"Kamu tidak usah panik." Kata Tavish menenangkan Sierra yang saat ini duduk dengan gusar di sampingnya. Sierra gugup. Akan seperti apa nasibnya setelah ini?
Sejak kepergian Anna pagi tadi. Tavish langsung mendapat telepon dari mamanya setengah jam kemudian. Sudah pasti berita besar dan luar biasa ini bisa membuat siapa saja terkejut.
Terlebih kedua orang tua Tavish.
Seorang Tavish Daan adalah pria single kaya raya, keturunan ningrat, tampan, dan hidup dengan segala kesempurnaan. Dikenal sebagai pria yang tidak pernah satu kali pun memiliki rumor percintaan. Berbeda dengan Joshua dan Kennathan, kedua sepupu gilanya. Mereka pernah berpacaran beberapa kali. Hidup Tavish yang datar selalu membuat kedua orangtuanya khawatir.
Disamping itu, para pemburu gosip selalu penasaran dengan kisah cinta dari seorang Tavish Daan yang terlihat selalu tampil sempurna di hadapan media.
Menyadari hal yang mungkin menyimpang. Dalam artian sang mama, kalau Tavish mungkin saja menyukai sosok yang berbeda. Tidak seperti yang dibayangkannya. Itu menurut gosip yang dia dengar dari Joshua dan Kennathan. Jelas membuat nyonya besar Hopper takut dan panik jika gosip itu menjadi nyata.
Untungnya, pagi ini, Annastasha, princess di keluarga Hopper memberikan kabar bahagia yang membuat kesehatan jantung nyonya besar Hopper menjadi lebih baik.
"Tapi, saya merasa bersalah pak."
Tavish yang kini sedang mengemudikan mobilnya tampak mengernyitkan keningnya. Mereka sedang ada di perjalanan menuju kediaman keluarga Hopper untuk makan malam. Sesuai dengan ajakan Anna tadi, dan juga nyonya besar.
"Bersalah kenapa?"
Sierra terlihat gugup. Dia bahkan menggenggam tangannya yang gemetar. Tavish menyadari itu. Sudah pasti Sierra merasa tidak enak jika bertemu secara tiba - tiba seperti ini. Apalagi jika Anna menyebarkan gosip yang tidak benar menurut sudut pandanganya itu kepada sang mama.
"Kalau saya tidak pantas untuk datang ke jamuan makan malam ini."
Tavish sedikit menaikkan bibirnya. Sierra ini adalah tipikal orang yang suka merendahkan dirinya. Dan Tavish tidak suka jika Sierra merasa begitu. Baginya, level seseorang itu tidak penting. Dia melihat orang bukan dari background nya yang harus se-level dengannya. Tapi berdasarkan kenapa dia bisa membuat seorang Tavish Daan tertarik.
Salah satu kelebihan Sierra di mata Tavish yang membuat nya entah kenapa merasa terpesona adalah Sierra bisa berani melawan dirinya jika dia merasa tidak bersalah. Sierra berani membentak Tavish yang menyuruhnya ini itu. Sierra bahkan menyadarkan dirinya jika dia tidak boleh terlalu menuntut manusia untuk selalu sempurna. Karena mungkin saja ada satu atau dua kesalahan dalam pekerjaan yang membuat mereka lalai karena terlalu fokus dengan kata 'kesempurnaan' milik Tavish.
Meskipun begitu, Sierra juga wanita yang berani meminta maaf jika dirinya salah. Salah satu yang jarang di lihat Tavish dari wanita diluar sana yang kerap di temui nya. Karena itu kenapa Sierra bisa terlihat menarik di mata Tavish. Tambahan, gaun tidur warna merah darah milik wanita itu.
Fokus Daan!
"Saya dan keluarga tidak pernah melihat seseorang dari mana mereka berasal, Sierra. Kami melihat dari pribadi orang itu sendiri. Jadi, jangan merasa takut atau rendah diri."
"Tapi nanti nyonya besar ..."
Tavish menatap Sierra dengan tajam. "Jangan panggil mama ku nyonya besar. Kamu bukan pembantu yang harus memanggilnya seperti itu. Panggil tante."
"Emang boleh pak?" Tanya Sierra polos.
"Boleh. Mungkin mama akan lebih senang jika di panggil seperti itu."
"Baik pak. Tapi..."
"Tidak ada tapi-tapi. Pokoknya kamu harus bersikap biasa saja. Anggap makan malam seperti biasa. Tidak perlu terlalu terbebani." Ujar Tavish berusaha menenangkan Sierra.
"Baik pak."
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RED: He is A Mr. Perfect (Revision)
RomanceA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Rank: #3 keinginan (16/09/2020)...