Setelah kepulangan Tavish ke Indonesia kemarin. Sierra sama sekali belum bertemu dengan kekasihnya itu. Pria itu rupanya memakan waktu di Singapura lebih lama. Janji dua Minggu yang di ucapkan Tavish mundur menjadi satu bulan. Tavish mengatakan jika dia sekalian mengantarkan Annastasha ke London. Ah! Meskipun baru bertemu sebentar, Sierra sudah merasa akrab dengan wanita cantik itu. Annastasha dan pembawaanya yang selalu elegan membuat siapa saja, bahkan Sierra selalu terpesona.
Meskipun Tavish hanya sampai bandara Changi. Tapi Annastasha tidak tahu jika kakaknya itu mengikutinya menggunakan pesawat pribadi miliknya yang sempat di tolak Annastasha. Memastikan adiknya sampai dengan aman disana. Dan tinggal di tempat yang sudah di pilih olehnya.
Pertama kalinya bagi Tavish melepaskan adik kesayangannya untuk tinggal disana dan memulai karirnya di negara yang cukup jauh dari pandangan nya. Karena keposesifan-nya, Tavish tidak bisa melepaskan Annastasha begitu saja.
Setelah melihat Annastasha menginap di rumah sabahatnya selama seminggu, dan membantunya pindah rumah di rumah yang Tavish belikan untuk Annastasha. Tavish baru bisa kembali ke Indonesia untuk bekerja dan tentunya bertemu dengan kekasih nya.
Ah! Rindu sekali dengan Sierra.
Begitu kakinya menginjak Indonesia. Supir pribadi Tavish sudah menunggu nya di depan pintu masuk bandara. Dia langsung memerintahkan sang supir untuk langsung mengantarkannya ke kantor.
"Tuan, apa tidak ingin pulang dulu dan beristirahat?" Saran supirnya yang jelas langsung di tolak Tavish.
"Tidak. Perjalanan saya tidak lama pak. Lagi pula saya sudah biasa pulang pergi ke sana. Saya sudah rindu dengan kekasih saya." Dengan senyuman manis untuk pertama kalinya Tavish keluarkan di depan orang lain selain keluarga nya. Membayangkan Sierra selalu membuat senyum Tavish merekah. Sang supir bahkan terkejut melihat bosnya tersenyum.
Dia senang jika bosnya sudah menemukan tambatan hatinya.
"Baik tuan."
^^^
Kedatangan Tavish yang tiba-tiba di lobi kantor membuat semua karyawannya panik. Sekuriti yang berjaga langsung bersiap menyambut bos mereka. Berjajar di depan pintu dan menundukkan tubuh mereka menjadi sambutan akan kepulangan Tavish seperti biasanya.
Di lobi bahkan di sudah bertemu Nasta, Kepala divisi Sierra. Pria itu dengan senyuman bodohnya menyambut Tavish. Hanya Nasta yang tidak pernah takut dengan Tavish. Dia sudah bekerja lama di perusahaan pria itu dan menjadi orang kepercayaan Tavish, karena Nasta selalu bisa menemukan penulis- penulis potensial yang benar-benar memiliki karya luar biasa.
"So, how's Singapore? Sepertinya bos pulang jauh dari tanggal yang di tetapkan."
Tavish berjalan beriringan dengan Nasta ke ruangannya. Wajahnya sudah di buat mode dingin dan datar lagi. Dia tidak ingin orang- orang mengetahui wajah bahagianya. Tavish sudah tidak sabar ingin bertemu Sierra. Kantornya sudah jelas akan melewati tempat Sierra bekerja. Tapi, dia tetap harus mengikuti aturan yang di buat oleh Sierra. Backstreet. Jadi, mau tidak mau dia harus terlihat seperti biasa. Bos dingin, kejam, perfectionist, dan berwajah datar.
"Saya harus mengantar adik saya ke London."
Kedua mata Nasta terlihat bersinar mendengar nama adik Tavish disebut. "Jadi, princess kita beneran mau pindah kesana?"
Kata princess yang di ucapkan Nasta membuat Tavish menatap pria itu tajam. "Dia princess keluarga saya. Hanya keluarga saya yang boleh memanggilnya seperti itu."
"Ck! Sister complex." Ejek Nasta seperti biasa. Tavish sama sekali tidak menanggapi hal itu. Sudah biasa dirinya di anggap seperti itu. Karena rasa khawatir dan takut akan adik kesayangannya. Tavish akan selalu menjaga Annastasha supaya dia selalu dalam pengawasan Tavish.
"Gimana kalau nanti punya pacar bos? Apa masih bisa mikirin adik kesayangannya bos? Saya rasa bos bakal lupa sama adik bos karena bos terlalu fokus sama pacar bos nanti." Kata Nasta santai.
Tavish mendengar kalimat itu sedikit merasa aneh pada dirinya. Apa iya dia akan melupakan adiknya jika sudah memiliki pacar. Tapi, ketika dengan Sierra Tavish tidak merasa seperti itu. Dia masih bisa mengantar Annastasha meskipun diam - diam. Dan dia masih bisa mengawasi adiknya dari jauh.
"Ucapan mu tidak akan terjadi. Annastasha adalah segalanya buat saya dan keluarga saya. Saya rasa saya bisa tetap fokus mengawasi adik saya dan pacar saya nanti." Balas Tavish dengan yakin.
Sekarang pun saya masih bisa menghandle keduanya.
"Bos, saya juga laki - laki. Saya tahu gimana rasanya jatuh cinta. Semua orang itu akan sama. Kalau mereka bersama dengan orang yang di cintai-nya, mereka akan melupakan hal lain. Enggak ada yang salah sebenarnya. Cuma disini, bos itu terlalu sayang adik bos, Princess-nya The Hopper." Nasta memberikan dua tanda kutip dengan jarinya ketika menyebut kata sayang yang di maksud nya.
"Jadi, bos harus pastiin diri bos untuk tetap bisa fokus. Jangan sampai bos terlalu fokus dengan adik bos. Pacar bos justru merasa terbuang. Terus, jangan juga bos pacaran tapi lupa tanggung jawab seorang kakak yang sayang banget sama adiknya."
Ucapan panjang Nasta membuat pikiran Tavish yang semula selalu teringat wajah Sierra kini berubah. Pikiran pria itu justru terbelah menjadi dua. Adiknya dan juga kekasihnya.
Apa dia bisa menjaga kedua wanita kesayangan nya itu. Jika suatu saat dia membuat kesalahan, siapa yang akan disakiti nya.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RED: He is A Mr. Perfect (Revision)
RomanceA SERIES OF 'COLOR OF LOVE'. 1st Sequel 'RED' 2nd Sequel 'PINK' 3rd Sequel 'GREY' 4th Sequel 'BLACK' Do not copy my works. If you find any similarities in names, places, or situations. It is just inadvertence. Rank: #3 keinginan (16/09/2020)...