"Serius Nanda di pecat?!"
"Sumpah lo?!"
"Gosip atau fakta tuh?"
Banyak omongan berterbangan sejak kejadian pemanggilan yang di lakukan oleh Tavish. Beberapa karyawan yang tidak mendapatkan panggilan banyak yang sibuk menanyakan perihal kejadian itu.
Bahkan dari mereka menyaksikan ada beberapa karyawan wanita yang menangis setelah keluar dari ruangan panas itu, ada juga yang terlibat lega dan kesal.
Mereka, yang menjadi target amukan Tavish tidak ada yang berani membuka suara akan masalah yang ada di dalam ruang rapat. Setelah mereka keluar dari ruangan penuh tekanan tadi. Nasta kembali memanggil mereka untuk memberikan sanksi dan juga peringatan akan masalah yang ada di dalam ruang rapat hari itu.
Anak buah Nasta yang bekerja di bawah divisinya, yang sudah tahu masalah sebenarnya hanya bisa menutup mulut. Meskipun mereka menyumpah serapahi wanita-wanita barbar fans club Tavish yang sudah menghina Sierra. Tapi, melihat orang-orang itu mendapat balasan yang setimpal cukup membuat anak buah di divisi Nasta senang.
"Setidaknya itu balasan mereka yang setimpal." Balas Dino melihat beberapa karyawan wanita masih ada yang menangis.
"Gua malah berharap mereka semua di pecat!" Tambah Laras dengan penuh emosi.
"Bener! Harusnya orang-orang begitu gak pantes kerja disini." Sahut Ms. Meta editor senior di divisi Nasta.
Ms. Jena pun ikut mendukung tanggapan itu. "Itu akibatnya mereka berani ganggu divisi kita."
Kino dan Pandu pun memberikan tatapan tajam kepada beberapa karyawan-karyawan itu.
"Masih gak nyangka ternyata si bos masih ada sisi baiknya dengan gak pecat mereka semua." Sahut Kino pada Pandu yang berdiri di sebelahnya.
"Iya. Gua pikir bos gak bakal kasih ampun sama sampah kayak mereka. Orang-orang yang bikin kantor jadi tempat rendahan." Balas Pandu.
Sierra yang baru keluar dari toilet langsung di hadang oleh teman-teman satu divisinya.
"Kamu gak papa kan?" Tanya Ms. Meta sebagai seniornya.
"Iya Ms. I am totally fine." Balasnya santai.
Ms. Jena juga menanyakan bagaimana kejadian di dalam kantor Tavish. Sierra hanya menjawab jika dirinya mendapat teguran dari Tavish, yang kalau bisa di garis bawahi 'teguran' yang artinya adalah pelukan dan ciuman hangat karena Sierra menutupi segala hal yang terjadi padanya selama Tavish tidak ada.
"Kalau mereka mengganggumu lagi. Kamu bisa lapor padaku dan Pandu." Tambah Kino sambil menepuk pundak Sierra memberikan sedikit semangat.
"Iya kak. Thanks."
Pandu juga memberikan dukungan kepada Sierra yang terlihat menurun keceriaannya beberapa hari ini.
"Jangan takut Sierra! Kamu gak sendirian. Kita satu divisi ini semua keluarga kamu. Jadi, jangan sedih lagi."
Senyuman hangat Sierra berikan untuk semua rekan kerjanya. Hanya mereka di antara segelintir orang yang tidak menghinanya waktu itu. Bahkan, beberapa pasang badan untuk membantu Sierra yang pernah di maki dan di katai habis-habisan oleh beberapa fans club Tavish.
"Thank you buat kalian semua. Gua seneng banget dapat dukungan dari kalian."
Ms. Meta memberikan pelukan hangat untuk menenangkan Sierra. "Kamu gak salah. Justru orang yang sebarin gosip itu yang salah. Jadi, jangan peduliin lagi omongan orang. Berdiri tegak dan naikkan dagu kamu. Hadapi mereka dengan berani supaya mereka gak bisa injak-injak kamu lagi."
"Wih! Mantap bener kalau senior udah ngomong." Pandu bertepuk tangan diikuti yang lain.
Dino yang sejak tadi berada di sebelah Sierra menggandeng bahu sahabatnya itu dengan santai. "Bener apa kata Ms. Meta. Jangan mau di injak-injak sama orang-orang seperti mereka. Kamu gak lemah."
Sierra senang mendapat dukungan positif dari teman - temannya. Hanya ini yang sedikit orang yang dia butuhkan. Tidak butuh lebih banyak orang tapi penuh dengan kepura-puraan.
^^^
Setelah satu harian Tavish habiskan untuk mengurus masalah kantor dan Sierra. Sore ini dia berniat untuk mengajak Sierra mampir ke apartemen nya. Membuat wanitanya kembali ceria dengan makan malam romantis berdua, kemudian menonton film dan bermesraan. Itu adalah beberapa list aktivitas yang sudah di buat Tavish di kepalanya.
Sejak tadi dia sudah menelpon salah satu anak buahnya untuk menyiapkan apartemen nya supaya lebih romantis. Tavish bahkan memesan alat popcorn sendiri seperti yang di miliki keluarganya.
Satu hal lagi yang harus dia lakukan adalah menghubungi Sierra dan mengajaknya untuk pulang bersama.
1 new message
My Perfectionist Bos ❤️Tonight the sky will be so much beautiful. And, I wouldn't miss it to not see that beautiful sky with a beautiful lady like you.
So, dinner with me, will you? ❤️
Satu pesan romantis yang baru saja dikirim Tavish untuk kekasihnya. Dia sangat berharap jika malam ini Sierra bisa kembali tersenyum dan melupakan hal-hal buruk yang terjadi padanya beberapa hari kebelakang.
My Perfectionist Lady ❤️
Of course. Tapi aku akan kesana sendiri. Supaya gak ada gosip lagi yang beredar. Gimana?
Tavish mendesah kasar. Dia tahu Sierra masih belum bisa melupakan kejadian kemarin. Rasa takut Sierra ternyata lebih besar dari yang Tavish bayangkan. Padahal Sierra tidak perlu terlalu memikirkan hal itu. Toh Tavish sudah menyelesaikan masalah itu dengan mudah. Bahkan dia langsung memutuskan tali gosip itu secara nyata. Dengan mengeluarkan biang nya.
My Perfectionist Bos ❤️
Padahal aku ingin kita pulang bersama sayang. Kenapa kamu harus takut dengan mereka? 😭
My Perfectionist Lady ❤️
Aku cuma mau menghindari hal buruk yang akan terjadi lagi Daan. Aku harap kamu mengerti.
My Perfectionist Bos ❤️
Sampai kapan? Aku harap tidak akan lama. Karena aku tidak suka ketika mereka mengatakan hal buruk tentang mu dan aku hanya bisa diam saja.
My Perfectionist Lady ❤️
Aku janji gak akan lama. Sabar ya sayang. Seperti perjanjian kita kemarin. Setelah itu kamu bisa katakan pada mereka semuanya.
My Perfectionist Bos ❤️
Oke! Jadi, malam ini aku tunggu di apartemen. Jam 7 sudah ada disana.
My Perfectionist Lady ❤️
Siap laksanakan bos! 😘
Meletakkan ponsel nya di atas meja. Dan mengarahkan pandangannya ke arah sosok yang sejak tadi menjadi penerima pesannya.
Tatapan yang tidak lama bersambut di ujung sana. Sierra memberikan senyuman manisnya dengan mengeluarkan signal jari dengan telunjuk dan jempol yang bersentuhan membentuk tanda ok. Dia juga bahkan mengedipkan matanya menggoda sang kekasih supaya tidak kembali cemberut.
"Sial! Hanya kedipannya saja sudah buat hati ini deg-degan." Tavish memegang dadanya yang bergetar kencang. "Awas kamu Sierra. Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan di apartemen untuk membalas kedipan nakal itu." Senyuman yang penuh dengan ide nakal tercetak di bibir Tavish.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RED: He is A Mr. Perfect (Revision)
RomanceA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Rank: #3 keinginan (16/09/2020)...