Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
"Naya!" Naya yang baru saja sampai di parkiran kampusnya langsung menoleh kearah seorang pria yang menghampirinya. Memang Naya ada kelas siang di kampusnya, sebelumnya Abangnya melarang dirinya ke kampus karena tadi pagi Naya baru saja kecelakaan. You know lah kecelakaannya apa.
Naya meletakkan helmnya dan bertanya, "Kenapa?"
"Gue mau ngomong sama lo"
"Ngomong aja kali"
"Gak disini, ikut gue" Verrel menarik Naya menuju taman kampus dan duduk di atas kursi taman.
Hening.
"Lo ngajakin gue kesini cuman mantengin rumput yang goyang-goyang?" Tanya Naya menatap Verrel jengah. Pasalnya sejak duduk tadi, Verrel tidak membuka suara, tatapannya kosong. Naya pun bingung sendiri jadinya.
"Gue mau kita menjauh" ucap Verrel tanpa menoleh
"Hah?!" Kaget Naya menatap Verrel. "Lo bilang apa tadi ngejauh? Maksudnya gimana sih Rel?" Tanya Naya bingung.
Verrel menghela napasnya pelan dan menatap gadis disampingnya ini, "Gue mau lo menjauh dari gue, dalam artian kita gak temenan lagi!" Ujar Verrel membuat Naya mengerutkan dahinya bingung.
"Gue buat salah ya sama lo?" Tanya Naya.
Verrel menggeleng.
"Ya lo kasih alasan yang logis dong! Lo aneh tau gak Rel. Semenjak lo narik paksa gue keluar dari rumah lo, lo jadi beda. Lo kenapa sih? Gue ada buat salah sama keluarga lo? Lo ada masalah? Atau lo ada masalah sama keluarga lo gara-gara gu--"
"Lo gak salah Nay, orang tua gue yang salah" penuturan Verrel membuat Naya semakin bertambah bingung.
"Lo ngomong apasih Rel! Gue gak ngerti sama kalimat lo! Ngomong yang bener napa!" Kesal Naya.
"Intinya gue mau lo ngejauh dari gue, anggep kita gak pernah kenal" ucap Verrel mengalihkan pandangannya ke depan, jujur Verrel tidak mau mengatakan ini. Jauh dari Naya sama saja menyakiti dirinya sendiri, tetapi ini yang terbaik! Biarkan Verrel yang tersakiti, asal orang yang dia sayang bisa hidup tenang dan tidak terluka.
"Gue gak mau kalo lo belum kasih alasan yang logis buat gue!" Tekan Naya. "Lagian lo aneh tau gak! Gaada angin, gaada hujan lo tiba-tiba ngomong gitu. Alasannya apa coba?" Tukas Naya.
"Demi keselamatan lo Nay!" Ucap Verrel yang sudah frustasi.
"Keselamatan gue?" Beo Naya mengerutkan dahinya. "Oh Linda? Lo takut Linda bully gue gitu karena gue deket sama lo? Alah! Gue juga tau tipe orang kayak Linda itu cuma bullshit doang! Gabakal dia nunjukin tindakan" Ujar Naya.
Bukan itu Nay, lo gatau bokap gue--batin Verrel.
"Bukan itu Nay, Arrghhh!" Verrel menarik rambutnya frustasi membuat Naya menatapnya bingung. Bahkan sangat bingung. Ada apa sebenarnya?
"Lo ada masalah Rel? Cerita Rel! Ada gue. Jangan lo simpen sendiri" ucap Naya menepuk pundak Verrel membuat Verrel menatapnya teduh.
"Gue gamau orang yang gue sayang terluka Nay" lirih Verrel. Naya hanya diam menunggu ucapan Verrel selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Teen Fiction"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...