Keping 25 : Lora Beraksi

3.9K 348 60
                                    

(Love Story)

This is love story

Ini kisah cinta

Gamchul suga eoptneun

Yang tak bisa ku sangkal

Neoman boneun du nuneul

Mataku yang menatapmu

Gameul suga eoptneun nan

Aku tak bisa menutupnya

This is amazing

Ini luar biasa

Sesang modeun geoseu, neage modu jundaedo

Walau aku diberi segalanya di dunia

Neowa bakkul su eopso

Aku tak bisa menukarnya denganmu

Nae sarangeul

Cintaku

-ini chap dibuat ringan, karena setelahnya, petualangan sesungguhnya baru akan dimulai-

Happy reading

..................

"Kenapa Bang Sanul malah bengong? Angkatlah panggilan teleponnya." Lora bersuara setelah menyaksikan Ikhsan hanya terdiam sambil memegang ponselnya.

"Tapi ini Arini." Ikhsan menimpali kalimat Lora barusan dengan wajah yang sedikit tertunduk.

"Lah kalau Arini, memangnya kenapa?" Lora bertanya heran, gadis berlesung pipi itu menautkan dua alisnya. Ia lupa sejenak dengan rencananya menjauhkan Ikhsan dari Arini.

"Kamu... kamu..." Ikhsan menahan kata-katanya, susah payah merangkai huruf. "Ada kamu baik-baik saja kalau saya angkat panggilan telepon ini?"

Mendengar pertanyaan Ikhsan, Lora seketika tertawa. Gadis itu menampakkan gigi depannya yang tersusun rapi, "Bang Sanul... Bang Sanul, kenapa Lora tidak baik-baik saja kalau Bang Sanul angkat panggilan telepon itu? Jangan aneh-anehlah Bang. Apa karena Lora tau kalau waktu itu Bang Sanul keceplosan nyebut nama Arini makanya Bang Sanul merasa Lora bakalan cemburu? Iya?"

"Tidak begitu." Ikhsan menimpali singkat.

Saat ini mereka masih berhenti di tengah jalan menuju mesjid. Keduanya berdiri berhadapan. Tapi dibanding dengan Lora, Ikhsan jauh lebih merasa tak nyaman. Lelaki tampan itu tak tahu alasannya kenapa, seolah ada yang mengganjal dalam jantungnya, mengganggu. Membuatnya sulit berpikir jernih. Membuatnya meragu tak jelas.

"Kalau tidak begitu, lalu kenapa tidak diangkat?" Lora bertanya mendesak.

Ikhsan menghela napas panjang. "Saya hanya tidak ingin kamu memandang saya sebagai laki-laki yang tak berpendirian, Lora. Tadi saya marah saat menyaksikan kamu dan Fikri berjalan bersama. Saya mencoba mencegahnya agar tidak ada fitnah yang muncul di antara kalian. Tapi sekarang, belum lama jaraknya, seorang gadis malah menelepon saya di depanmu, jika saya angkat, tidakkah saya akan menjadi orang yang melanggar prinsip saya sendiri?"

Ikhsan benar-benar unik. Lora baru kali ini berjumpa dengan lelaki seperti Ikhsan. Segala yang ada dalam pikiran senior tampan itu tak gampang ditebak. Malah jika mendatangkan Pak Tarno sekali pun untuk menebak jalan pikiran Ikhsan, mungkin tetap tak akan tertebak. Hanya berakhir pada nyanyian 'prok-prok-prok jadi apa', lalu tak ada hasil apa-apa.

SanuLoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang