RED 64

13.8K 573 3
                                        

"Anna!" Tavish memanggil adiknya yang saat ini sedang duduk sendirian di kursi taman yang mengarah ke danau buatan yang ada di vila keluarga mereka.

Wanita cantik yang saat itu sedang melamun langsung terkejut melihat jika seluruh keluarga nya saat ini ada di sini. Di depan matanya.

Adiknya yang menghilang sejak seminggu yang lalu kini berhasil dia temui. Itu adalah berita yang paling melegakan untuk keluarga Tavish tentu nya. Hal ini belum tercium sama sekali oleh media. Joshua seakan berhasil membuat mereka berhenti untuk mempublish berita yang akan membongkar seluruh kehidupan pribadi keluarga Hopper.

Tavish sengaja memberikan Anna waktu untuk sendiri setelah mereka mengetahui dimana wanita itu berada. Meskipun Sania, ibu Tavish menangis memintanya untuk segera menemui anak perempunnya. Tavish tidak membiarkan mereka pergi menemui Anna yang mungkin saja sedang ingin sendiri.

Hanya dua hari Tavish kasih adiknya waktu untuk membuat otaknya fresh. Tapi pagi ini, keluarga besarnya sudah tidak sabar bertemu dengan Anna. Bahkan nenek dan kakeknya langsung memeluk adiknya yang wajahnya terlihat sangat sendu.

Sania dan Geraldino juga langsung memeluk putri kesayangannya mereka dengan erat.

"Kenapa kamu pergi tidak bilang-bilang?" Tanya Geraldino yang terlihat sangat khawatir. Sania bahkan menangis menatap wajah sendu putrinya. Baru kali ini Anna berhasil membuat seluruh keluarganya kalang kabut dan hampir mati karena jantungan mengkhawatirkan dirinya yang menghilang begitu saja.

Hingga berita ini berhasil terdengar oleh orang tua keluarga Sania di Jepang. Mereka langsung pulang ke Singapura untuk membantu mencari sang cucu perempuan kesayangan mereka.

"Aku hanya butuh waktu sendiri pa." Senyuman kecil di ujung bibirnya terlihat dipaksakan di mata Tavish. Tapi dia memilih diam.

Tavish tahu ada sesuatu yang di sembunyikan adik kesayangannya ini.

Tavish belum mendekati adiknya sama sekali. Dia membiarkan seluruh keluarganya menyambut Annastasha dan menanyakan kabarnya terlebih dulu.

"Kamu membuat mama khawatir sayang. Kenapa harus diam-diam pergi? Kenapa tidak memberi tahu kami?" Tangis Sania membuat Annastasha menarik wanita kesayangannya ini kedalam pelukannya.

"Maaf ma. Aku ceroboh. Aku sama sekali tidak memikirkan jika aku akan membuat kalian semua susah seperti ini."

"Siapa bilang kamu menyusahkan. Kamu anak kesayangan mama dan papa. Tidak ada yang bilang kamu menyusahkan. Kami semua menyayangi mu." Sania menepuk punggung Anna dengan penuh kasih sayang.

"Jangan buat kita khawatir lagi Anna. Kalau kamu ada masalah bilang pada kami." Kata ayah nya yang kini mengelus kepala Annastasha dengan lembut.

"Maaf papa. Aku janji ini yang terakhir."

"Oh cucuku! Kami semua menyayangi mu. Kamu adalah princess keluarga kita. Kalau ada apa-apa. Ceritakan saja sayang." Ujar neneknya. Kakek Tavish yang sudah berumur tapi masih terlihat gagah itu memeluk bahu istrinya untuk menenangkan wanita tua ini.

"Iya nenek. Aku janji lain kali aku akan cerita dulu pada kalian. Aku hanya butuh waktu sendiri."

Kennathan dan Joshua yang berada di depan Anna kini mendapat giliran memeluk adik perempuan kesayangan mereka.

"Adik nakal. Kamu berhasil buat seluruh keluarga panik." Kata Kennathan sambil mengacak rambut Anna. Dia juga menyentil dahi wanita itu pelan.

"Hehe ... Maaf kak."

Joshua juga kini menariknya kedalam pelukannya. "Kamu buat aku hampir copot jantungnya. Kalau seperti ini lagi, aku akan buat seluruh keluarga setuju untuk membawa mu kembali ke Singapura." Wajah Anna memelas di depan Joshua. Hanya Joshua yang berani menekannya. Tapi meskipun begitu. Joshua juga sangat menyayangi adik kecilny.

RED: He is A Mr. Perfect (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang