58. Fakta baru

1.8K 233 35
                                    

Aku Double up malam ini!! Jangan lupa tekan bintangnya!!
Satu bintang sangat berarti bagi aku:)
Happy Reading❤
●●●

"Atha jangan bercanda! Buka mata lo! Siapa yang akan jadi pemimpin Geng Argell bego! Bangun lo sialan!" Gio mengguncang tubuh Atha, air matanya lolos begitu saja.

"Tha! Lo nge-prank nih pasti. Gak lucu bro! Lo gak cocok nge-prank orang" Gio terkekeh hambar.

"Bang, ikhlasin bang Atha. Jangan kayak gini, kita juga ngerasa kehilangan banget" ucap Gibran menepuk pundak Gio yang menunduk.

"Gak cuman lo bang, ada om Ronald yang paling ngerasa kehilangan. Kita semua, anggota Geng Argell ngerasa kehilangan sosok pemimpin" timpal Zaki.

"Kenapa lo pergi secepat ini Tha? Kenapa?" Lirih Gio.

Reonald menghampiri jasad Atha, dibelakangnya juga ada Aida.

"Maafkan Ayah. Ayah belum bisa jadi ayah yang baik buat kamu" Reonald menggenggam tangan putranya.

"Ayah kecewa sama diri ayah sendiri, ayah sibuk bekerja dan tidak memperhatikan pertumbuhan kamu" Reonald menghapus air matanya kemudian tersenyum.

"Pasti kamu sudah ketemu bunda kamu ya? Bunda kamu tetap cantik kan Tha? Sampaikan maaf ayah untuk bunda kamu. Ayah ikhlas kamu pergi menemui bunda kamu, tunggu ayah disana ya?" Lanjut Reonal mengusap kepala Atha dan mencium keningnya lama.

"Maaf, pasien akan segera dimandikan untuk proses pemakaman" ucap seorang suster membuat Reonald mengangguk pasrah.

Mau bagaimanapun, dia harus ikhlas. Setiap orang pasti akan mati, tinggal menunggu giliran saja. Kita sebagai manusia tidak bisa menghindar dari yang namanya kematian. Tidak mengenal usia, pangkat ataupun derajat. Kematian selalu dekat dengan kita. Jangan takut mati, karena setiap manusia yang hidup pasti akan mati ketika sudah waktunya.

●●●

Naya membuka matanya dan menatap sekelilingnya, dirinya masih dalam perjalanan, tapi tunggu! Ini bukan Jakarta. Oh shit! Mereka benar-benar membawa Naya ke Bandung.

Naya diikat di kursi belakang penumpang, sialnya tenaganya belum pulih akibat luka tusukan di perutnya beberapa hari yang lalu.

"Lepasin gue setan! Kalian mau apasih?!" Teriak Naya membuat dua orang yang berada di kursi depan terlonjak kaget.

"Diam!" Bentaknya.

"Heh! Mulut-mulut gue kenapa lo sewot?!" Sinis Naya.

"Suara kamu jelek!" Jawab pria yang sedang menyetir membuat Naya membulatkan matanya.

"Enak aja! Suara lo tuh kayak kaleng rombeng!" Sungut Naya.

"Emang bunyinya gimana?" Tanya pria yang sedang menyetir itu.

Naya ingin sekali tertawa mendengar pertanyaan polos dari salah satu orang yang menculiknya itu. Naya tidak habis pikir bagaimana bisa orang polos seperti dia menjadi penjahat?

"Coba lo ngomong!" Perintah Naya.

"Ngomong apa?"

"Nahh kayak gitu suaranya!" Naya tertawa sehingga membuat perutnya sedikit sakit.

"Lo mau aja di begoin sama tuh anak!" Maki teman pria itu.

"Lagian kalian maunya apasih? Uang? Berapa?" Tanya Naya santai.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang