PPM|19 Problem 2

3.6K 199 7
                                    


•••

Nana melihat bahwa mereka sudah bertengkar, dia tidak tahu harus melakukan apa dan hanya melihatnya. Dia ingin membantu Luisa dan Elvia, tetapi sepertinya mereka tidak perlu bantuannya karena mereka telah membuat keduanya menderita.

Dia melihat bahwa pacarnya, Ryan akan membantu adiknya. Dia menjadi takut bahwa ia akan memukul keduanya, dan dia segera mengambil sapu yang tak jauh darinya dan memukulnya dengan kencang.

Dia bahkan tidak tahu dari mana keberaniannya muncul saat memukulnya dengan kencang. Karena dia sangat pemalu dan penakut, bahkan saat Ryan memukulnya dan mencaci makinya dia hanya diam dan tidak melawannya. Karena dia sangat mencintainya dan tidak peduli jika ia memperlakukannya dengan kasar dan menyakitinya. Tetapi setelah melihat Luisa dan Elvia dia memberanikan diri untuk melawan pacarnya itu.

Ryan kesakitan saat merasakan pukulan di tubuhnya, dia bahkan tidak menyangka bahwa pacarnya yang akan melakukannya,"Lo ngapain mukul gue?! Lo harusnya bantuin adek gue dan bukan mukul gue!" dia berteriak dan mencoba meraih sapu yang di pegang olehnya, tetapi ia sudah menjauh darinya sehingga dia tidak mendapatkannya.

Luisa menyadari bahwa cewek itu telah memukul pacarnya, dia segera menendang kakinya dengan kencang sehingga ia berteriak kesakitan dan melepaskannya. Dia hanya akan memukulnya dengan ringan karena mereka sesama wanita, dan dia tidak ingin memukulnya hingga membuatnya sampai di bawa kerumah sakit. Itu akan sangat merepotkan.

Dia melihat Elvia dan cewek itu yang telah duduk di lantai dengan memegang perutnya,"Lo udah?" dia bertanya karena sepertinya ia telah selesai memukulnya.

Elvia mengangguk dan menepuk kedua tangannya dan merasa puas setelah memberinya pelajaran karena telah berurusan dengannya. Dan dia hanya memukulnya dengan ringan dan menarik rambutnya, itu tidak terlalu parah.

Luisa dan Elvia tidak memiliki rambut yang berantakan seperti keduanya, karena mereka tidak bisa meraih rambutnya untuk menariknya. Tetapi Luisa mendapat memar kemerahan di tangannya akibat cubitan dari adiknya itu. Keduanya menghampiri Nana yang masih melihat Ryan dengan waspada karena takut akan memukulnya.

Luisa menatapnya,"Lo gak apa-apa?" dia bertanya karena melihat Nana yang ketakutan dan tangan yang memegang sapunya sedikit bergetar. Dia mengira bahwa ia memang ketakutan saat memegang sapu itu dan memukulnya, mungkin karena ia tidak pernah berani memukulnya. Saat pacarnya itu melakukan kekerasan padanya dan mencaci makinya.

Nana menggelengkan kepalanya, tangannya sudah gemetar karena memegang sapu dan memukulnya. Dia memang tidak berani memukulnya bahkan setelah memukulnya dia merasa ketakutan jika Ryan akan membalasnya atau mengadu pada kedua orang tuanya.

Karena Ryan sudah akrab dengan kedua orang tuanya, dan mereka bahkan mengetahui bahwa dirinya sering melakukan kekerasan padanya dan mencaci makinya. Tetapi kedua orang tuanya tidak mempermasalahkannya dan membiarkannya. Sehingga dia tidak pernah memiliki keberanian untuk melawannya. Dan bahkan adiknya Ryan juga sering mengejeknya dan memukulnya dia hanya membiarkannya melakukan apapun padanya karena dia sudah sangat sering dan hanya bisa pasrah.

Elvia melihatnya dan memilih untuk bertanya,"Lo bener gak apa-apa?" tetapi dia hanya mendapat gelengan kepalanya. Dan memilih untuk tidak bertanya lagi.

Luisa melihat Ryan yang terlihat marah setelah Nana memukulnya,"Liat sendiri? Pacar lo bahkan mukul lo, kasian," dia mencibirnya.

Ryan menunjuk mereka dengan kemarahannya, dia ingin membalasnya tetapi setelah melihat adik dan temannya. Dia mengurungkan niatnya dan memilih mengncamnya,"Lo! Nana, kesini sekarang. Atau gua aduin lo ke bonyok lo biar mereka tau bahwa lo udah mukul gue."

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang