(Can't Help Falling in Love with You)
Like a river flows
Surely to the sea
Darling so it goes, some things are meant to be
.
Take my hand
Take may whole life too
For I can't help falling in love with you
.
Happy reading
..................
Lima belas menit makan tanpa suara, Lora yang masih duduk di depan Arini hanya bisa tersenyum samar pada gadis anggun berjilbab dalam itu usai menyelasaikan suapan terakhirnya. Mereka masih di kantin, masih duduk di pojok dekat etalase. Di seberang trio kwek-kwek yang berlagak invisible.
Dan pesan teks yang Lora kirimkan pada Ikhsan tadi belum mendatangkan notifikasi balasan di ponsel si lesung pipi. Walau Lora sadar ia hanya ingin mengirim Ikhsan pesan seperti itu setelah melewati siang penuh kejutan bersama Arini tanpa balasan apa pun, tetap saja jauh di lubuk ginjal si lesung pipi ia ingin suami tampannya membalas pesan yang ia kirim. Sungguh plin-plan.
"Saya yang traktir ya Lora, anggap saja ini pertemuan kita yang terakhir. Saya tak tahu kapan akan berjumpa denganmu lagi." Arini bersuara setelah menuntaskan pernak-pernik makan siangnya yang ada di atas meja.
Lora mengangguk canggung, menjawab sopan, "makasih Kak."
Arini balas anggukan si lesung pipi dengan senyum lebar, lalu berdiri dari duduknya, merapikan bajunya yang tadi terlipat saat diduduki.
"Ada sesuatu yang ingin Lora sampaikan untuk Bang Sanul dari Kakak?" Lora berusaha ramah, mau tak mau ia harus membalas perlakuan baik Arini padanya tadi dengan tawaran yang baik pula. Mencoba melupakan betapa meletup-letupnya ia sebelum tahu maksud perjumpaan yang sebenarnya dengan Arini.
Ikhsan benar, si kelinci nakal ternyata memang gadis polos yang sangat bocah. Ia sadar Arini menyukai suaminya, tapi ia masih menawarkan hal di luar normal yang tak bisa dilakukan istri mana pun di belahan Bimasakti ini. Ada sesuatu yang ingin Lora sampaikan untuk Bang Sanul dari Kakak? Ayolah, kau terlalu baik atau b*go Lora?
Arini menggeleng pelan, menatap hangat gadis yang berhasil menguasai hati lelaki yang ia suka. "Kalau saat ini saya berbicara dengan Ikhsan, saya mungkin akan titip salam untukmu lewat Ikhsan, wajar seperti itu. Tapi jika saat ini saya berbicara denganmu, untuk apa saya titip salam atau pesan pada suami orang? Tidakkah itu memalukan?"
Lora nyengir mendengar kalimat Arini barusan, lalu ikut berdiri sebagai isyarat menghormati Arini. "Semoga yang terbaik yang menghampiri keputusan dan pilihan Kakak."
"Semoga yang terbaik pula untukmu, Lora." Arini membalas cepat, lalu berjalan menuju kasir.
Arini memenuhi janjinya untuk mengatakan sesuatu dan mengembalikan sesuatu pada Lora. Tidak melebihi niat awalnya. Ia ingin minta maaf dan berpamitan, juga ingin mengembalikan semua foto Ikhsan yang ia simpan secara ilegal.
Dan Baron tiba-tiba hadir menjadi nilai tambah yang langit kirim siang itu ke kantin untuk membuat Lora tak lagi gampang berburuk sangka, belajar memahami keadaan, dan menemukan semua jawaban atas nasihat Ikhsan untuk dirinya.
Andai semua wanita pecinta suami orang seperti Arini, maka tak akan ada daftar panjang gugatan cerai di Pengadilan Agama. Percayalah.
Kadang mengalah menjadi suar yang bisa meredam segala sakit hati dan kekecewaan. Tidak hanya untuk orang lain, untuk diri sendiri pun juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SanuLora
General Fiction[CERITA KE 2] Follow biar Teman bisa baca semua chapter🤗 💞 kategori : baper somvlak Kepincut Gelora, gadis berhijab yang sudah sangat lama menginginkan bisa masuk ke dunia para cogan dan menjadi satu-satunya rebutan. Lora, begitu orang-orang hidup...