Keping 14 : Ahlan Wa Sahlan, ya Zawjati

5.1K 380 49
                                    

(Marry You Daughter)

I'm gonna marry your daughter, and make her my wife

I want her to be the only girl that I love for the rest of my life

And give her the best of me 'til the day that I day

I'm gonna marry your princess, and make her my queen

She'll be the most beautiful bride that I've ever seen

...

-kepada para tamu undangan yang sudah hadir, chek sound plisss... mana doa-doanya???-

-selamat datang diacara pengajian bulanan Uma, lah!!-

^_^

Happy reading

..................

Usai berpisah dengan Ikhsan, Lora kembali pada kawanannya. Bertingkah pura-pura tak terjadi apa-apa. Terlalu malas membahas kalimat Dito yang mengaku pacaran dengannya. Lora hanya ingin makan, perutnya butuh hiburan. Tak minat debat dan sebagainya.

Tiga teman Lora pun seolah mengerti keadaan Lora, mereka tak ada yang bertanya. Sibuk dengan piring masing-masing. Jika Lora tak mau cerita, maka mereka tak punya hak untuk memaksa.

Meja makan itu hening dan khusuk.

Usai makan, Lora langsung undur diri. Pamit hendak balik ke kosannya. Kebetulan kuliah mereka hari ini sudah habis.

Dito ingin menahan Lora, tapi Ajeng dan Burhan melarang Dito melakukannya. Membiarkan gadis itu kembali tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi nampaknya lebih baik dari pada harus memancing Lora bercerita hal yang tidak seharusnya ia ceritakan pada orang lain.

...

Sesampainya di kos, Lora langsung membereskan barang-barangnya. Ini hari terakhirnya ngekos, sebab mulai Sabtu pagi Lora sudah harus tinggal di rumah bambunya Gus Ganteng.

Lora yang biasanya selalu bahagia memutar lagu-lagu GOT7nya saat ada di kamar kos, siang ini tak minat untuk melakukan hal yang serupa. Gadis berlesung pipi itu serius melipat helai demi helai bajunya, menyusun buku ke dalam koper, dan membersihkan dinding kosnya dari tempelen poster para idola.

Saat jemari halusnya hendak melepas poster terakhir, poster besar dengan gambar personil lengkap dari GOT7, Lora berlama-lama meletakkan telapak tangannya di wajah Mark Tuan, bergumam pelan, "anyoeng oppa.*" Lalu Lora menyentuh gambar hidung Jakcson Wang, dan kembali bergumam, "bakalan jarang liat oppa, mianhae.*" Terakhir, sebelum benar-benar menggulung poster itu, Lora memegang lembut gambar dagu Yugyoem sambil berkata penuh kesedihan, "bye uri maknae.*"

*"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SanuLoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang