•••"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Luisa yang melihat bahwa bukan hanya ada Elvia, Angga dan Rafael tetapi juga ada Luois yang sudah duduk dengan santai di sofa.
Dia telah selesai bersiap-siap dan akan turun menemui mereka bertiga, tetapi ternyata Luois juga ada di sini. Dia bahkan tidak tahu bagaimana Luois bisa masuk ke dalam rumahnya atau bagaimana mereka bertiga mengizinkannya masuk.
Luois memandangnya dengan tatapan yang lembut,"Kenapa aku tidak bisa di sini? Apa kamu tidak mengizinkanku untuk ikut bersamamu?" tanyanya.
Luisa yang di tatap seperti itu sedikit malu, dia menggelengkan kepalanya,"Tidak, kamu bisa. Tetapi apakah kamu tidak sibuk?" dia ingat bahwa Luois adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, tetapi dia tidak ingat namanya. Dan menurutnya seharusnya Luois sangat sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memiliki banyak waktu.
"Aku tidak sibuk, dan aku hanya ingin melihat sahabatmu itu," dia tersenyum,"Apa kamu tahu, tadi pagi polisi menelponku tentang orang yang telah mengeroyok sahabatmu itu," lanjutnya.
Luisa mengerutkan alisnya, dan mengingat Galen yang telah di tangkap polisi dan di tahan setelah lukanya di obati. Dia mengetahui dari Elvia yang sudah menceritakannya semalam.
"Lalu mereka mengatakan apa?" tanyanya yang penasaran.
"Lebih baik kita ke rumah sakit terlebih dahulu, sahabatmu mungkin ingin mengetahuinya."
Luois sudah mengetahuinya semua tentangnya, jadi tidak ada yang dia tidak tahu dari mereka. Jika itu berhubungan dengan Luisa dia pasti akan mencari tahunya hingga orang-orang di sampingnya.
Luisa memandang ketiga sahabatnya, dan setelah melihat anggukan mereka. Dia akhirnya membiarkan Luois ikut bersama mereka.
Tetapi ternyata dia dan Elvia harus berada di mobil yang sama, dia duduk di kursi penumpang bersama Luois. Dan Elvia duduk di kursi depan dengan Jack yang menjadi supirnya. Yah, dia juga sudah mengetahui namanya dan hanya tahu bahwa ia adalah anak buahnya yang selalu ada di samping Luois. Sedangkan Rafael dan Angga menggunakan mobil Rafael dan mengikuti dari belakang mobil mereka.
Di dalam mobil tidak ada yang berbicara, Elvia yang selalu berbicara kini memilih diam. Karena dia tidak terlalu mengenal pria yang duduk di samping Luisa dan juga yang saat ini sedang menyetir, tetapi dia ingat pria ini lah yang datang ke rumah sakit saat itu dan dia juga yang meminta uang darinya. Memikirkannya membuatnya sangat malu dan kesal, dia mengira pertemuan terakhir mereka di rumah sakit dan mereka tidak akan bertemu lagi. Tetapi sepertinya hari ini mereka harus bertemu lagi, dan Luisa lah yang mempertemukannya.
Elvia melirik pria di sampingnya,"Kamu?" tanyanya.
Jack tahu bahwa Elvia menatapnya,"Namaku Jack, Nona Elvia," jawabnya tanpa menatap Elvia.
Elvia terkejut saat pria di sampingnya mengetahui namanya, bahkan pria itu memperkenalkan namanya. Dia hanya mengangguk dan tidak mempertanyakannya lagi, saat ini dia sangat takut karena pria itu bisa mengetahui namanya apalagi tentang informasinya yang lain. Dia berpikir jika pria itu mungkin sudah mencari tahu tentangnya dan mengetahuinya.
Kenapa gue harus ketemu orang kek gini? Dia bertanya-tanya di dalam hatinya.
Dia melirik pria yang di samping Luisa, dan melihat bahwa wajah itu sangat dingin dan tidak ada ekspresi apapun. Tetapi tatapan matanya memiliki kelembutan dan rasa cinta saat menatap Luisa. Dan dia yang tanpa sengaja melihatnya menjadi merinding, dan berpikir apakah Luisa juga menyadari tatapan itu atau tidak.
Jack melihatnya dan terkekeh, dia mendekat padanya dan berbisik,"Dia Tuan saya, Luois," ucapnya memberi tahu.
Elvia diam setelah mengetahuinya, dia melupakannya! Karena saat itu di rumah sakit Jack juga mengatakan bahwa yang terbaring di rumah sakit adalah Tuannya. Pantas saja Jack dan Tuannya mengetahui Luisa dan dirinya, yang jelas mereka berdua telah mencari tahu tantang Luisa dan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psycho Man [S2 Geofrey] END
RomanceSequel My Bastard CEO The Second Series Of Geofrey [BELUM DI REVISI! JADI HARAP MAKLUM JIKA ADA KATA-KATA YANG SALAH ATAU TYPO!] ••• Luois Einstain Geofrey, CEO muda, kaya, tampan dengan sejuta pesonanya. Tetapi tidak ada yang tahu dengan sisi gelap...