Keping 38 : Gagal atau Nyaris?

4K 332 176
                                    

(Cuppy Cake)

You're my honeybunch, sugar plum, pumpy-umpy-umpkin

You're my sweetie pie

You're my cuppy cake, gumdrop, snoogums-boogums

You're the apple of my eye

And I love you so and I want you to know

That I'll always be right here

And I love to sing sweet songs to you

Because you are so dear

.

-lapak ini adalah rumah teman2 semua. Datangi senyamannya, kunjungi sesukanya. Selalu ada tempat rehat meski hanya sejenak-

-semoga suka dengan apa yang tersaji-

-siapkan senyumnya dan mohoooooon... jangan senyum2 sendiri. Bagi2 juga dengan yang lain, ajakin kuy biar rame ^_^-

BIG LUV

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Happy reading

..................

Kalaulah Ajeng dan Burhan saat ini tak membuat keributan di depan rumah bambu, usai pukul-pukulan bantal dengan bayi kelincinya, Ikhsan bermaksud hendak melihat pesan yang Arini kirimkan. Si tampan ingin memastikan satu hal : sebenarnya apa pesan utuh yang Arini kirimkan sampai-sampai dengan dua potongan pesan saja Lora berubah dari kelinci menjadi kuyang.

Tapi niat Ikhsan nampaknya hanya tinggal niat, toh pasukan grebek sudah mangkal di depan pintu sambil teriak-teriak. Dari pada penasaran dengan isi pesan Arini, sepertinya menyelamatkan kesejahteraan diri jauh lebih penting.

Sayangnya, si tampan, dalam keadaan genting seperti itu masih sempat-sempatnya menangkap katak dengan gaya tengkurep di samping ember dekat ranjang. Utuh bergelimpangan.

"Bang Sanul kenapa?" Lora yang melihat Ikhsan tengkurep langsung berjalan mendekat ke arah Ikhsan, bertanya polos.

"Rebahan, menikmati waktu luang." Ikhsan menjawab kesal.

Lora memutar bola matanya, "serius jawabnya Bang Sanul!"

"Saya tersandung ember Lora, terjatuh, nggrusuk di lantai. Kamu masih nanya? Lihat bentukan saya Lora?" Ikhsan menjawab sambil membawa tubuhnya duduk.

Lora hanya berdiri di samping Ikhsan, tak menawarkan bantuan sedikit pun. Menatap kosong sang senior lalu bertanya pelan, "mau Lora bantuin Bang?"

"Tidak usah." Ikhsan menimpali cepat, saat ini si tampan sudah duduk di samping Lora. "Nanti saja nawarin bantuannya, kalau saya sudah wisuda."

SanuLoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang