RED 77

7.2K 382 15
                                    

Beberapa hari setelah keberangkatan Sierra ke Jepang. Hari dimana berita tentang Annastasha Dwein Louie Hopper, adik dari Tavish tersebar.

Sibuknya keluarga besar Hopper dalam beberapa waktu kebelakang akhirnya terbalaskan. Geraldino mengatur acara ini dengan bantuan Darius Natanagawa, ayah dari Joshua.

Beberapa wartawan baik dari luar, yang datang karena tahu issue sebenarnya. Maupun wartawan dari dalam perusahaan milik keluarga Hopper yang ada di London dan Singapura. Lalu, wartawan dari Natanagawa yang ada di Indonesia yang sengaja di undang hari ini untuk memenuhi ruang pertemuan yang ada di dalam hotel Huberry. Hotel bintang lima milik Anthony Josiah Huberry.

Semua keluarga besar Tavish turut hadir  dalam wawancara yang sengaja di atur oleh Ariella.

Banyak kamera yang sudah memotret sosok Annastasha yang sempat menghilang beberapa waktu lalu. Wanita yang kini tampil cantik dan anggun dengan gaun biru muda keluaran merek ternama. Baju sederhana yang memiliki harga fantastis karena pembuatannya yang terbatas. Annastasha duduk ditengah diantara nenek dan kakeknya.

Tavish, Joshua dan Kennathan pun juga turut duduk di sebelah kakeknya. Para wartawan yang haus akan berita tentang keluarga konglomerat yang sangat tertutup ini tentunya sangat senang. Karena bagi mereka, berita apapun tentang keluarga konglomerat didepannya ini membuat mereka dapat hadiah luar biasa dari perusahaan. Bisa dibilang tiket emas untuk mendapatkan posisi penting di perusahaan.

Mereka tidak tahu jika akan ada berita besar yang sudah disiapkan nenek Tavish dalam konferensi pers pagi ini. Wanita yang sudah berumur puluhan tahun tapi masih terlihat sangat cantik itu tersenyum sambil memegang tangan cucu perempuannya.

"Ohaya gozaimasu." Sapanya dengan bahasa Jepang sebagai salam pembuka konferensi pers pagi ini.

Semua wartawan yang tadinya berisik kini terdiam. Mereka mengetahui jika Nenek dan kakek dari Tavish Daan tinggal di Jepang. Jadi, mungkin saja wanita itu masih susah beradaptasi dengan bahasa Indonesia atau Inggris. Bahkan sangat jarang mereka melihat atau mendengar berita tentang kedua orangtua itu.

"In this lovely morning. Saya ingin mengucapkan terimakasih karena kalian sudah datang memenuhi undangan kami. And today, as we know and heard a few weeks ago. there is a slant news about my granddaughter out there." Para wartawan langsung memulai mencatat dan merekam setiap kata atau hal penting apa yang akan di sampaikan wanita tua itu.

"Kami, sebagai keluarga yang sangat menyayanyi Anna tentu sangat terkejut mendengar berita itu. Yang mana kami bisa pastikan semua berita itu adalah hanya omong kosong belaka."

Ada salah satu wartawan wanita yang yang mengangkat tangannya. "But madam, is it true that your granddaughter has a secret relationship with the duke?"

Ariella tersenyum. "I won't say anything about that. Biarkan hal itu urusan mereka. Yang hanya aku ingin tekankan disini adalah status cucuku."

Seluruh wartawan kembali terdiam. "Apa anda akan menyangkal berita dari keluarga kerajaan, madam? Berita jika nona Anna bukan lah wanita darah biru yang bisa menjadi pendamping sang Duke." Tanya salah satu wartawan pria.

"Saya tidak ingin membahas tentang asumsi mereka. Tapi saya hanya ingin membuka satu fakta penting. Fakta dimana keluarga kami tidak akan lagi bisa di injak-injak hanya dengan tingkat status sosial."

Ariella menatap Annastasha dengan senyuman hangatnya. "Saya tidak terima jika cucu saya diberitakan seperti orang rendahan. Meskipun banyak orang tahu background keluarga kami. Tapi hinaan tentang cucuku tidak akan aku terima."

Wajah Ariella yang semula hangat berubah dingin. "Saya harap berita pagi ini bisa membuat orang-orang itu sadar jika keluarga kami bukan orang sembarang dan tidak bisa di rendahkan." 

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang