Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
Mobil Alan berhenti tepat di depan masionnya, dikuti mobil Niko dan Zidan. Di belakang mobil mereka terdapat mobil Verrel yang di dalamnya terdapat Zidan dan Gibran.
"Ini masionnya keluarga Sanata kan?" Tanya Gibran bingung.
"Kenapa Naya ngajak kita kesini?" Tanya Zaki bingung.
"Apa Naya bagian dari keluarga Sanata?" Gumam Verrel. Di kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan.
Tok tok tok
Naya mengetuk kaca mobil Verrel karena Verrel tidak kunjung turun dari mobilnya. Verrel membuka setengah kaca mobilnya, dan menatap Naya dengan satu alis terangkat seolah bertanya.
"Ayo turun! Nanti gue jelasin di dalem" Verrel hanya mengangguk dan keluar dari mobil diikuti Gibran dan Zaki. Ketiganya mengikuti Naya memasuki masionnya sedangkan Alan dan teman-temannya sudah masuk terlebih dahulu dan menunggu Naya di ruang tengah.
"Assalamualaikum! Princess pulang!" Teriak Naya ketika memasuki masionnya.
Alan langsung menatap tajam Naya, "Princes!" Tegur Alan membuat Naya menunjukkan gigi ratanya.
"Waalaikumsalam, Princes udah di ingetin berkali-kali jangan teriak-teriak. Nanti tenggorokannya sakit sayang" omel Aida.
"Maaf" ucap Naya dan mencium punggung tangan Aida kemudian mengecup pipi Aida. Pandangan Aida beralih kepada ketiga cowok dibelakang Aida yang tampak asing.
"Mereka siapa?" Tanya Aida bingung.
Verrel, Zaki, dan, Gibran menyalimi Aida sopan. "Temennya Naya" jawab Naya sambil tersenyum.
Aida geleng-geleng kepala, "Cowok lagi?" Tanya Aida menatap putri kesayangannya.
"Ya mommy kan tau sendiri lah, gausah Naya jawab mommy pasti paham" jawab Naya.
"Mommy?" Beo ketiganya bingung.
"Mereka belum tau?" Tanya Aida dan Naya menggeleng.
"Ini Naya mau jelasin ke mereka" jawab Naya.
"Ya sudah ajak duduk sana, kamu jelasin semuanya. Kasian tuh muka mereka pada kebingungan" ucap Aida sambil terkekeh dan berlalu menuju dapur.
"Yukk duduk dulu!" Ajak Naya kepada ketiga temannya.
Naya dan ketiga temannya menuju ke ruang tengah diamana terdapat Alan dan teman-temannya. Ketika Naya hendak melewati Alan dan duduk di sebelahnya, Alan justru menarik Naya dan memeluk Naya alhasil Naya duduk dipangkuan Alan, lagi-lagi Ketiga teman Naya tercengang. Alan dan Naya seperti sepasang kekasih.
"Bang ih! Naya mau jelasin sama mereka dulu" ucap Naya mencoba berdiri, namun nihil.
"Yaudah jelasin aja" jawab Alan santai.
"Lepas dulu!" Kesal Naya.
"Gini aja, abang masih kangen sama kamu" ujar Alan membuat Naya mengehela napasnya pasrah. Gini kalo punya abang posesive!
Gini kalo punya abang posesive, manja, ngeselin--gerutu Naya dalam hati.
"Jadi--"
"Naya adek gue" ucap Alan memotong ucapan Naya. Zaki dan Gibran terkejut, berbeda dengan Verrel karena dia sudah menduga sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Teen Fiction"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...