RED 06

18.1K 1K 5
                                    

Ketika waktu sudah menunjukkan pukul sebelas tepat. Tavish beserta para petinggi di perusahaannya sudah berdiri di depan lobi untuk menyambut kedatangan sang ayah dan jajarannya.

Hingga tak lama, banyak mobil berdatangan memasuki halaman kantor Tavish. Beberapa pengawal dari Mr. Geraldino Tsara Hopper yang berdiri di pintu masuk sudah bersiap untuk mengamankan keadaan sekitar. Suasana kantor yang semula tenang, kini menjadi sedikit lebih riuh dengan banyaknya bisikan dari para karyawan.

Keadaan menjadi tak kondusif apalagi setelah para karyawan melihat saudara Tavish yang jarang terlihat didepan mata. Tidak heran mereka semua terkejut dan merasa cukup dengan situasi pagi ini. Tavish tadi tidak menyebutkan perihal kedatangan para saudaranya. Sekarang, dibelakang sang ayah sudah berdiri saudara - saudarinya yang terlihat sangat luar biasa memukau hampir seluruh pandangan.

Walaupun hanya beberapa orang saja yang sudah tahu informasi tambahan ini. Contohnya, si fans penggila Tavish. Mereka tidak terlihat terlalu heboh berteriak. Mereka ternyata sudah siap dengan make up tebalnya dan baju yang terlihat dibuka beberapa kancing untuk menarik perhatian kedua saudara sang bos besar.

They damn know well how to attrack a man. HUH!, Kata Sierra dalam hatinya.

Siapa yang tidak mengenal keluarga besar Geraldino Tsara Hopper. Salah satu konglomerat se-asia dan sekarang merambah sampai ke kancah Eropa. Sudah banyak anak perusahaan yang dimilikinya. Mulai dari batu bara, timah, minya bumi, berlian, hotel, pulau, dan masih banyak lainnya yang bahkan tidak bisa dibayangkan.

Di internet dan sosial media, sudah banyak artikel dan blog yang membahas perihal kekayaan keluarga konglomerat itu. Bahkan tak jarang keluarga itu disorot media berita dan gosip di tv nasional dan international.

Masih banyak yang heran dan penasaran dengan kisah asmara dari anak - anak keturuan keluarga konglomerat tersebut. Seolah masalah pribadi jarang sekali di expose oleh keluarga mereka. Silsilah keluarga konglomerat sering kali membuat banyak orang penasaran. Terlebih lagi dengan para anak - anaknya yang terkenal tampan dan satu putri yang sangat cantik. Maka tak heran banyak orang yang memuja dan mengidolakan mereka.

Sekarang Tuan Geraldino berdiri tepat di kantor anak sulungnya. Tavish yang sudah melihat kedatangan keluarganya langsung menyambut sang ayah dan saudara - saudarinya dengan pelukan hangat. Dia juga menyapa jajaran shareholders yang dibawa ayahnya.

Sierra mengira jika sang ayah dan saudara - saudarinya akan memliki sifat dingin dan tegas seperti bosnya. Tapi, ternyata tidak. Sang ayah, kedua sepupunya dan adik bungsunya justru ramah dan sempat bertegur sapa dengan beberapa karyawan yang dilewatinya.

Sierra juga sempat tertegun melihat ketampanan para sepupu Tavish dan kecantikan dari adik bungsunya. "Gak heran si bos dibilang jelmaan dewa yunani. Tuh ..." tunjuk Dino kepada para adik si bos. "Saudaranya aja cantik sama ganteng - ganteng gitu." Kata Dino yang berdiri disebelah Sierra.

Sierra memang terpana melihat keluarga didepannya ini yang terlihat sempurna dimatanya. Bagaimana mereka semua bisa terlihat sempurna. Sungguh membuat iri siapa saja yang melihatnya. Mereka bahkan memiliki postur tubuh yang tinggi dengan wajah yang terlihat tampan dan cantik.

'ketika gua lihat mereka, baru sadar mungkin dulu pas Tuhan lagi bagi jatah tinggi. gua gak kedengeran.' gumaman Dino terdengar oleh Sierra. Ketika Sierra melihat kearah sahabatnya itu. Dino seolah terhipnotis akan kecantikan putri bungsu Mr.Geraldino.

"Tutup tuh mulut. Iler lo keluar tau." Ledek Sierra yang langsung mendorong bahu sahabatnya itu.

"Sialan lo Ra! Tapi gila sih ... Tuh! Putri bungsunya Mr. Geraldino kayak dewi banget." Puji Dino. Typical of a man. "Lo tahu kan si cantik dari mesir itu. aduh siapa namanya ... gua lupa. cassandra. carina.."

Sierra yang kesal mendengar kebodohan sahabatnya yang tiap kali salah menyebutkan nama langsung memukul kepalanya. "Cleopatra bego! lo gak masuk kelas sejarah ya? begitu aja gak tahu." Sedangkan, Dino yang dipukul mendelik kesal menatap Sierra.

"Namanya lupa Ra..."

"Lagian lo gak lihat siapa ayahnya? Mr. Geraldino yang sudah berumur aja masih keliatan tampan dan berwibawa banget." Tambah Sierra seolah menunjukkan fakta bahwa keturunan keluarga sang bos memang dari awalnya sudah bagus.

"Gak kebayang gua ibunya waktu ngidam itu makan apa? Bisa sampe ganteng sama cantik gitu." Mendengar pujian Dino yang tiada akhirnya membuat Sierra lelah.

"Udah! Balik kerja sana! Dari pada salah terus malah dipecat." Mendengar peringatan dari Sierra membuat Dino sadar dan langsung kembali ke meja kerjanya. Sierra juga beberapa kali masih melirikkan matanya kedalam ruangan Tavish.

I have to admit, they damn well perfect and wealthy.

^^^

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang