PPM|43 Enemy

1.8K 100 4
                                    

•••

Luisa mendesis,"Kau menginginkanku? Tetapi kenapa kau membawanya!"

Dia tidak tahu kenapa pria itu menginginkannya, lalu jika menginginkannya bukannya ia harus mencarinya. Kenapa harus Elvia?

Terdengar hening sebentar sebelum suara dengan nada berat terdengar lagi,"Tujuanku adalah dirimu, jadi untuk memancingmu adalah dengan orang terdekatmu. Dan itu sahabatmu."

Dia menggertak giginya dan menekan rasa amarahnya yang ingin meledak,"Kenapa tujuanmu adalah aku? Aku bahkan tidak mengenalmu," dia tidak bisa melampiaskan amarahnya untuk saat ini, karena dia takut pria itu akan tersinggung dan melakukan sesuatu hal buruk pada Elvia.

Sialan! Dia tahu bahwa pria itu mungkin memiliki kekuatan yang cukup kuat sehingga mungkin bisa bersaing dengan Luois.

Luois?

Apakah ini ada hubungannya?

Dia termenung memikirkan, ini sangat masuk akal. Karena dia tidak pernah membuat masalah dengan orang lain dan Luois adalah seorang pengusaha kaya dan mungkin memiliki musuh yang ingin menghancurkannya. Dia memang masih tidak mengetahui apapun tentang perusahaan milik Luois, dan dia juga tidak tahu siapa yang menjadi musuh-musuhnya.

Dia menatap lurus dengan tatapannya yang kosong,"Jangan bilang tujuanmu adalah diriku karena Luois?" dan saat mendengar suara tawa dari sebrang telepon membuatnya nyakin bahwa ucapannya memang benar. Ini berhubungan dengan Luois.

"Ya, kamu memang pintar. Pantas saja dia mau menjadikanmu sebagai kekasihnya. Kau wanita yang beruntung dan tidak beruntung secara bersamaan."

Luisa mengerutkan alisnya mendengar ucapannya yang membuatnya bingung,"Apa maksudmu?" dia memilih bertanya karena dia masih tidak mengerti dengan apa yang pria itu katakan.

Beruntung dan tidak beruntung secara bersamaan?

Dia tidak mengerti!

"Kau tahu atau pura-pura bodoh?"

"Aku tidak bodoh," dia menekankan ucapannya.

"Yeah, kau menjadi wanitanya sekarang dan mungkin juga kelemahannya. Dan musuhnya bisa menggunakanmu untuk menjadi kelemahannya, kau tidak tahu itu? Termasuk aku, karena aku juga akan melakukannya."

Luisa terdiam setelah mendengarnya dan dia sekarang mengetahuinya, dia mungkin bisa menjadi titik kelemahan Luois bagi para musuhnya dan mereka bisa menggunakan dia untuk melawannya.

Dia menggigit bibirnya dan menjadi bimbang, apakah dia akan mati di tangan musuhnya? Tapi jelas Luois tidak akan membiarkannya mati, bukan?

"Sialan, di mana dia?! Jika kau melukainya aku akan membunuhmu!" dia tidak akan membiarkan pria itu melukai Elvia hanya karenanya.

Suara kekehan terdengar dari sebrang telepon,"Sebelum kau membunuhku aku akan lebih dulu membunuhnya, kau ingin dia mati?"

"Kau!"

"Maka kau bisa ke sini dan menyelamatkannya, jika kau masih sempat. Aku tidak nyakin dia akan tetap hidup jika kau datang terlambat, aku akan mengirimkan alamatnya,"

"Kau--"

"Dan jika kau mengatakannya padanya, bukan hanya dia yang mati tapi sahabatmu yang lainnya juga akan sama," lanjutnya.

"Sial!" dia mengumpat saat menyadari bahwa pria itu telah menutup teleponnya sebelum dia bisa berbicara.

Sialan! Aku harus datang ke sana sendirian, dan tidak bisa meminta tolong pada Luois, Dia membatin.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang