45. Nomer asing lagi

1.6K 137 1
                                    

Selamat malam Minggu:)

Sesampainya di kampus Nusa Erlangga, Naya langsung minta izin kepada satpam yang berjaga disana. Bukan Naya, lebih tepatnya Rafael yang mengurusnya.

"Gimana? Boleh masuk?" Tanya Naya ketika Rafael kembali ke mobilnya.

Rafael menggeleng, "Katanya kalo bukan mahasiswi sini gaboleh" ujar Rafael membuat Naya memijat pelipisnya. Tangannya mengetik beberapa nomor untuk menghubungi seseorang.

"Lo bisa keluar gak?" Tanya Naya langsung ketika teleponnya sudah tersambung.

"Kenapa gak masuk aja?" Tanya balik orang yang berada di sebrang sana.

"Atha bego! Kalo dibolehin ya gue masuk dari tadi!" Kesal Naya membuat Atha tersenyum tipis di seberang sana.

Sambungan telepon itu langsung di putus sepihak oleh Atha membuat Naya mengeram kesal.

"Sialan! Malah dimatiin!" Umpat Naya kesal.

"Gausah marah-marah Princes, hipertensi ntar" tegur Rafael membuat Naya menoleh kearahnya.

"Lo doain gue El?!"

"Eh? Gak gitu--"

Belum sempat Rafael menyelesaikan ucapannya, kaca mobil Naya di ketuk oleh seseorang, dan orang itu adalah Atha. Naya menurunkan kaca mobilnya dan menatap datar pria tampan dihadapannya ini.

"Cafe?" Tawar Atha kepada Naya.

"Terserah" ketus Naya membuat Atha mengangguk.

Naya beralih menatap Rafael yang juga menatapnya, "Gue sama Atha ya, lo pulang aja" ucap Naya membuat Rafael mengangguk.

Naya segera keluar dari mobil, "kalo ada apa-apa telpon gue!" Seru Rafael membuat Naya mengacungkan jempolnya.

Keduanya sudah berada di mobil Atha, Naya memalingkan wajahnya ke kaca mobil. Atha melirik Naya sekilas kemudian menjalankan mobilnya menuju cafe. Selama perjalanan hanya keheningan yang terjadi diantara keduanya.

Sesampainya di cafe, keduanya langsung turun dan masuk ke dalam cafe. Kemudian memesan minuman.

"Gue mau ngomong bentar sama lo" Nada bicara Naya masih ketus, dirinya benar-benar kesal kepada Atha. Kalau saja Naya tidak mengingat tujuan awalnya, mungkin Naya tidak akan ingin bicara dengan Atha.

"Lama juga gapapa" ujar Atha tersenyum tipis.

Tanpa basa-basi Naya mengeluarkan album foto dari tasnya dan menyodorkannya kepada Atha sehingga membuatnya bingung.

"Apa?" Tanya Atha menatap album yang berada di tangan Naya.

Naya berdecak dan membuka beberapa lembar album foto itu dan menunjukkannya kepada Atha.

"Lo pasti kenal sama cewek ini kan?" Naya menunjukkan foto seorang gadis yang sedang tersenyum.

B-bianca?--batin Atha ketika melihat foto yang ditunjukkan oleh Naya.

Raut wajahnya berubah menjadi dingin, tangannya mengepal kuat. Tentu Atha tau siapa gadis itu.

"Kenapa diem?" Tanya Naya.

"Gue gak tau" jawab Atha.

"Bohong!" Sela Naya cepat. "Kalo lo gak tau sama ni cewek, kenapa muka lo tiba-tiba berubah jadi dingin gitu?" Lanjut Naya membuat Atha terdiam.

"Gue butuh jawaban lo Atha, bukan diem gini. Gue yakin pasti lo tau siapa cewek ini, semenjak SMA lo kan satu sekolah sama abang gue" ujar Naya namun Atha tetap diam dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang