Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
Sesuai perintah daddy-nya, sekarang Naya dan Rafael sudah berada di kampus Nusa Erlangga. Naya dan Rafael baru saja sampai di parkiran kampus Nusa Erlangga. Naya sengaja menaiki motor kesayangannya, menurut Naya lebih asik naik motor dari pada mobil. Naya dan Rafael membuka helm full facenya, berbagai tatapan meraka terima bahkan teriakan.
Eh itu siapa?
Mahasiswi baru? Kok ada pengawalnya sih?
Nambah cecan sama cogan dong di kampus kita!
Kayaknya bukan mahasiswi baru deh.
Cantik banget!
Pake skincare apaan sih dia?
Bidadari coy! Sikat lah!
Bening banget!
Body goals! Perfect!
Begitulah pekikkan dari para mahasiswa maupun mahasiswi Nusa Erlangga ketika Naya dan Rafael tiba disana. Keduanya berjalan di koridor kampus menuju ruangan pak Wendi--manager kampus Nusa Erlangga.
"Permisi" ucap Naya dan Rafael ketika memasuki ruangan manager kampus.
"Selamat pagi, apakah kalian yang ditugaskan oleh Tuan Zein untuk mencari informasi di kampus ini?" Tanya pak Wendi dan keduanya hanya mengangguk.
"Baiklah, silahkan duduk dulu. Nanti akan ada mahasiswa yang akan mengajak kalian berkeliling kampus ini" ujar pak Wendi.
"Permisi pak, anda memanggil saya?" Ucap seorang pria yang baru memasuki ruangan. Ketiga orang yang berada di dalam ruangan serempak menoleh kearah pria tersebut dengan tatapan berbeda.
"Gio?"
"Naya?"
Beo keduanya serempak. Masih ingat cowok yang pernah di tolong oleh Naya yang bernama Gio? Ya dia adalah salah satu mahasiswa di kampus Nusa Erlangga.
"Lho kalian sudah kenal?" Tanya Pak Wendi.
Gio mengangguk, "iya pak baru dua hari yang lalu kita ketemu" jawab Gio.
"Bagus! Kalau begitu, Gio. Kamu ajak mereka keliling kampus untuk melihat semua fasilitas di kampus ini" ujar pak Wendi membuat Gio mengangguk.
"Baik pak" ucap Gio.
"Kalian bisa pergi bersama Gio, biar dia yang menjelaskan semuanya terkait kampus ini" ujar pak Wendi menatap kearah Naya dan Rafael. Keduanya hanya mengangguk sebagai jawaban.
Ketiganya keluar dari ruangan dan mulai mengelilingi kampus dengan Gio yang terus menjelaskan seluruhnya tentang kampus Nusa Erlangga. Sekitar satu jam lebih mereka berkeliling, akhirnya selesai juga. Capek! Itulah yang dirasakan Naya sekarang.
"Ke kantin?" Tawar Gio membuat Naya menatap Rafael, Rafael mengangguk karena tidak tega melihat wajah lelah dari Naya.
"Boleh deh" jawab Naya kemudian ketiganya menuju ke kantin yang berada di kampus Nusa Erlangga.
Gio berlajan menuju meja pojok dimana terdapat sahabatnya yang sedang duduk sendirian, sedangkan Rafael dan Naya hanya mengekor di belakangnya.
"Sorry bro, tadi gue dapet tugas dari pak Wendi buat nemenin mereka" ucap Gio kepada sahabatnya kemudian mendudukkan bokongnya di samping sahabatnya. "Duduk" lanjutnya menatap Naya dan Rafael. Keduanya hanya mengangguk dan duduk di hadapan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Teen Fiction"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...