Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
Pagi ini Naya sudah berada di kampusnya, duduk di sebuah kursi taman dengan laptop dipangkuannya. Entah apa yang dia lihat pada layar datar itu, Naya hanya men-scroll sosial medianya agar tidak bosan menunggu jam masuk kampusnya. Sebenarnya jadwal kampus Naya saat ini adalah masuk siang. Namun karena dia bosan di masionnya, dia lebih memilih ke kampusnya.
"Ngapain?" Suara seseorang membuat Naya tersentak bahkan Naya refleks menutup laptopnya kasar. Naya menoleh kearah sampingnya mendapati seorang pria berwajah tampan namun datar dan dingin.
"Verrel! Bisa gak sih gausah ngegetin" kesal Naya menatap Verrel. Namun Verrel hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Ngapain lo disini?" Tanya Naya bingung.
"Ngampus lah" jawab Verrel santai.
"Yang bilang lo ngamen siapa?!" Geram Naya.
"Lo" ucap Verrel santai namun masih tetap berwajah datar.
"Semerdeka lo!" Ketus Naya dan kembali membuka laptopnya namun kembali ditutup oleh Verrel.
"Apaansih!" Kesal Naya menatap Verrel jengah.
"Kalo ada orang di sebelah lo jangan ngalihin ke benda lain" ucap Verrel membuat Naya mengernyit bingung.
"Maksud lo?" Tanya Naya bingung membuat Verrel menyentil pelan kening Naya.
"Lo itu bego apa bloon sih?" Tanya Verrel membuat Naya semakin bingung. Ayolah otak Naya sedang ngelag!
"Udah makan?" Tanya Verrel dan Naya menggeleng polos.
"Pantes lemot" gumam Verrel pelan bahkan tanpa suara.
"Kantin?" Tawar Verrel. Entah kenapa jika bersama Naya Verrel menjadi banyak bicara.
"Gue ga laper" jawab Naya.
"Terus lo mau kemana? Disini?" Tanya Verrel.
"Kenapa lo jadi banyak nanya sih astaga, gue berasa lagi di introgasi" ujar Naya sedangkan Verrel hanya mengaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Heh! Cewek centil! Berani-beraninya lo ngedeketin pacar gue!" Ucap seorang perempuan yang memakai baju kurang bahan dengan make up menor. Naya dan Verrel langsung menoleh ke sumber suara.
Di kampus elit kayak gini melihara ondel-ondel?--batin Naya.
"Ngapain lo deketin pacar gue hah?!" Tanya cewek ondel-ondel. Itulah sebutan menurul Naya.
"Lo ngomong sama gue?" Tanya Naya menunjuk dirinya sendiri.
"Yaiyalah bego! Cantik-cantik bego!" Cibir cewek ondel-ondel itu.
"Oh makasih gue emang cantik, gausah muji juga kali" jawab Naya sambil terkekeh membuat perempuan ondel-ondel itu geram.
"Sok kecantikan lo!" Maki cewek itu.
"Lah bukannya tadi lo yang bilang kalo gue cantik? Situ waras gak sih?" Tanya Naya dan berdiri dari duduknya.
"Bentar, tadi lo bilang apa? Pacar?" Tanya Naya dan beralih menatap Verrel yang sudah memasang wajah datar. "Ini pacar lo Rel?" Tanya Naya kepada Verrel, Verrel menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Teen Fiction"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...