Senyuman Tavish tidak menghilang sejak dirinya dan Sierra memasuki swalayan yang terletak di bawah apartemen miliknya. Terlihat seperti pasangan suami istri yang baru saja menikah. Dan ketika membayangkan itu, seulas senyuman yang sejak tadi muncul tidak bisa menghilang. Perasaan bahagia apa ini yang sedang dirasakannya. Kenapa hal sepele seperti ini bisa membuat detak jantung Tavish bergetar hebat karena terlalu senang.
Tavish memilih berjalan di sebelah Sierra yang kini sedang mendorong keranjang belanja di depannya. Sierra melihat - lihat bahan makanan yang ingin di belinya dan menimbang harga yang memang sedikit lebih murah dari satu barang ke barang yang lainnya. Dan hal itu tentu saja sangat menarik dimata Tavish.
Kenapa wajah nya sangat menggemaskan! Astaga! Wanita ini benar-benar membuat ku gila!
Selama hidupnya, dia tidak pernah, garis bawahi. Dia bahkan tidak perlu membandingkan harga barang yang dibelinya. Tavish selalu membayar sesuai dengan label yang tertera dan membeli yang memang ingin di belinya tanpa pernah melihat harga.
Tapi melihat aksi Sierra, Tavish seolah tidak ingin menghentikannya. Dia justru membiarkan Sierra membeli dan memilih barang yang ingin di belinya. Karena dengan begitu dia bisa melihat wajah bahagia Sierra yang sedang asik berbelanja.
"Jadi, makanan pendamping apa yang ingin kamu masak dengan menu ayam serundeng mu itu?" Tanya Tavish begitu Sierra melihat ke bagian sayur - sayuran.
"Hmm.. saya mau masak tumis sawi putih, sambal terasi dan tempe tahu goreng kalau bapak mau. Gimana? Bapak suka gak?"
Sial! Kenapa kedengarannya sangat lezat.
"Saya tidak masalah dengan itu. Lalu? Apa lagi?"
Sierra menimbang lagi sayur apa yang akan di belinya. "Udah itu aja. Tapi untuk besok saya masak sayur kangkung di sambal. Bapak udah pernah coba belum?" Tavish menggeleng. Namanya saja sangat asing. Dia belum pernah memakan sayuran bernama kangkung sebelumnya.
"Ibu saya sering masak itu dulu. Dan menurut saya, kalau makan sayur kangkung yang di sambal dan di temani ayam serundeng rasanya jadi tambah enak."
"Kedengarannya enak. Kalau boleh saya juga ingin mencobanya."
Lidah Tavish jarang sekali mencicipi masakan Indonesia. Hanya jika nyonya besar datang berkunjung ke apartemennya atau pun dia berkunjung ke rumah orang tuanya. Sang ibu akan memasakan makanan kesukaan Tavish.
"Bapak pasti akan ketagihan." Kata Sierra meyakinkan Tavish.
^^^
Memakan waktu hampir satu jam. Sierra yang sibuk di dapur sejak tadi. Kini mulai menyajikan hidangannya. Masakan Sierra sudah tertata rapi di meja makan. Tavish juga sudah terlihat lebih segar setelah habis mandi. Dia merasa gerah setelah selesai berbelanja tadi.
Matanya terlihat antusias karena tampilan makanan di depannya yang sangat menggiurkan lidah. Sudah lama Tavish tidak mencicipi masakan rumahan. Berkat Sierra kini dia bisa kembali mencicipinya.
Sierra mengambilkan piring untuk Tavish dan menyendokkan nasi ke dalam piringnya. "Mau sayurnya di taruh di atas nasi atau pakai mangkuk pak?"
"Campur saja." Sierra memasuki sayur dan menambahkan sedikit kuah kedalamnya. Kemudian dia juga mengambilkan ayam serundeng yang sudah di buatnya. Beserta sambal terasi, tahu dan tempe yang tadi juga sempat di gorengnya.
"Ini pak."
Tavish tersenyum dengan sikap Sierra yang sangat perhatian padanya. Sierra terlihat seperti seorang istri yang sedang melayani sang suami yang ingin makan malam.
Sadarlah, Daan! Otak mu semakin menggila!
Tavish segera mengenyahkan pikiran anehnya. Kini, dia melihat Sierra yang juga mengambil piring dan mangkuk kecil. Dia heran melihat Sierra yang memasukkan sayur sawi itu kedalam mangkuk dan menambahkan sambal terasi ke dalam sayur itu.
"Kamu makan sayurnya seperti itu? Tidak di campurkan dengan nasi?" Tanya Tavish heran.
"Enggak pak. Saya suka kayak gini. Sayur nya saya pisah dan saya campur sambal sedikit. Terus kalau mau pakai nasi, nasinya saya sendok dan bawa ke kuah sayur." Cukup ribet. Tapi melihat Sierra makan dengan lahap entah kenapa membuat Tavish ingin mengikuti cara wanita itu makan.
"Saya juga mau seperti itu. Ambilkan saya mangkuk."
Sierra tersenyum kemudian dia kembali ke dapur dan mengambilkan mangkuk kecil untuk Tavish.
"Jadi seperti apa cara makannya?" Tanya Tavish setelah dia menerima sayur yang sudah di masukkan Sierra kedalam mangkuknya.
"Taruh sambal. Tapi jangan banyak - banyak. Setelah itu, bapak bawa sendok bapak ke dalam mangkuk dan ambil sedikit kuahnya. Lalu makan."
Tavish mengikuti arahan Sierra. Dan ketika dia mencoba cara makan unik milik wanita itu. Matanya berbinar."Lebih enak seperti ini." Kata Tavish yang kini makan dengan lahap.
"Benarkan? Saya rasa juga begitu." Sebuah senyuman terukir di wajah keduanya. Mereka makan dengan sangat lahap. Sesekali bertukar cerita seperti seorang teman dekat. Tidak ada lagi rasa canggung di antara keduanya.
Sungguh, kekuatan ayam serundeng milik Sierra bisa membuat pria dingin dan berwajah datar seperti Tavish jatuh cinta semakin dalam pada pesona yang dikeluarkan wanita ini.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RED: He is A Mr. Perfect (Revision)
Roman d'amourA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Rank: #3 keinginan (16/09/2020)...