❤Fateh VS Shakila❤
❤Hai Ukhti❤
Sudah hampir dua minggu ini Fateh selalu datang tepat waktu kesekolah, seperti saat ini. Fateh sudah berjalan dengan cool nya di koridor sekolah dengan tas ransel hitam yang di sampirkan di bahu kanan nya, dengan tangan kiri meneteng jaket hitam.
Rambut nya tampak berantakan namun memberikan kesan keren disana.
Beberapa siswi Albina berteriak heboh saat melihat Fateh berjalan di koridor yang di tanggapi dengan senyum cool cowok itu.
Tujuan nya saat ini adalah kelas Shakila. Bukan untuk menemui Shakila, karena Fateh sudah bosan melihat Shakila sedari kecil.
Tujuan Fateh ke kelas Shakila adalah untuk melihat Kinara. Sehari saja tidak melihat Kinara dunianya terasa hampa, lebay memang.
Sesampai nya di depan kelas Shakila, tepat nya di kelas X1 IPA1. iris hitam legam Fateh menangkap penampakan yang membuat nya jengkel di pagi hari.
Disana Kinara terlihat begitu akrab dengan Tristan. Laki-laki yang sama yang di temui nya di taman waktu itu.
"Biasa aja kali liatin nya, nggak takut keluar tuh bola mata," celetuk Shakila yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di samping Fateh.
Fateh menoleh malas pada Shakila, teman masa kecil nya ini selalu saja ada dimana-mana.
"Apa?" tantang Shakila menatap Fateh dengan bola mata yang membulat.
Fateh menghela napas malas, lalu menunjuk kearah Tristan, "itu si kupret kenapa disini?"
"Lah, ini kan kelas nya, wajar dong kalau Tristan disini, lagian namanya Tristan. bukan kupret!" pekik Shakila melirik sinis ke arah Fateh.
"Serah gue lah. Mulut-mulut gue," ujar Fateh kemudian beranjak pergi meninggalkan Shakila yang menatap nya cengo.
"Anak bungsunya bunda Afida. Kenapa?"
❤❤❤❤❤❤
Di jam istirahat hampir semua murid berbondong-bondong untuk makan di kantin. Meja kantin pun sudah penuh.
Fateh dan teman-teman nya baru saja memasuki area kantin, mereka terlambat ke kantin karena harus melakukan hukuman terlebih dahulu.
Fateh memang sudah tidak lagi terlambat datang ke sekolah, tapi bukan berarti seorang Fateh absen dari sebuah hukuman.
Tadi pada saat jam pelajaran berlangsung Fateh dan teman-teman nya membuat keributan dengan salah satu murid di kelas nya.
Entah apa yang mereka ributkan, hal itu membuat guru yang mengajar marah dan menghukum semua murid yang terlibat dalam keributan tersebut.
Fateh mendengus saat melihat semua meja di kantin penuh, "sialan. Ini gara-gara si Mira."
"Lah, kenapa salahin Mira?" tanya Tio bingung.
"Kalau si Mira nggak ada apa-apa ke gue, udah pasti si Gayung nggak nyari ribut sama gue. Yang nyebabin gue di hukum, terus telat ke kantin dan nggak kebagian tempat duduk."
Fateh mengeluarkan unek-unek nya sudah seperti ibu-ibu yang tidak kebagian diskonan yang membuat Tio dan Nino terkekeh.
"Gue yang pesen, lo cari tempat sana," ujar Joan tanpa beban kemudian pergi ke tempat penjual bakso.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ukhti [END]
Подростковая литератураMuhamad Fateh Fazal, saudara kembar Muhammad Fathan Fazal. Meski kembar mereka memiliki sifat yang bertolak belakang. Fathan lebih kalem dan pendiam sedangkan Fateh lebih pecicilan dan ekspresif. Suatu ketika, Fateh bertemu dengan seorang wanita ber...