meraka setidaknya harus menggunakan mobil yang bagus bukan? Tapi kenapa harus mobil box putih itu? Memangnya mereka paket yang bisa di masukkan ke dalam mobil box putih itu. Mereka ini manusia, oke?
Luisa ingin sekali mengejek mereka dan mengumpatinya karena kekesalan dan kemarahannya pada mereka, dia tidak mungkin mau masuk ke dalam mobil itu! Tapi dia hanya bisa menahannya setelah melihat tatapan mereka yang tajam seakan tidak akan menerima komplain darinya dan dia hanya bisa memendamnya di dalam hatinya.
Dia terkekeh dengan wajahnya yang kaku,"Kami harus masuk ke dalam sana?" dia ingin memastikan bahwa pria itu tidak salah menunjuk mobil tetapi melihatnya yang benar-benar menunjuknnya lagi ke arah mobil box itu membuatnya ingin meraung dengan keras tetapi dia tidak bisa melakukannya.
Elvia juga terkejut dan merasa jijik pada mobil box itu,"Lo gila apa?! Masa kita harus masuk ke dalam mobil box itu?!" karena dia tidak pernah menaiki mobil seperti itu dan sekarang mungkin akan menjadi yang pertama kalinya.
Pria itu menjadi tidak sabar dan mengeluarkan pisau dari saku belakang celananya dan menunjukkannya untuk mengancam,"Cepat masuk sekarang dan jangan banyak tanya, memangnya kalian bisa komplain saat kalian di culik?"
Bibir Luisa berkedut entah ingin tertawa atau menangis setelah mendengarnya, mereka berempat memang di culik tetapi dia dan Elvia malah komplain tentang mobilnya. Jadi mau tak mau dia harus menerimanya karena jika tidak dia tidak tahu apa yang akan mereka lakukan pada dia dan yang lainnya.
Dia mendengus dan berjalan menuju mobil box putih itu bersama dengan Elvi sedangkan Angga dan Rafael sudah berada di depan,"Hanya masuk ke sini, bukan? Kalian tidak akan melakukan apa-apa pada kami?" tanyanya.
"Ya, tapi setelah kalian berhadapan dengan tuan kami. Kami tidak tahu kalian akan tetap aman atau tidak."
Luisa yang mendengarnya berdecih dan naik ke dalam mobil box itu setelah Angga dan Rafael menaikinya, Elvia mengikutinya di belakangnya. Dia memandang tajam pada pria itu yang akan menutup pintunya, dan setelah pintu itu tertutup dia tidak bisa menahannya untuk tidak mengumpati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...