Aku up lagiiiii🙌
Absen dulu yuk, asal kalian darimana?
Makasiiii 105k nya😭❤
●●●"Pasien membutuhkan donor darah secepatnya, Nyonya"
"Darah saya! Darah saya sama dengan putri saya" sahut Aida cepat.
"Maaf, kondisi anda tidak memungkinkan. Hal itu akan membahayakan keduanya" penuturan dari dokter membuat semuanya semakin gusar. Pikiran mereka berkecamuk.
"AMBIL DARAH SAYA!"
Semua mata tertuju pada seseorang yang baru saja datang.
"Venus?" Reno membulatkan matanya menatap pria yang baru saja berteriak itu.
Masih ingat dengan nama Venus? Teman Naya yang berada di LA, sekaligus yang ngajarin Naya balapan. Masih ingat kan? Kalau lupa balik ke chapter 43.
"Darah saya O, dok. Ambil darah saya dan segera lakukan operasinya" ujar Venus membuat dokter itu menangguk.
"Mari ikut saya keruangan" ajak dokter itu. Kemudian menuju ruangan bersama Venus.
Semuanya yang hanya terdiam, kini mulai menatap Reno meminta penjelasan.
"Dia, dia... teman Naya di LA, namanya Venus" jelas Reno.
"Yang ngajarin Naya balapan, right?" Tanya Alan membuat Reno mengangguk.
Zein menghela napasnya lega, Zein akan berbuat apapun untuk orang yang telah bersedia mendonorkan darahnya untuk putri kecilnya itu.
"Siapapun dia, Saya bersyukur dan berterimakasih. Sekarang kita hanya perlu mendoakan Naya" ujar Zein membuat semuanya mengangguk.
Hening.
Semuanya berdoa dan terdiam dengan pikiran masing-masing sembari menunggu operasi Naya selesai.
"Dad" panggil Alan menatap Zein dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Biar daddy yang urus perempuan sialan itu" ucap Zein yang mengerti apa yang putra sulungnya pikirkan.
"Tapi--"
"Daddy tidak akan melukainya, biar princess yang menentukan hukuman untuknya" potong Zein cepat membuat Alan menghela napasnya pasrah.
"Gue harap lo hapus perasaan lo sama dia!" Bisik Atha kepada Alan.
"Gue gatau" lirih Alan memijat pangkal hidungnya. Alan bingung pada dirinya sendiri.
Sedangkan Aida sudah gelisah, "Sebenarnya princess kenapa?" Tanya Aida menatap satu-persatu orang dihadapannya.
Semuanya terdiam karena takut salah bicara, Zein akhirnya membuka suara. "Princess terkena luka tusuk" penuturan Zein membuat Aida menutup mulutnya tak percaya.
"Aku mohon selamatkan princess, aku gak mau dia hiks kenapa-napa"
"Kita doakan yang terbaik buat princess"
Setelah menunggu berjam-jam akhirnya lampu ruangan operasi berubah menjadi hijau membuat semuanya berdiri tegak dan menunggu dokter keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Novela Juvenil"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...