Prolog

16.3K 800 22
                                    

Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?

Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
.

.

.

Seorang gadis cantik kini sedang berjalan mencari seseorang yang menjemputnya, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru bandara.

"Daddy!" Pekik seorang gadis cantik ketika melihat daddy-nya dari kejauhan dan langsung berhambur memeluk daddy-nya.

"Welcome to Indonesia, honey!" Ucap pria paruh baya dan membalas pelukan anak bungsu kesayangannya itu.

Gadis itu memang baru kembali ke negara kelahirannya, selama ini dia tinggal bersama opa dan oma nya yang berada di LA, dia meneruskan prestasinya disana. Dan ketahuilah gadis itu sudah lulus S3 diusia yang masih terbilang muda yaitu 19 tahun. Kepintaran yang dimilikinya yang membuatnya seperti sekarang ini.

"Sama mommy gak kangen nih?" Celetuk wanita paruh baya yang merupakan ibu dari gadis tersebut.

Gadis itu langsung beralih memeluk mommynya, "Miss you mom" ujar gadis itu di sela pelukannya.

"Miss you too baby girl!" Sahutnya kemudian melepas pelukannya.

Arnaya Leona Azeera Sanata, Anak bungsu dari keluarga Sanata, putri satu-satunya dari Zein Gernald Sanata dan Aida Raciana Sanata. Naya merupakan berlian di keluarga Sanata, identitasnya sengaja disembunyikan oleh keluarganya karena banyak sekali yang mengincar putrinya hanya untuk dijadikan sebagai alat agar mereka bisa bergabung bisnis dengan Sanata Crop's, perusahaan yang besar dan sedang naik daun.

Naya memiliki kakak laki-laki yang bernama, Alandro Gevandry Daqweal Sanata, memiliki sifat dingin, cuek, jarang bicara, dia akan bicara jika seperlunya saja. Kecuali dengan keluarga dekatnya, dia akan menjadi lebih hangat dengan orang terdekatnya.

"Kita pulang princess?" Tanya Zein lembut kepada putrinya. Mereka sekarang sedang berada di bandara karena menjemput putri kesayangan mereka, sedangkan Abangnya belum tau soal kepulangan Naya karena memang dia yang meminta untuk merahasiakannya.

"Yes, dad!" Jawab Naya antusias.

"Came on!" Seru Aida dan mereka pun pergi menuju masionnya. Diikuti beberapa bodyguard.

"Gimana prestasi kamu disana princess?" Tanya Aida ketika sudah di dalam mobil.

"Aman kok mom" jawab Naya dan langsung memeluk Aida erat.

"Good girl!" Ujar Aida dan mengelus rambut putri kesayangannya.

"Good, kalau begitu kamu bisa mengurus salah satu perusahaan daddy, princess" celetuk Zein yang duduk di kursi penumpang bagian depan membuat Naya melepaskan pelukannya dari Aida dan menatap daddy-nya.

"No! Dad!" Tolak Naya.

"Why baby?" Tanya Zein bingung

"Daddy mau nurutin permintaan Naya kan?" Tanya Naya. Keluarganya memang memanggilnya Princess.

"Apapun itu, kamu mau apa princess?" Tanya Zein lembut

"Kita masuk dulu, di lanjut nanti saja" celetuk Aida. Mereka sampai tidak sadar jika sudah sampai di masionnya.

"Baiklah, princess kamu istirahat dulu. Nanti kita lanjut bicaranya, oke?" Ucap Zein lembut dan Naya hanya mengangguk. Aida membawa putrinya memasuki masionnya. Sedangkan Zein masih berada diluar dengan beberapa anak buahnya.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang