Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END

PPM|62 I can not find it

•••

Satu tahun kemudian ...

London, Inggris.

"Apa yang kau lihat? Kenapa masih diam saja, cepat rapihkan pakaiannya! Tidak mungkin untuk menggunakan pakaian yang kusut, bukan?!" Luisa segera memerintah dengan nada tingginya karena kehilangan kesabarannya.

Tentu saja siapa yang bisa tahan, jika seseorang yang baru bergabung masih belum tahu apapun dan membuat banyak kesalahan. Yeah, dia adalah seorang designer pakaian terkenal di London dan memiliki merek pakaian sendiri yaitu LS. Tentu itu hasil kerja kerasnya selama satu tahun, ternyata dia memang memiliki bakat merancang pakaianya dan tentu saja itu juga berkat bantuan Flo. Flo adalah seorang model terkenal,  dia juga banyak membantunya yang membuatnya bisa menemukan bakat merancangnya. Sehingga dia bisa membuat merek pakaiannya sendiri dan Flo yang menjadi brand ambassadornya.

Dia sudah mengalami hal yang sulit setelah mendirikan merek pakaiannya sendiri dan itu tidak sia-sia karena merek ini sudah terkenal di seluruh dunia, dia bahkan tidak mempercayai. Tetapi itu memang nyata. Saat itu dia memang tidak membawa uang banyak tetapi setidaknya itu cukup untuk kehidupannya di sini selama dua tahun, dia tidak mengira bahwa uang itu akan di gunakan untuk modal membuka merek pakaiannya. Dan sekarang hasilnya berpuluh kali lipat dari modal awalnya.

Setelah dia ikut bersama Flo, dia tidak pernah mendapatkan pesan dari kedua orang tuanya dan sahabatnya terutama dengan Luois. Tentu saja karena dia telah membuang ponselnya dan untungnya dia masih mengingat nomor mereka tetapi dia tidak berani untuk mengirim pesan terlebih dahulu. Selama ini sebenarnya dia selalu merindukan kedua orang tuanya karena dia sudah membohongi mereka dan juga sahabatnya. Tapi dia tidak bisa menghubungi mereka karena takut mereka akan mengetahui keberadaannya.

Dia akan kembali jika sudah siap dan mengatakan semuanya kepada kedua orang tuanya terutama tentang mendirikan merek pakaiannya.

Semua orang yang berada di dalam ruangan itu terdiam dan hanya bisa merasa kasian pada seseorang yang baru saja di marahi olehnya, tentu saja mereka merasa kasian padanya karena masih belum tahu apapun.

Flo merasakan suasana yang sedikit sesak dan kaku di ruangan ini, dia akhirnya memilih untuk mencairkan suasananya,"Di sini masih ada senior bukan? Kenapa kalian tidak memberitahu pada orang-orang yang masih baru?" dia melimpahkannya pada orang-orang di sini kecuali Luisa, bagaimana bisa dia memarahinya? Itu hanya karena kesalahan orang baru karena tidak ada siapapun yang melatihnya sehingga ia tidak tahu apapun.

Luisa mengusap rambutnya dan menghela nafas membiarkan masalah ini berlalu,"Lain kali beritahu padanya untuk mempersiapkan semuanya, bagaimana bisa dia memberikan pakaian yang belum di rapihkan? Ck, jika acara ini gagal maka aku akan melepaskannya. Tidak mungkin untuk tetap memperkerjakannya, itu tidak berguna."

Dia tentu saja sangat kesal dan marah karena hari ini adalah acara fashion week yang hanya terjadi di setiap minggu, dia tidak akan membiarkan gagal dan tidak hadir di acara ini. Karena acara ini akan membuat merek pakaiannya juga semakin sukses dan di kenal banyak orang, meskipun sudah terkenal dia masih tidak akan melepaskan acara ini. Minggu lalu acaranya sesuai dengan lancar tanpa ada hambatan apapun, tapi sekarang mungkin karena baru-baru ini dia merekrut karyawan baru. Tetapi dia masih tidak menyangka bahwa mereka tidak bisa melakukan apa-apa dan membuat banyak kesalahan, dia akan memperhatikannya nanti.

Luisa mengambil kursi dan duduk di samping Flo yang sedang di rias, ia sudah memakai pakaian rancangannya dan terlihat sangat cantik, anggun dan dewasa sangat cocok dengan sifatnya. Pakaiannya sangat cocok di wajah dan tubuhnya sehingga dia menjadikannya sebagai model dan brand ambassadornya. Kali ini ia memiliki sepuluh model untuk rancangan pakaiannya termasuk Flo dan mereka akan berganti pakaian yang berbeda, karena mereka memiliki dua sesi. Dan karena kesalah mereka yang belum merapihkan pakaian untuk sesi keduanya, dia hanya bisa menunggu mereka merapihkan pakaiannya sebelum sesi kedua di mulai. Untungnya itu masih sempat.