PPM|46 Disappointed

1.7K 96 5
                                    

•••

Luisa terdiam dengan tatapan yang terus tertuju pada batu nisan itu, tatapannya sangat kosong seperti tidak ada kehidupan di matanya. Dia hanya membaca nama di batu nisan itu yang terlihat sangat jelas, dia...dia meninggalkannya.

Dia masih tidak menyangka, Rafael akan meninggalkannya secepat ini.

Dia mengira bahwa setidaknya mereka masih bisa bersama, meskipun mereka hanya bersahabat. Tapi dia meninggalkannya lebih dulu, sebelum dia dan yang lainnya menikah dan memiliki anak.

Dia memandang keranjang bunga yang di pegangnya, dia bahkan memegangnya dengan tangan yang bergetar. Dia tidak menyangka bahwa hari ini untuk yang pertama kalinya dia akan menaburkan bunga di atas pemakaman sahabatnya sakaligus cinta pertamanya sejak kecil yang telah meninggalkannya... Untuk selamanya.

Dia mengigit bibirnya dan segera menaburkan bunganya di atas gundukan tanah itu, yang jauh di dalam sana terdapat tubuh Rafael. Dia mengambil nafas panjang setelah menaburkan semua bunganya tetapi matanya tidak bisa menahan air matanya dan mengalir dengan deras. Dia berusaha untuk menghapus air matanya yang mengalir tetapi itu sia-sia karena air matanya mengalir dengan deras. Sehingga dia membiarkan air matanya terus mengalir di pipinya.

Luisa melirik Elvia yang ada di samping kanannya yang sedang menangis dan menaburkan bunga dan di sampingnya ada Angga, sedangkan Galen dan Alex berada di samping kirinya. Ketiga pria itu juga menangis dengan mata yang memerah, dia tahu bahwa mereka juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam setelah kepergian Rafael.

Setelah beberapa menit semua orang telah pergi dan hanya tinggal Luisa dan yang lainnya dan juga ada Luois, Jack dan Freddy. Lucy dan Austin sudah pergi bersama dengan kedua orang tua Elvia, mereka mempercayakan Luisa pada Luois untuk menjaganya. Karena mereka sedikit khawatir dengannya dan takut melakukan hal-hal yang bodoh. Sedangkan tidak ada seorang pun yang datang dari keluarga Rafael dan membuat Luisa dan yang lainnya merasa sedih.

Luisa yang menyadarinya tersenyum miris,"Di mana keluarganya? Kenapa mereka tidak datang saat anaknya sendiri meninggal?" dia merasa kasian padanya karena mereka tidak datang di saat ia meninggal dan itu membuatnya sedikit marah pada mereka.

Bagaimana bisa mereka tidak datang saat salah satu dari keluarga mereka ada yang meninggal? Dia sendiri juga tidak mengenal keluarga-keluarganya karena dia tidak pernah melihatnya. Dia ingat bahwa saat kecil dia pernah melihat kedua orang tua Rafael, tetapi setelah beranjak dewasa dia tidak pernah melihatnya lagi. Dia hanya tahu bahwa mereka tidak tinggal dengan Rafael lagi, sehingga Rafael selalu tinggal dengan bibi rumah tangganya yang selalu mengurusnya.

Elvia juga menyadarinya dan berbicara,"Gue bahkan gak pernah liat bonyoknya..." dia berucap dengan pelan karena tenggorokannya terasa sakit setelah dia terus-terusan menangis.

"Gue juga," sahut Angga sedangkan Galen dan Alex juga sama, mereka juga tidak pernah melihatnya.

Meskipun Angga dan Galen bersahabat dengannya mereka memang belum pernah melihatnya, karena saat mereka mengunjungi rumahnya tidak ada siapapun selain bibi rumah tangga. Jadi selama ini mereka tidak pernah melihat kedua orang tuanya.

Luois terdiam saat mendengarnya, dia tahu bahwa Luisa dan yang lainnya tidak mengetahuinya. Dan karena Rafael juga memintanya untuk menyembunyikannya, dia tidak tahu harus mengatakannya atau tidak.

Freddy segera berbicara,"Ibunya telah meninggal karena gagal ginjal sedangkan--" sebelum dia bisa menyelesaikannya Jack telah menutup mulutnya sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Luisa dan yang lainnya terkejut setelah mendengarnya, mereka memang tidak mengetahui apapun. Bahkan mereka tidak tahu bahwa ibunya telah meninggal dan juga Rafael tidak pernah mengatakan apapun dan tentu saja mereka tidak akan mengetahuinya. Dan Freddy mengetahuinya dengan mudah, yang berarti bahwa Luois dan Jack juga mengetahuinya.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang