PPM|60 See it from afar

1.6K 80 6
                                    

•••

"Anjir, lo di godain sama om-om?!" tanya Elvia yang masih tidak menyangka.

Luisa hanya diam dan terus memakan keripik di tangannya tanpa menghiraukannya, sebenarnya dia sudah menjelaskannya dengan sangat rinci. Dan Elvia lah yang sangat tidak menyangka bahwa dia akan di goda oleh om-om, heh, dia juga tidak ingin dan ini adalah yang pertama kalinya dan berharap terakhir kalinya di goda oleh om-om. Jika dia mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya maka dia benar-benar akan melakukan serangan andalannya yaitu menendang kelaminnya.

Sedangkan Angga, Galang dan Alex hanya diam saja. Meskipun mereka geram karena Luisa hampir di lecehkan oleh om-om tetapi pada akhirnya itu terbalik. Mereka tidak bisa berkata apa-apa, karena mereka ingat perkataannya yang menurut para pria sangat sensitif. Dan ia bahkan tidak segan-segan untuk mengejeknya dan itu membuat pandangan ketiganya berubah dan mulai berusaha untuk tidak menyinggungnya. 

Elvia masih tertawa dan tidak berhenti, dia hanya akan berhenti saat berbicara,"Terus lo emang suka yang besar, kuat dan tahan lama?" tanyanya dengan tatapan ejekannya, dia masih tidak menyangka bahwa ia akan mengatakan hal vulgar seperti ini.

Luisa yang mendengarnya berdecih, dia sendiri malu saat mengingat perkataannya, dia hanya langsung mengatakannya tanpa berpikir panjang. Dan dia sekarang benar-benar merasakan rasa malunya, dia juga menyesal mengatakannya pada mereka seharusnya dia tidak usah mengatakannya. Dan jelas dia sangat takut mereka berpikir bahwa dia sangat kotor, dia sangat bersih okey?

"Gue cuman ngomong asal doang, lo jangan di ungkit-ungkit lagi anjir malu-maluin tau."

Elvia telah berhenti tertawa dan kini menatapnya dengan sudut bibir yang terangkat menatapnya dengan jijik,"Lo tau itu malu-maluin, tapi malah ngomong kek gitu," dia berpikir sebentar sebelum mengangguk dan melanjutkannya,"Kalau itu gue, gue juga bakal lakuin hal yang sama kanyak elo. Dan jelas gue juga bakal baku hantam. Gua masih gak nyangka itu om-om niat lecehin elo tapi elo yang malah lecehin dia, ck."

"Ya, jelas om-om itu malu. Orang lo ngejek hal berharganya," Angga membenarkannya.

Alex mengangguk dan berucap,"Kalau itu gue, gue langsung kena mental."

Luisa menatap Angga dengan pandangan memprovokasinya,"Emang apa hal berharganya?" tanyanya.

"Junior." Ucap Elvia singkat padat dan jelas.

"Setau gue cowok banyak yang namain juniornya, Ngomong-ngomong lo pada namainnya apa?" kini Elvia yang bertanya pada mereka.

Luisa hanya diam dan memasukkan keripik ke dalam mulutnya, dia juga menunggu jawaban mereka karena dia juga ingin mengetahui nama yang di berikan mereka.

Galang membasahi bibirnya yang kering sebelum berucap,"Gue gak mau ngasih tau," dia memang tidak ingin memberitahukan pada mereka berdua, karena ini tidak pantas di bicarakan pada mereka yang seorang wanita. Tapi jelas dia tahu bahwa keduanya tidak akan berhenti sebelum mendapatkan jawabannya karena dia sudah lama mengenal mereka. Dia tahu bahwa keduanya juga sangat mesum untuk seorang wanita.

"Gue juga," ucap Angga dan Alex serempak.

Luisa dan Elvia jelas tercengang karena mereka tidak ingin memberitahukannya, ini hanya nama panggilan? Kenapa mereka tidak ingin memberitahukannya, padahal keduanya sangat penasaran dengan apa yang mereka berikan untuk nama panggilannya.

Elvia menyipitkan matanya memandangnya dengan curiga,"Lo bertiga kenapa sih? Padahal gue cuman mau tau doang," dia mendengus tidak puas dan memilih untuk membuka makanan ringan untuk di makannya. Jika mereka tidak memberitahu maka dia bisa bertanya pada yang lainnya.

Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang