60. Pertarungan

1.7K 219 44
                                    

Yukkk lanjut yokkk!!! Aku double up:)

Verrel meraih dagu Naya , matanya dipenuhi gairah. Melihat bibir ranum Naya membuatnya semakin kehilangan akal. Naya menggeleng dengan air mata yang mulai mengalir ketika Verrel mendekatkan wajahnya. "Please Rel, jangan..."

"ANJING!"

Bugh

Bugh

Alan langsung menghamtam Verrel habis-habisan, dia datang bersama Venus. Sedangkan Zein, Reno dan beberapa anak buahnya sedang bertarung dengan anak buah Ardan termasuk Ardan.

"Sialan lo! Gue nyuruh lo buat jaga adek gue anjing!" Alan terus menghajar Verrel. Sementara Venus membantu Naya berdiri, Venus terkejut ketika tangan Naya dipenuhi darah.

"Nay?" Venus menatap tangan Naya yang menahan darah yang keluar dari perutnya.

"Naya gak papa kak" sahut Naya.

"Kita keluar dari sini sekarang" Venus hendak menggendongnya namun Naya menolak.

"Tunggu kak, bantuin Naya pisahin abang sama Verrel dulu" pinta Naya.

"Dia pantes dapetin itu Nay, dia hampir aja ngerusak lo" ujar Venus yang langsung mendapat gelengan kuat dari Naya.

"Verrel gak salah, dia terpengaruh obat perangsang" ujar Naya menjelaskan. "Bantu Naya jalan ke dekat abang ya?" Pinta Naya membuat Venus mengangguk dan membantu Naya berjalan.

"Bang stop! Verrel gak salah!" Teriak Naya namun tak dihiraukan oleh Alan.

"Dia bisa mati, bangsat!" Geram Venus.

"Biarin aja! Dia pantas mati!" Sahut Alan terus saja menghajar Verrel yang sudah terkapar lemas.

"Abang, Verrel gak salah. Dia cuman terpengaruh obat perangsang yang diberikan oleh orang-orang tadi!" Jelas Naya membuat Alan berhenti.

Alan mengusap wajahnya kasar dan berbalik menatap adiknya. Matanya menajam dan napasnya memburu ketika melihat luka di sudut bibir Naya yang mulai mengering. Alan masih tidak sadar dengan luka di perut Naya.

"Dia yang buat kamu luka seperti itu?" Tanya Alan.

"Bukan, tapi Ardan" jawab Naya.

"Sialan!" Umpat Alan.

"Lan, kita harus bawa Naya ke rumah sakit. Luka di perutnya kebuka lagi" ujar Venus membuat Alan langsung menatap perut Naya. Kenapa dirinya baru sadar?

Alan langsung mendekat kearah Naya dan menggenggam tangan Naya yang berlumuran darah, "Sakit? Maafin abang, princes. Abang lalai jaga kamu" ucap Alan menyesal.

"Nggak bang, bukan salah abang"

"Nus, lo bawa princess ke rumah sakit. Gue mau ngurusin orang-orang disini dulu" ucap Alan diangguki oleh Venus.

"Bang, bilang sama daddy jangan sampai ada pembunuhan lagi. Dan Naya gak mau kalian nyakitin Verrel, Verrel gak salah" Pinta Naya.

"Gak janji" jawab Alan membuat Naya mendengus.

"Nus" Alan memerintah lewat tatapan mata membuat Venus mengangguk dan menggendong Naya ala bridal style membuat Naya terjengit kaget

"Kak! Bilang dong kalau mau gendong Naya, kan jadi kaget. Untung Naya gak punya penyakit jantung!" Dumel Naya membuat Venus terkekeh di sela langkahnya.

"Ternyata adik kecilnya Venus gak berubah ya? Bawel!" Naya terdiam ketika Venus menyebutkan satu kata terakhir, Naya jadi teringat kepada seseorang karena orang itu pernah mengatakan hal yang sama.

Without Female Friends✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang