Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
"Kenapa sih Rel? Kok lo narik gue tiba-tiba?" Tanya Naya bingung setelah berada di depan masionnya. Naya sempat bingung dengan perlakuan Verrel tadi, dimana dirinya ditarik paksa keluar dari rumah Verrel sampai Naya belum pamit kepada kedua orang tuanya. Kan kesannya gak sopan gitu!
"Gapapa" jawab Verrel sambil melepas helmnya.
"Aneh lo!" Kesal Naya.
Verrel tersenyum dan mengusap lembut kepala Naya, "Masuk gih! Istirahat! Mandi dulu, makan jangan lupa. Maaf soal yang tadi" ujar Verrel membuat Naya mengerjapkan matanya beberapa kali.
Verrel yang melihatnya ingin sekali menyubit kedua pipi Naya, dengan ekspresi seperti itu Naya terlihat menggemaskan.
"Lo kesambet apaan bisa bicara manis sama gue?" Tanya Naya tidak percaya.
Verrel mengedikkan bahunya, "Udah sana masuk! Udah sore. Gue balik ya, besok mau gue jemput ga?" Tawar Verrel.
Naya menggeleng, "Besok gue dianter Reno" ujar Naya membuat Verrel mengangguk dan memakai helm full facenya.
"Gue balik!" Ucap Verrel dan diangguki oleh Naya. Kemudian motor Verrel melesat pergi.
"Aneh banget si Verrel, tadi kenapa dia narik gue pulang setelah bicara sama bokapnya? Mukanya juga kayak orang nahan boker" gumam Naya yang masih berdiri di depan pagar masionnya.
"DUARRR!!"
"Aaaa anjing lo Ren!" Umpat Naya mengusap dadanya, sedangkan Reno sudah terbahak karena berhasil menjahili Naya.
"Lagian lo ngapain disini? Berdiri ngomong sendirian. Gila lo?" Sarkas Reno dengan sisa tawanya.
"Gausah ngagetin gue juga kali! Kalo gue jantungan terus mati gimana?" Cerocos Naya tanpa berpikir.
Pletak!
"Ngomong di filter!" Ujar Reno setelah menyentil pelan dahi Naya.
Naya menatap tajam Reno, kemudian mata Naya berubah menjadi berkaca-kaca membuat Reno bingung. Apakah dirinya terlalu kasar menyentil dahi sepupunya ini?
"Princess kenapa? Sakit ya? Maafin gue tadi emang ke kencengan?" Tanya Reno panik.
Naya merentangkan tangannya, "Gendong!" Rengek Naya mengerucutkan bibirnya membuat Reno melongo.
"Naya capek Reno" lanjut Naya merengek membuat Reno menghela napasnya pelan kemudian berjongkok. "Naik!" Perintah Reno dan dengan senang hati Naya naik ke punggung Reno.
"Makasih Reno" ucap Naya setelah ada diatas gendongan Reno.
"Hm" Reno melangkahkan kakinya memasuki masionnya.
"Turunin di sofa aja" pinta Naya.
"Tumben gak ke kamar?" Tanya Reno kemudian menurunkan Naya di sofa dan duduk di sebelah Naya.
"Kasian lo nya" ujar Naya kemudian merebahkan dirinya di sofa dengan paha Reno sebagai bantalan. Sudah terbiasa bagi Reno Naya yang sangat manja kepadanya, karena di LA Naya lebih sering bermanja-manja dengan Reno dan Rafael daripada oma dan oppanya.
Reno mengusap lembut kepala Naya, "Tadi ngapain kerumah Verrel?" Tanya Reno menunduk menatap Naya yang asik memainkan jari-jari tangannya.
"Kenalan sama orang tuanya" jawab Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Teen Fiction"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...