Keping 48 : Tidak Hanya Kamu, Saya pun Begitu

3.4K 376 155
                                    

Happy reading

..................

Sepeninggal Ikhsan mengajar, di rumah bambu kini Lora seperti kepiting yang kehilangan capit. Jalan miring ke kiri, jalan serong ke kanan, mondar-mandir tak jelas, kusut-kusutin rambut, gigit-gigit jari, hentak-hentak kaki, manjat dinding, benerin genteng, gali sumur. Lah!

Pendek kata si lesung pipi galau gundah gulana. Untung Lora bukan sepupunya Cita Citata, kalau iya, bakalan goyang gegana mereka berdua. Hadeuh!

Lora sebenarnya ada tugas membuat makalah tentang unsur-unsur bangunan dan menyelesaikan operasi hitung vektor untuk dikumpulkan lusa. Hanya saja, pikirannya kini sudah terjajah gegara ucapan Ikhsan tadi, 'malam ini kamu harus penuhi permintaan saya'.

Si lesung pipi pecinta GOT7 yang katanya akan menikah dengan babang Mark tiga tahun dari sekarang nampaknya sudah oleng ke nahkoda lain. Dengan sadar ia memilih kapal milik Kapten M. Ikhsanul Ibram tanpa paksaan. Mana menjadi yang duluan lagi yang mengungkapkannya. Untung Ikhsan tak paham dengan ungkapan perasaan yang Lora lontarkan, kalau paham beeeh ... alamat cinta berbalas, bunga berkembang, senyum merekah, dan bayi berlimpah 'kan jadinya.

Semenjak disibukkan dengan perkara rumah tangga yang membawa dirinya dan Ikhsan dalam momen-momen sama, darah ahgase Lora sepertinya tidak lagi kental. Bahkan beberapa hari ke belakang ia tak punya waktu untuk menjenguk Oppa-Oppa wajah porselin kegemarannya itu. Semua aktivitas badum-badumnya sudah beralih kepada Ikhsan, bukan lagi Mark Tuan.

Kenyataan telah menyita dunia halusinasi Lora. Gadis itu sepenuhnya disibukkan dengan real lifenya yang seperti gulungan ombak. Bersanding dengan Ikhsan di depan banyak pasang mata, sehari menemani Ikhsan ikut rapat, sehari bersama Ikhsan menemui Arini, lomba debat dengan Ikhsan hingga tingkat kejang urat leher, mengerjai Ikhsan demi menjadi kolektor boneka, ribut dengan Ikhsan hanya karena pengakuan cinta teman dan seniornya, hingga bersama Ikhsan melewati kejadian gazebo berdarah. Pokoknya semua-muanya ada Ikhsan, segala aktivitas Lora selalu melibatkan Ikhsan. Jangankan hitungan hari, hitungan jam Lora pun tak pernah tak tanpa Ikhsan.

Lalu, dengan semua penjelasan itu, coba beri teori bantahan yang bisa menghantam kenyataan kalau jatuh cinta pada Ikhsan adalah sebuah kemustahilan bagi Lora.

Di novel-novel roman dewasa, banyak penulis hebat yang menceritakan kisah cinta lima detik, cinta sembilan detik, bahkan cinta nol koma nol satu detik hanya lewat tatapan mata.

Bayangkan Lora, ia sudah melewati beribu-ribu detik dengan Ikhsan. Tidak sebatas tatapan, mereka bahkan sudah sering saling melotot. Tidak hanya berbagi senyuman, mereka bahkan pernah ciuman. Tidak sekedar genggaman, mereka bahkan terlalu rajin berpelukan. Suka apalagi yang tidak ia rasa untuk Ikhsan? Cinta apalagi yang tidak ia miliki untuk Ikhsan? Semua badum di dadanya sudah tumpah ruah kepada Ikhsan. Melimpah. Meluber. Banjir euy.

Ditambah Ikhsan bukan sembarang lelaki. Ketaatannya pada Sang Penguasa menjadi komposisi terbesar yang berhasil mencuri hati Lora. Suami si lesung pipi itu tak pernah tak shalat.

Jika kebanyakan pasangan suami istri karena saling cinta mereka menikah, maka Lora dan Ikhsan justru karena menikah mereka saling cinta. Jelas mereka tak pacaran sebelumnya, tak sembarang sentuh, bahkan tak kenal malah. Tapi langit mempertemukan mereka dalam sebuah ikatan halal. Si pria yang selalu menjaga dirinya, mendapat wanita yang juga selalu menjaga dirinya.

Jangan salah, meski Lora berwajah bening dan bergaya kekinian, gadis berlesung pipi itu tak pernah punya mantan. Bahkan satu orang pun tidak. Bagaimana bisa ia punya? Lah hari-harinya ia habiskan untuk menghalu sampai tak minat pacaran. Baru terniat hendak pacaran ketika teman-temanya berkata kalau ia sudah alot.

SanuLoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang