29. Tuan menyebalkan

2.8K 223 1
                                    

Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?

Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!

Mon maap yah lama gak up, hehe.
.

.

.

"Lo hobi banget sih narik-narik gue! Ini lagi, kenapa lo bawa gue ke kamar? Awas lo macem-macem sama gue!" Sinis Naya dan menunjuk pria menyebalkan di depannya ini.

Atha langsung menarik Naya untuk duduk di sofa yang ada di kamar tersebut. "Gausah pake tarik-tarik anjir! Sakit!" Kesal Naya menatap tajam kearah Atha.

"Yaudah katanya lo mau obatin luka gue, yaudah ayo! Ini juga gara-gara lo! Udah ditolong gatau terima kasih, narik-narik or--"

Belum sempat Naya menyelesaikan ucapannya, Atha memasukkan gumpalan kapas ke dalam mulut Naya.

"Bawel lo!" Ucap Atha jengah.

Naya memuntahkan kapas yang berada di mulutnya dan menatap tajam Atha, "Lo ngeselin banget sih jadi orang! Tau ah males gue!" Naya beranjak dari duduknya namun tangannya dicekal oleh Atha.

"Maaf, sini gue obatin!" Ucap Atha menarik Naya untuk duduk kembali. Naya menatap sinis Atha ketika menuangkan alkohol ke kapas, "Ngeselin jadi setan!" Maki Naya namun Atha tak mengubrisnya dan lebih memilih mengobati luka di pelipis Naya.

Sekarang Atha tau bahwa gadis di depannya ini adalah gadis yang cerewet, namun Atha sangat menyukainya. Gadis dihadapannya ini sangat berbeda dengan gadis lainnya.

Naya hanya diam menatap lekat kearah Atha yang sedang mengobatinya dengan jarak yang sangat dekat, bahkan deru napasnya bisa Naya rasakan. Naya akui Atha memang tampan, tetapi menyebalkan! Dari jarak sedekat ini Naya bisa melihat wajah Atha yang dipenuhi luka lebam akibat aksi adu jotos tadi.

"Ngapain?" Tanya Atha membuyarkan lamunan Naya.

"Hah?"

"Ngapain?" Tanya Atha mengulang.

"Ngapain apaan? Lo kalo ngomong yang bener dong!" Kesal Naya menepis tangan Atha yang sedang mengobatinya.

"Ngapain tadi ikut campur?"

"Gak tuh! Gue gak ikut campur, gue cuman lama aja gak adu jotos. Tadi ada kesempatan yaudah gak gue sia-siain" ujar Naya enteng sambil menuangkan alkohol pada kapas. "Sini gue obatin luka lo!" Ujar Naya mencoba mengobati luka Atha namun tangannya tepis oleh Atha.

"Gaperlu!" Ucapnya datar dan mengalihkan pandangannya.

Nyebelin banget sih jadi cowok! Pengen gue cakar tuh muka sok kegantengannya! Untung ganteng--batin Naya.

Mau lo apa sih Nay? Bilang Atha yang sok kegantengan tapi lo sendiri yang bilang ganteng. Eh, gimana sih? Au ah ribet:v

"Yaudah terserah, kalo gitu gue mau pergi. Bye! Tuan menyebalkan!" Ujar Naya dan beranjak keluar menuju pintu, namun belum sempat memegang knop pintu, Atha sudah berdiri di hadapannya.

"Minggir! Gue mau pulang!" Naya mencoba mendorong tubuh Atha namun nihil! Kekuatannya tak sebanding.

"Obatin gue dulu"

"Ogah! Tadi gamau!" Ucap Naya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Oke kalo lo gamau, jangan harap bisa keluar dari sini" ujar Atha dengan senyum smirk-nya. Atha membalikkan badannya membelakangi Naya kemudian mengunci pintu kamar itu dan menyimpan kuncinya di saku celananya. Hal itu membuat Naya membulatkan matanya.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang