43. Tidak terlalu buruk

1.8K 140 2
                                    

Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?

Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
.

.

.

"ABANG!! NAYA PULANG!!" Teriak Naya ketika baru saja memasuki masionnya bersama Reno dan Rafael.

Naya mengernyit bingung, kenapa tidak ada tanda-tanda kehidupan di masionnya? Kemana abangnya?

Naya berjalan menuju dapur, bukan menemukan abangnya melainkan salah satu maid yang sedang menyiapkan kopi.

"Abang kemana?" Tanya Naya membuat maid tersebut terlonjak kaget.

"Lagi di kolam renang non" jawabnya.

Naya menganggukkan kepalanya kemudian menatap kopi yang dibuat maid tersebut, "Itu buat abang?" Tanyanya membuat maid tersebut mengangguk.

"Biar Naya aja" ucap Naya mengambil alih nampan dari maid itu.

"Tapi non--"

"Udah gapapa" potong Naya cepat. "Buatin Naya susu coklat terus anterin ke kolam ya? Sekalian dua cappucino" maid itu mengangguk, kemudian Naya berlalu menuju kolam renang.

Ketika memasuki taman samping masionnya Naya melihat abangnya yang sedang asik berenang sampai tidak menyadari kedatangannya, disitu juga sudah ada Rafael dan Reno yang bergabung.

"Abang! Kopinya" Naya meletakkan nampannya di meja samping kolam renang. Alan hanya meliriknya sekilas sambil menyugar rambut basahnya. Dan jika itu dilihat oleh kaum hawa pasti mereka sudah histeris.

Naya mengernyit bingung dengan sikap abangnya, karena tidak biasanya seperti ini. Naya melirik kearah Rafael dan Reno yang ikut berenang, respon keduanya hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

Alan keluar dari dalam kolam renang dan menghampiri Naya, tidak lebih tepatnya kopi yang ada di sebelah Naya tanpa melirik kearahnya sedikitpun.

Apa gue buat salah ya?--batin Naya bingung.

Setelah Alan duduk di gazebo pinggir kolam renang, Naya ikut duduk disampingnya dan menatap Alan yang fokus menatap kearah depan.

"Abang kenapa?" Tanya Naya hati-hati dan Alan hanya diam membuat Naya yakin bahwa dirinya punya salah. Tetapi salah apa?

"Naya buat salah ya bang?" Lirih Naya sembari menunduk.

"Kalo Naya punya salah, kasi tau bang. Jangan di diemin gini" cicit Naya.

Alan mengusap wajahnya kasar dan menatap sang adik yang sedang menunduk. "Ngapain?" Tanya Alan dingin.

Naya mendongak dengan dahi berkerut bingung,

"Ngapain semalem?" Tanya Alan lagi.

"Tidur, semalem kan Naya di apartemen bang" jawab Naya menatap abangnya itu.

"Bohong!" Sentak Alan dan menatap lurus kedepan, Naya terhenyak dengan sentakan Alan begitupun Reno dan Rafael yang sudah geram karena Alan membentak Naya. Sudah tau Naya tidak bisa dibentak.

Alan menatap tajam Reno dan Rafael, "Diajarin siapa bohong?" Tanya Alan dengan nada rendah. Reno dan Rafael menelan ludahnya, mereka sudah mengerti sekarang arah pembicaraan Alan.

"Bohong?" Beo Naya bingung. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Jawab jujur!" Desak Alan.

"Apasih bang? Naya gak ngerti!" Kesal Naya membuat Alan menoleh dan menatapnya tajam.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang