Assalamualaikummm!
Warning:● Banyak typo bertebaran!
● Kata-kata kasar!
Jadi bijak dalam membaca! Oke?Don't Forget vote and coment!
Happy Reading!!
..
.
"STOP! STOP PAK!" Teriak Naya membuat supir taxi itu mengerem mendadak.
"Astagfirullah neng! Ada apa? Bahaya neng!" Tegur supir taxi itu.
"Saya turun disini, ini uangnya" Naya memberikan dua lembar uang berwarna merah kepada supir taxi itu. "Sisanya ambil aja" lanjutnya dan bergegas turun.
"Makasih neng!" Teriak supir itu karena Naya sudah berlari menjauh.
Naya menghampiri seseorang yang sedang di keroyok, "WAH! KOK BANYAK PENGECUT YA! YANG BERANINYA MAIN KEROYOKAN. GAK MALU SAMA BOCAH SD YANG JAGO DUEL?!" Teriak Naya membuat beberapa gerombolan pria itu menghentikan aksi perkelahiannya dan menatap Naya dengan berbagai tatapan.
"Siang-siang gini kedatengan bidadari coy" seru salah satu pria di hadapan Naya.
Naya menatap salah satu pria yang sepertinya ketua dari sekumpulan remaja itu, ketua geng Aron--batin Naya. Naya beralih menatap pria yang di keroyok itu, pria itu juga menatapnya dengan tatapan terkejut. Dia adalah Atha, sahabat dari Gio.
Atha sangat terkejut dengan kedatangan seorang gadis yang secara tidak langsung mampu menghipnotis dirinya.
Naya, ngapain dia disini?--batin Atha.
"Kalian kek banci! Duel dong, kenapa pake kroyokan?" Tanya Naya santai dan berdiri di samping Atha yang tatapannya tidak lepas dari Naya. "Lo gapapa?" Tanya Naya dan Atha hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Bukan urusan lo! Pergi sana!" Usir ketua geng Aron itu membuat Naya tersenyum remeh.
Naya mendekati ketua geng Aron itu. "Kenapa? Takut sama gue hm?" Tanya Naya dengan suara yang dilembutkan. Membuat semuanya terpana dengan suara Naya, terutama ketua geng Aron tersebut yang hanya diam menatap lekat Naya.
Bugh
Satu tonjokan keras mendarat di rahang ketua geng Aron itu sehingga membuatnya tersungkur dengan sudut bibir yang berdarah. Tentu semuanya yang berda disitu terkejut dengan perlakuan Naya.
"Banci lo anjing! Kalian semua sama!" Desis Naya menatap tajam ke arah anggota geng Aron yang berjumlah sekitar 10 orang. Hayo loh singa betina bangun tuh! Siap-siap wajah tampan kalian bonyok yaa.
Atha langsung menarik tangan Naya sehingga berada di sampingnya, "Lo ngapain ikut campur!" Tekan Atha menatap Naya lekat.
"Gue lama gak nonjok muka orang, sekarang ada kesempatan ya gabakal gue sia-siain lah!" Jawab Naya enteng membuat Atha cengo. Apakah cewek ini sudah gila? Begitulah pikiran Atha.
Ketua geng Aron mengambil kesempatan disaat keduanya lengah, dia langsung meninju wajah Atha.
Bugh
Atha yang menerima perlakuan tiba-tiba langsung tersungkur dengan sudut bibir yang berdarah. Naya langsung mendekat kearah ketua geng Aron.
"Gak adil lo bro! Dia belum siap lo udah main tonjok aja! Harusnya nunggu siap dulu!" Ujar Naya kesal.
"Lah tadi lo juga gitu ke bos gue!" Bantah salah satu anggota Geng Aron.
"Itu urusan bos lo lah! Derita dia juga. Bukan urusan gue! Lagian tadi kenapa bos lo ini diem aja padahal gue udah di deket dia!" Jelas Naya panjang lebar membuat ketua Geng Aron menggeram kesal karena harga dirinya secara tidak langsung sudah di injak-injak oleh seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Female Friends✅
Ficção Adolescente"Menurut gue temen cewek itu gak asik!" Itulah yang selalu diucapkan Naya ketika ada yang bertanya kepadanya kenapa tidak berteman dengan perempuan. Naya, gadis cantik namun bar-bar yang tidak pernah takut dengan siapapun kecuali Allah. Gadis dengan...