61. Menagih janji

1.6K 210 46
                                    

Aku up lagiiiiii.
Siapin tisue, jangan daster emak kalian buat tisue, wkwk.

Beberapa Chapter lagi Ending:)
Sad or Happy Ending nih?
●●●

Naya dan Venus sudah sampai di masion Sanata. Naya berlari memasuki masionnya membuat Venus berteriak memanggilnya.

"Nay! Jangan lari-lari lo baru aja sembuh!" Teriak Venus membuat Naya menghentikan langkahnya dan meringis.

"Hehe, iya lupa" cengir Naya membuat Venus memutar bola matanya malas.

"Mommy! Anak kesayangan mommy udah balik nih!" Teriak Naya membuat Venus menggelengkan kepalanya.

"Nona? Nona tidak apa-apa?" Tanya seorang maid yang menghampiri Naya.

"Naya gak papa kok, mommy dimana?" Tanya Naya pada maid itu.

"N-nyonya lagi di pemakaman, non" jawab maid tersebut membuat Naya terkejut.

"Siapa yang meninggal? Kok mommy disana?" Tanya Naya kaget.

"Itu non, y-yang meninggal... den Atha"

Deg.

Naya menggelengkan kepalanya tidak percaya. terkejut? Jelas. Bahkan tidak hanya Naya yang terkejut, Venus juga sama.

"Jangan bercanda bi!" Ucap Naya.

"Saya tidak berbohong non, kalau non tidak percaya silahkan non pergi ke TPU di jalan kenanga" ujar maid tersebut membuat Naya langsung berlari keluar dari masion.

"Nay! Tunggu Nay!" Venus berteriak sambil mengejar Naya. Naya sudah bersiap duduk di kursi pengemudi namun pintunya dibuka paksa oleh Venus membuat Naya mengurungkan niatnya untuk menjalankan mobilnya.

"Minggir kak, Naya mau ketemu Atha!"

"Biar gue yang nyetir, gue gak bisa biarin lo nyetir mobil dalam keadaan seperti ini" ujar Venus membuat Naya menggeleng.

"Biar Naya aja"

"Iya atau ngga sama sekali!" Tekan Venus membuat Naya mendengus.

"Oke, fine!." Final Naya dan beralih duduk di kursi penumpang.

Keduanya pun langsung menuju TPU yang dimaksud.
Selama perjalanan Naya hanya terdiam dengan perasaan yang berkecamuk.

"Itu non, y-yang meninggal... den Atha"

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Naya. Tidak mungkin Atha meninggalkannya bukan? Tapi mengingat kejadian kemarin membuat Naya semakin dilanda rasa takut.

Apakah dia harus kehilangan seseorang lagi? Rafael, apa kali ini harus Atha?

Sesampainya di TPU, Naya bergegas turun dari mobil diikuti oleh Venus. Pandangannya terhenti pada kerumunan orang yang memakai baju serba hitam, dan disitu ada mommynya dan juga teman-temannya.

Naya berlari mendekati kerumunan itu seketika badannya terasa lemas ketika melihat nama yang tertera pada batu nisan itu. Naya menggelengkan kepalanya tidak percaya, air matanya mengalir begitu saja.

Venus yang berada di belakang Naya pun memegang bahu Naya. "Nay, lo harus ikhlas" bisik Venus.

Naya menggeleng, air matanya terus mengalir deras. Aida yang menyadari keberadaan Naya pun menghampirinya. "Sayang, kamu gak papa kan? Kamu ada yang luka?" Tanya Aida membuat beberapa orang disana menoleh kearah Naya yang sudah menangis.

"Mom... A-atha.." Naya tidak bisa melanjutkan ucapannya, dia terisak memeluk Aida.

"Sayang, udah ya? Kamu harus ikhlasin Atha" ucap Aida mengusap lembut punggung Naya yang bergetar.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang