RED 42

10.3K 545 0
                                    

Rasanya masih tetap sama, gugup. Datang ke mansion milik keluarga besar Tavish masih tetap membuat rasa takut dan gemetar Sierra muncul. Walaupun kesan pertama yang diberikan kedua orang Tavish waktu itu sungguh sangat luar biasa baik menyambut nya. Tapi tetap saja, Sierra takut.

Kali ini kedua sepupu Tavish yang hampir di puji oleh seluruh wanita di beberapa negara Asia ingin bertemu dengannya. Entah apa yang akan di lakukan keduanya terhadap Sierra.

Memang keluarga Tavish tidak memandang dari mana dirinya berasal. Tapi, jika melihat background kedua sepupunya yang juga berdarah biru membuat Sierra yakin jika kedua nya pasti berbeda dengan keluarga inti Tavish.

"Gugup?" Tavish menggenggam tangan Sierra yang saat ini berdiri di sebelahnya. Tangan Sierra sangat dingin. Tavish tersenyum kecil ketika merasakannya. "Iya." Ucap Sierra. Dia sedikit mengencangkan pegangan tangannya supaya membuat dirinya sedikit merasa tenang.

"Jangan takut. Mereka baik." Ulang Tavish untuk yang kesekian kalinya.

"Tapi aku takut. Mungkin aja mereka gak bakal suka sama aku."

Sierra menahan tubuh Tavish yang hendak masuk ke dalam rumahnya. "Sebentar. Biar aku tarik nafas dulu."

Tawa Tavish keluar melihat tingkah menggemaskan pacarnya ini. Tavish bahkan sampai mengacak rambut Sierra. "Jangan terlalu menggemaskan. Aku jadi ingin mencium mu lagi." Kata Tavish setelah membantu Sierra merapihkan rambutnya kembali.

"Pak bos rasa pacar, boleh gak kalau hari ini jangan berfikiran mesum dulu. Aku ini masih takut."

"Kalau kamu menggemaskan seperti tadi. Mana bisa aku tahan."

"Auh!" Sierra mencubit perut kotak - kotak kekasihnya itu. "Ish! Mulutnya!"

Tavish kembali tertawa. Dia sangat senang sekali menggoda Sierra. Dan baru kali ini ada wanita, selain adik dan ibunya yang bisa membuat nya tertawa sepanjang waktu selain Sierra.

"Mau taruhan sama aku?"

Sierra menatap kedalam mata Tavish. "Apa? Jangan aneh-aneh!" Ancamnya meskipun tetap mengikuti taruhan pria itu.

"Kalau mereka bersikap baik sama kamu malam ini seperti kata ku. Kamu harus beri aku hadiah. Gimana?" Tavish menaik turunkan kedua alisnya.

Di dalam kepalanya dia sangat ingin memenangi taruhan ini. Karena sudah pasti dirinya akan mendapatkan hadiah luar biasa dari Sierra.

"Apa? Kamu punya banyak uang masih aja minta hadiah sama aku."

"Karena cuma kamu yang bisa kasih hadiah ini. Enggak ada orang lain yang bisa." Tekan Tavish.

"Apa?"

Tavish mengarahkan jarinya ke bibir nya. "Ini. Aku mau minta hadiah disini."

Kedua mata Sierra menatap Tavish penuh ancaman. "Pinter banget cari kesempatan!" Gerutunya.

Tavish hanya bisa tertawa lagi. "gimana?"

Sierra mengeluarkan nafasnya secara kasar. "Ok! Tapi kalau mereka bersikap buruk dan tidak suka padaku. Kamu harus menaikkan gaji ku lima kali lipat."

Huh! Gampang sekali. Aku bahkan bisa memberikannya lebih dari itu, batin Tavish.

"Oke!"

Keduanya bersalaman layaknya orang yang sedang membuat kesepakatan. Didepan teras rumah keluarga Tavish. Kesepakatan konyol sudah dibuat oleh keduanya. Mereka tidak tahu jika beberapa pasang mata melihat kelakuan kedua pasangan aneh itu dengan tatapan penuh rencana.

^^^

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang